Karakteristik Responden ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

X2.3 2,00 5,00 3,93 0,45 X2.4 2,00 5,00 3,87 0,57 X2.5 2,00 5,00 4,10 0,76 X2.6 2,00 4,00 3,80 0,48 X2.7 2,00 5,00 3,43 1,07 X2.8 2,00 4,00 3,47 0,90 X2 2,00 4,38 3,80 0,50 Sumber : Data Primer Diolah, 2014. Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dari 30 responden yang diambil sebagai sampel, diketahui kebanyakan responden menilai indikator variabel Pengalaman, Setuju Mean 3,80. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama menjadi auditor, semakin mengerti bagaimana menghadapi entitasobyek pemeriksaan dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan, semakin lama menjadi auditor, semakin dapat mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan dalam membuat keputusan, semakin lama menjadi auditor, semakin dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan obyek pemeriksaan, semakin lama menjadi auditor, semakin mudah mencari penyebab munculnya kesalahan serta dapat memberikan rekomendasi untuk menghilangkanmemperkecil penyebab tersebut, banyaknya tugas audit membutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikannya, kekeliruan dalam pengumpulan dan pemilihan bukti serta informasi dapat menghambat proses penyelesaian pekerjaan, banyaknya tugas yang dihadapi memberikan kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah dialami, dan banyaknya tugas yang diterima dapat memacu auditor untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tanpa terja di penumpukan tugas.

3. Variabel Due Professional Care Tabel 4.11

Penilaian Responden terhadap Due Professional Care Variabel Min Max Mean STD X3.1 2,00 5,00 3,87 0,57 X3.2 2,00 5,00 4,00 0,69 X3.3 2,00 5,00 3,73 0,58 X3.4 2,00 5,00 4,03 0,61 X3.5 2,00 5,00 4,07 0,64 X3.6 2,00 5,00 3,87 0,51 X3.7 2,00 5,00 4,07 0,69 X3 2,00 4,71 3,95 0,53 Sumber : Data Primer Diolah, 2014. Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dari 30 responden yang diambil sebagai sampel, diketahui kebanyakan responden menilai indikator due professional care, Setuju Mean 3,95. Hal ini menunjukkan bahwa auditor selalu mempertanyakan secara kritis bukti audit, selalu melakukan evaluasi secara kritis bukti audit, dapat mendeteksi kesalahan pada laporan keuangan klien, memiliki keahlian dan kecermatan, cermat dan seksama melaksanakan skeptisme sikap yang menyeimbangkan antara sikap curiga dan sikap percaya professional, mengumpulkan bukti audit dan dinilai selama proses audit, dan memiliki keyainan yang memadai. 4. Variabel Akuntabilitas Tabel 4.12 Penilaian Responden terhadap Akuntabilitas Variabel Min Max Mean STD X4.1 3,00 5,00 4,00 0,53 X4.2 2,00 4,00 3,73 0,58 X4.3 2,00 4,00 3,70 0,53 X4.4 3,00 4,00 3,87 0,35 X4.5 3,00 5,00 3,97 0,56 X4.6 2,00 5,00 3,97 0,81 X4.7 2,00 5,00 3,77 0,73 X4.8 2,00 4,00 3,73 0,58 X4 3,00 4,38 3,84 0,46 Sumber : Data Primer Diolah, 2014. Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dari 30 responden yang diambil sebagai sampel, diketahui kebanyakan responden menilai indikator akuntabilitas, Setuju Mean 3,84. Hal ini menunjukkan bahwa menyelesaikan kewajibannya yang akan dipertanggungjawabkan kepada lingkungannya, bertanggung jawab terhadap profesinya, mengutamakan kepentingan masyarakat, mempunyai tanggung jawab profesional, mempunyai integritas yang tinggi, obyektif dalam bekerja, tidak memihak kepada kepentingan siapapun, dan selalu mengembangkan kemampuannya untuk meningkatkan keahlian dan mutu jasa yang diberikan.

5. Variabel Kualitas Audit Tabel 4.13

Penilaian Responden terhadap Kualitas Audit Variabel Min Max Mean STD Y1.1 2,00 5,00 3,97 0,61 Y1.2 2,00 4,00 3,30 0,79 Y1.3 2,00 4,00 3,80 0,48 Y1.4 2,00 4,00 3,67 0,55 Y1.5 2,00 5,00 4,03 0,56 Y1.6 2,00 5,00 3,70 0,95 Y 2,00 4,17 3,74 0,45 Sumber : Data Primer Diolah, 2014. Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dari 30 responden yang diambil sebagai sampel, diketahui kebanyakan responden menilai indikator variabel kualitas audit, Setuju Mean 3,74. Hal ini menunjukkan bahwa laporan hasil audit memuat temuan dan simpulan hasil audit secara obyektif, serta rekomendasi yang konstruktif, laporan mengungkapkan hal-hal yang merupakan masalah yang belum dapat diselesaikan sampai berakhirnya audit, laporan harus dapat mengemukakan pengakuan atas suatu prestasi keberhasilan atau suatu tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan obyek audit, laporan harus mengemukakan penjelasan atau tanggapan pejabatpihak obyek audit tentang hasil audit, laporan yang dihasilkan harus akurat, lengkap, obyektif, meyakinkan, jelas, ringkas, serta tepat waktu agar informasi yang diberikan bermanfaat secara maksimal, dan dalam semua pekerjaan saya harus direview oleh atasan secara berjenjang sebelum laporan hasil audit dibuat.

D. Analisis Kuantitatif 1. Analisis Regresi Linier Berganda Berganda

Analisis dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Berganda. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis. Berikut ini tabel hasil Regresi Linier Berganda metode OLS Ordinary Least Square untuk pengaruh independensi, pengalaman, due professional care, dan akuntabilitas terhadap kualitas audit:

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Terhadap Auditor KAP di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

0 2 15

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di

0 2 23

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE DAN MOTIVASI Pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas,pengalaman, due professional care dan motivasi terhadap kualitas audit.

0 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas,pengalaman, due professional care dan motivasi terhadap kualitas audit.

0 3 8

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE DAN MOTIVASI Pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas,pengalaman, due professional care dan motivasi terhadap kualitas audit.

0 3 19

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP Wilayah Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 16

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP Wilayah Surakarta dan Yogyakar

0 1 20

INTERAKSI INDEPENDENSI, PENGALAMAN, PENGETAHUAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 16

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT - Unissula Repository

0 2 8