http:www.surabaya.go.iddispenduk?view=beritaid=1 Sistem komunikasi juga cenderung memelopori perubahan, melalui
media televisi-lah dengan kemampuannya menyebarkan pesan ke banyak orang di berbagai tempat sekaligus,termasuk di Surabaya menjadikannya
sebagai sumber kekuatan,terlepas dari informasi atau gagasan apa yang disebarkannya Rivers, 2003 : 38.
Serta pada umumnya masyarakat perkotaan memiliki ciri – ciri kosmopolitan, yaitu terbuka dengan informasi, dekat dengan media massa,
aktif, bersifat modern, dan cenderung individualis. Namun di satu sisi tetap memiliki kelompok – kelompok eksklusif, longgar dalam kehidupan agama,
dan cenderung sekuler dalam lingkungan sosial yang luas dan heterogen. Dan dalam hal ini adalah kota Surabaya yang terdiri dari berbagai macam etnis
dan suku yang berbaur menjadi satu membentuk masyarakat dengan latar belakang jenis kelamin, pendidikan, agama dan lain sebagainya. Dalam hal
ini pula ibu rumah tangga tersebut menerima terpaan penayangan berita penculikan anak di televisi.
Penduduk kota Surabaya yakni ibu rumah tangga yang tersebar di 5 wilayah yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya
Selatan dan Surabaya Barat. Badan Pusat Statistik, 2009 .
3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Penentuan Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Yamane, jumlah sampel diperoleh berdasarkan ukuran – ukuran yang dicari
lebih dahulu jumlah populasinya. Sedangkan nilai sampel dan presisi ditetapkan diantara ± 10 dengan tingkat kepercayaan 90.
Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan dengan menggunakan rumus Yamane yaitu :
N n =
Nd
2
+ 1 Keterangan :
N = ukuran besar populasi n = ukuran besar sampel
d = presisi derajat ketelitian 0.1 Kemudian secara proporsional dialokasikan dengan rumus sebagai berikut :
N1 n1 =
x n N
Keterangan: n1 = jumlah ibu rumah tangga di suatu kelurahan
N1 = jumlah stratum N = jumlah seluruh ibu rumah tangga di 8 kelurahan
n = jumlah sampel minimum yang ditetapkan Nazir, 2003 : 361
Sampel diperoleh melalui Metode Kluster Banyak Tahap Multistage Cluster Random Sampling.
N
N.2 N.1
Gambar 3.1. Bagan Multistage Cluster Random Sampling
Sampel pada penelitian ini dipilih berdasarkan teknik Multistage Cluster Random Sampling area sampling. Mengingat responden dalam
penelitian ini bersifat heterogen dan tersebar luas dalam wilayah Surabaya, maka teknik penarikan sampel dilakukan melalui 4 tahap yaitu :
1. Tahap pertama, dilakukan pemilihan terhadap wilayah penelitian di
Surabaya. Kota Surabaya terbagi dalam 5 bagian wilayah yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan,
N.2b N.1b
N.2a N.1a
N.a N.b
N.c N.d
N.e N.f
N.g N.h
dan Surabaya Barat. Setelah diacak maka terpilih dua 2 wilayah Surabaya yaitu Surabaya Timur dan Surabaya Selatan.
2. Tahap kedua, dilakukan pemilihan pada daerah kecamatan wilayah
Surabaya Timur memiliki 7 tujuh kecamatan, sedangkan wilayah Surabaya Selatan memiliki 8 delapan kecamatan. Wilayah Surabaya
Timur terdiri dari 7 tujuh diambil secara acak ternyata yang terpilih adalah kecamatan Rungkut dan kecamatan Gunung Anyar, Surabaya
Selatan dari 8 delapan kecamatan setelah diambil secara acak yang terpilih adalah kecamatan Wonocolo dan kecamatan Gayungan.
3. Tahap ketiga, dilakukan pemilihan pada wilayah kelurahan, yang
mana setelah dilakukan pengundian secara random maka terpilih kelurahan Rungkut Kidul dan kelurahan Penjaringan Sari untuk
Kecamatan Rungkut, sedangkan kelurahan Rungkut Menanggal dan kelurahan Gunung Anyar untuk Kecamatan Gunung Anyar. Pada
Kecamatan Wonocolo yang terpilih adalah kelurahan Jemur Wonosari dan kelurahan Margorejo sedangkan Kecamatan Gayungan yang
terpilih adalah kelurahan Ketintang dan kelurahan Gayungan. 4.
Tahap keempat, penelitian ini meliputi delapan kelurahan yaitu kelurahan Rungkut Kidul, Penjaringan Sari, Rungkut Menanggal,
Gunung Anyar, Jemur Wonosari, Margorejo, Ketintang, Gayungan.
Tabel 3.1. Wilayah Surabaya Timur dan Surabaya Selatan KELURAHAN Jumlah
Kelurahan Rungkut Kidul 6578
Kelurahan Penjaringan Sari 7549
Kelurahan Rungkut Menanggal 6448
Kelurahan Gunung Anyar 7358
Kelurahan Jemur Wonosari 10313
Kelurahan Margorejo 6251
Kelurahan Ketintang 7293
Kelurahan Gayungan 3695
JUMLAH 55485
Sumber : BPS, 2009 Jumlah populasi yang terdapat pada 8 delapan kelurahan yang diteliti
adalah sebanyak 55.485 orang, untuk itu sampel yang digunakan dengan menggunakan rumus Yamane yaitu :
N n =
Nd
2
+ 1
Keterangan : N = ukuran besar populasi
n = ukuran besar sampel d = presisi derajat ketelitian 0.1
maka :
N 55485 n = =
= 99,82 = 100 Nd
2
+ 1 55485 0,1
2
+ 1
Jadi sampel penelitian sebanyak 100 responden. Kemudian secara proporsional dialokasikan dengan rumus sebagai berikut :
Kelurahan Rungkut Kidul n1 N1
6578 n1 =
x n = x 100 = 11,85 = 12
N 55485
Kelurahan Penjaringan Sari n2 N2
7549 n2 =
x n = x 100 = 13,60 = 14
N 55485
Kelurahan Rungkut Menanggal n3 N3
6448 n3 =
x n = x 100 = 11,62 = 12
N 55485
Kelurahan Gunung Anyar n4 N4
7358 n4 =
x n = x 100 = 13,26 = 13
N 55485
Kelurahan Jemur Wonosari n5 N5
10313 n5 =
x n = x 100 = 18,58 = 18
N 55485
Kelurahan Margorejo n6 N6
6251 n6 =
x n = x 100 = 11,26 = 11
N 55485
Kelurahan Ketintang n7 N7
7293 n7 =
x n = x 100 = 13,14 = 13
N 55485
Kelurahan Gayungan n8 N8
3695 n8 =
x n = x 100 = 6,65 = 7
N 55485
Keterangan: n1 = jumlah ibu rumah tangga di suatu kelurahan
N1 = jumlah stratum N = jumlah seluruh ibu rumah tangga di 8 kelurahan
n = jumlah sampel minimum yang ditetapkan Nazir, 2003 : 361
Tabel 3.2. Jumlah Sampel Wilayah Kelurahan
Jumlah ibu rumah tangga
Prosentase Jumlah sampel
Rungkut Kidul 6578
12 12
Penjaringan Sari 7549
14 14
Rungkut Menanggal 6448
12 12
Gunung Anyar 7358
13 13
Jemur Wonosari 10313
18 18
Margorejo 6251 11
11 Ketintang 7293
13 13
Gayungan 3695 7
7
JUMLAH 55485 100
100
3.3. Teknik Pengumpulan Data