Variabel Kualitas Audit Tabel 4.13
memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa, pelaporan bebas dari usaha tertentu untuk mengesampingkan pertimbangan akuntan pemeriksa terhadap isi
laporan pemeriksaan, baik fakta maupun pendapatnya melalui penambahan fee bonus audit, penyusunan program audit bebas dari intervensi pimpinan tentang
prosedur yang dipilih auditor, pemeriksaan dalam menentukan atau menunjuk kegiatan yang diperiksa, bebas, pemeriksaan bebas dari usaha-usaha manajerial
untuk menentukan atau menunjuk kegiatan yang akan diperiksa atau untuk menentukan dapat diterimanya masalah pembuktian tanpa mengesampingkan
ancaman manajemen untuk mengganti auditor, dan tidak jarang akuntan publik memberikan jasa non audit kepada klien selama periode-periode pengauditan
seperti konsultasi manajemen, penyusunan sistem akuntansi, konsultasi perpajakan, studi kelayakan, pendidikan dan latihan, pemeriksaan khusus, dan
jasa non audit untuk memperlancar usaha klien untuk bisa go publik, maka kualitas audit akan mengalami peningkatan.
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengalaman terhadap kualitas audit nilai probabilitas t
-statistik
= 0,000 0,05. Hal ini dapat diartikan, jika pengalaman meningkat dalam arti
bahwa semakin lama menjadi auditor, semakin mengerti bagaimana menghadapi entitasobyek pemeriksaan dalam memperoleh data dan informasi yang
dibutuhkan, semakin lama menjadi auditor, semakin dapat mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan dalam membuat
keputusan, semakin lama menjadi auditor, semakin dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan obyek pemeriksaan, semakin lama menjadi auditor, semakin
mudah mencari penyebab munculnya kesalahan serta dapat memberikan rekomendasi untuk menghilangkanmemperkecil penyebab tersebut, banyaknya
tugas audit membutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikannya, kekeliruan dalam pengumpulan dan pemilihan bukti serta informasi dapat
menghambat proses penyelesaian pekerjaan, banyaknya tugas yang dihadapi memberikan kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang
pernah dialami, dan banyaknya tugas yang diterima dapat memacu auditor untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tanpa terja di penumpukan tugas,
maka kualitas audit akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Suraida 2005 memberikan bukti empiris bahwa
pengalaman berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan antara due professional care terhadap kualitas audit nilai probabilitas t
-statistik
= 0,037 0,05. Hal ini dapat diartikan, jika due professional care meningkat dalam arti bahwa auditor selalu mempertanyakan secara kritis bukti
audit, selalu melakukan evaluasi secara kritis bukti audit, dapat mendeteksi kesalahan pada laporan keuangan klien, memiliki keahlian dan kecermatan,
cermat dan seksama melaksanakan skeptisme sikap yang menyeimbangkan antara sikap curiga dan sikap percaya professional, mengumpulkan bukti audit
dan dinilai selama proses audit, dan memiliki keyainan yang memadai, maka kualitas audit akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung
Kopp, Moerly dan Rennie dalam Mansur 2007:38 membuktikan bahwa masyarakat mempercayai laporan keuangan jika auditor telah menggunakan