Teori Kognitif Sosial Definisi Sistem

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Teori Kognitif Sosial

Teori kognitif sosial dicetuskan oleh pakar psikologi perilaku ternama Albert Bandura. Teori ini didasarkan pada premis bahwa ada tiga variabel yang saling mempengaruhi yang lebih dikenal sebagai Triadic Reciprocall menurut Compeau dan Higgins 1995 dalam peneliitian Rustiana 2004:31. Ketiga variable tersebut adalah lingkungan, perilaku dan orang seperti tampak pada gambar dibawah ini gambar 2.1 Triadic Reciprocality atau Reciprocal Determinism Gambar diatas menunjukkan bahwa ketiga veriabel tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Individu memilih lingkungan dan mempengaruhinya. Selanjutnya perikalu yang ada dalam situasi ini dipengaryhi oleh lingkungan atau karakteristik situasional yang juga dipengaruhi oleh faktor kognitif dan faktor personal. Teori kognitif sosial menurut Compeau dan Higgins 1995 dalam penelitian Rustiana 2004 dikembangkan dalam dua set ekspektasi Orang individu Lingkungan Perilaku kekuatan kognitif utama yang menjadi pedoman atau guide perilaku antara lain : a. Ekspektasi dihubungkan dengan outcome. Di sisni para individu yang dapat memahami aspek perilaku, akan percaya bahwa outcome lebih bernilai apabila dibandingkan dengan individu yang tidak mapu memahami konsekuensi yang menguntungkan. b. Ekspektasi yang disebut sebagai self efficacy yang merupakan kepercayaan individu mengenai kemampuan untuk suatu perilaku tertentu.

2.2.2. Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang semakin berkembang dalam 25 tahun belakangan ini. Awal perkembangan akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen, khususnya pada pembuatan anggaran. Tetapi, domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser kearah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Perkembangan yang pesat dari akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan pada ilmu-ilmu sosial menyeluruh mengenai bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia Ikhsan, 2005: 16.

2.2.2.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi Ikhsan, 2005: 27. Akuntansi keperilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. Akuntansi selalu menggunakan konsep, prinsip, dan pendekatan dari disiplin ilmu lainnya untuk meningkatkan kegunaannya. Sebagai contoh akuntansi meminjam dengan bebas dari ilmu ekonomi, matematika, statistik, dan informasi teknik. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika akuntansi juga meminjam dari ilmu keperilakuan. Akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akhirnya, akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan lingkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya Ikhsan, 2005: 27.

2.2.2.2. Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan

Dengan mepertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan sistem informasi, akuntansi keperilakuan memcerminkan dimensi sosial dan budaya dalam suatu organisasi Ikhsan, 2005: 23. Ruang lingkup akuntansi keperilakuan sungguh luas, yang meliputi antara lain Ikhsan, 2005: 24 : 1. Aplikasi dan konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan konstruksi sistem akuntansi. 2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansinya. 3. Cara dengan mana informasi diproses untuk membantu dalam pengambilan keputusan. 4. Perkembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku para pemakai data. 5. Pengembangan stategi untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku, cita-cita, serta tujuan dari orang yang menjalankan organisasinya. Secara umum, lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang : 1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan penggunaan sistem akuntansi. Bidang dari akuntansi keperilakuan ini mempunyai kaitan dengan sikap dan filosofi manajemen yang mempengaruhi sifat dasar pengendalian akuntansi yang berfungsi dalam organisasi. 2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia. Bidang dari akuntansi keperilakuan ini berkenaan dengan bagaimana sistem akuntansi memengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja serta kerja sama. 3. Metode untuk memperdiksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia. Bidang ketiga dari akuntansi keperilakuan ini mempunyai hubungan dengan cara sistem akuntansi digunakan sehingga mempengaruhi perilaku.

2.2.3. Definisi Sistem

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan Mulyadi, 2001: 2. Jadi dapat dikatakan bahwa suatu sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Sesuai dengan definisi tersebut, sebuah sistem memiliki tiga buah karakteristik Krismiaji, 2005: 1 : 1. Komponen, atau sesuatu yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan. 2. Proses yaitu kegiatan untuk mengkoordinasikan komponen yang terlibat dalam sebuah sistem 3. Tujuan yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi komponen tersebut.

2.2.4. Definisi Informasi

Dokumen yang terkait

Computer Self Efficacy (CSE) Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan

4 62 69

ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN JENIS KELAMIN (GENDER) DAN COMPUTER ANXIETY TERHADAP COMPUTER SELF EFFICACY MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI (Survei pada mahasiswa akuntansi UMS dan UNS).

1 2 23

ANALISIS KEPRIBADIAN TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN PRIBADI DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

8 25 101

PERSEPSI PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DITINJAU DARI SISI GENDER DI UPN ’’VETERAN’’ JAWA TIMUR ( study empiris pada mahasiswa akuntansi upn veteran jawa timur ).

0 0 68

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 83

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI : TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER.

6 20 92

Sistem Informasi Mahasiswa Baru UPN Veteran Jawa Timur

0 0 1

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI : TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER

0 1 18

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER (Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 17