3. Pengujian Hipotesis a. Uji F F-test
Uji F adalah uji serempak yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Langkah-
langkah Gujarati, 2009:65: 1. Merumuskan hipotesis :
Ho : b
i 1,2,3...
= 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Ha : b
i 1,2,3...
≠ 0 Ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.
2. Menentukan kriteria pengujian Dengan level of significant
α 5 dan df pembilang k-1dan penyebut n-k. -Bila Probabilitas F
-statistik
Level of Significant = 0,05, maka Ho di tolak, artinya secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen. -Bila Bila Probabilitas F
-statistik
Level of Significant = 0,05, maka Ho di terima, artinya secara simultan variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
b. Uji t t-test
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel
yang lain tetap atau konstan. Adapun langkah-langkah dalam uji t untuk pengaruh yang positif dan negatif adalah Gujarati, 2009:66 :
1. Merumuskan hipotesis operasional Ha : βi = 0 Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen Ho : βi ≠ 0 Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen 2. Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi, maka daerah penolakannya berada di sisi kanan kurva yang luasnya α dan derajat kebebasan degre
of freedom yaitu : df = n-k, dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah konstanta.
- Bila probabilitas t
-statistik
Level of Significant = 0,05, maka Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen. - Bila probabilitas t
-statistik
Level of Significant = 0,05, maka Ha diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
c. Pengujian Goodness of Fit
Pengujian Goodness of Fit menggunakan R
2
Koefisien Determinasi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen. Nilai R
2
Koefisien Determinasi mempunyai range antara 0-1. Semakin besar R
2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel independen
Gujarati, 2009:69.