Tabel 4.15 Hasil Uji Variabel Dominan Berpengaruh
Variabel Koefisien Beta Keterangan
Independensi X
1
0,526 -
Pengalaman X
2
1,003 Dominan
Due Professional Care X
3
0,139 -
Akuntabilitas X
4
0,213 -
Sumber : Data Primer Diolah, 2014. Pada tabel 4.15 di atas, nilai koefisien beta variabel akuntabilitas yang
paling besar dibandingkan nilai koefisien beta variabel pengalaman independensi, due professional care, dan akuntabilitas sehingga pengalaman
yang dominan dalam mempengaruhi kualitas audit.
d. Pengujian R
2
Koefisien Determinasi
Hasil dari regresi dengan metode OLS diperoleh R
2
Koefisien Determinasi atau R Square sebesar 0,946, artinya variabel dependen Y
dalam model kualitas audit Y mampu dijelaskan oleh variabel independen X yaitu independensi X
1
, pengalaman X
2
, due professional care X
3
, dan akuntabilitas X
4
hanya sebesar 94,6, sedangkan sisanya sebesar 5,4 dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
E. Pembahasan
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara independensi terhadap kualitas audit nilai probabilitas t
-statistik
= 0,000 0,05. Hal ini dapat diartikan, jika independensi meningkat dalam arti bahwa penyusunan program audit bebas dari kecurangan klien melalui campur
tangan pimpinan inspektur untuk menentukan, mengeliminasi atau
memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa, pelaporan bebas dari usaha tertentu untuk mengesampingkan pertimbangan akuntan pemeriksa terhadap isi
laporan pemeriksaan, baik fakta maupun pendapatnya melalui penambahan fee bonus audit, penyusunan program audit bebas dari intervensi pimpinan tentang
prosedur yang dipilih auditor, pemeriksaan dalam menentukan atau menunjuk kegiatan yang diperiksa, bebas, pemeriksaan bebas dari usaha-usaha manajerial
untuk menentukan atau menunjuk kegiatan yang akan diperiksa atau untuk menentukan dapat diterimanya masalah pembuktian tanpa mengesampingkan
ancaman manajemen untuk mengganti auditor, dan tidak jarang akuntan publik memberikan jasa non audit kepada klien selama periode-periode pengauditan
seperti konsultasi manajemen, penyusunan sistem akuntansi, konsultasi perpajakan, studi kelayakan, pendidikan dan latihan, pemeriksaan khusus, dan
jasa non audit untuk memperlancar usaha klien untuk bisa go publik, maka kualitas audit akan mengalami peningkatan.
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengalaman terhadap kualitas audit nilai probabilitas t
-statistik
= 0,000 0,05. Hal ini dapat diartikan, jika pengalaman meningkat dalam arti
bahwa semakin lama menjadi auditor, semakin mengerti bagaimana menghadapi entitasobyek pemeriksaan dalam memperoleh data dan informasi yang
dibutuhkan, semakin lama menjadi auditor, semakin dapat mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan dalam membuat
keputusan, semakin lama menjadi auditor, semakin dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan obyek pemeriksaan, semakin lama menjadi auditor, semakin