Teknik Pengumpulan Data Teknis Analisis Data

49 1. Teks Ubi Est Veritas, 2. Teks bacaan di dalam koran, 3. Teks “Siang Hari Kok Bawa Senter”. 4. Teks “Dimana Kau Kebenaran ? Socrates.

3.3.2.3. Simbol

Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat abitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat. Simbol dalam karikatur rubrik opini yang dimuat di Harian Kompas Edisi 9 Januari 2010, yaitu : 1. Koran yang dibaca oleh seorang anak, 2. Senter yang terdapat tulisan 2010, 3. Tulisan GM SUDARTA 09.01.10 4. Tulisan OOM PASIKOM

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi dan mengamati karikatur Oom Pasikom yang dimuat di surat kabar Harian Kompas, melakukan studi pustaka untuk melengkapi data-data dan bahan- bahan yang dapat dijadikan sebagai referensi. Data lain dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai situs di Internet seperti www.mediaindonesia.com , www.nasional.kompas.com , www.liputan6.com , www.setneg.go.id . Buku-buku referensi pendukung seperti Alex Sobur dengan Semiotika Komunikasi, Onong 50 Uchana Effendy dengan Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, dan sebagainya. Selanjutnya data-data referensi tersebut nantinya dianalisis berdasarkan teori – triangle meaning theory – milik Charles Sanders Pierce. Dalam teori tersebut Pierce mengetengahkan pertautan antara sign, object, dan interpretant.

3.5. Teknis Analisis Data

Analisis semiotika pada corpus penelitian pada karikatur Oom Pasikom yang dimuat di surat kabar Harian Kompas setelah melalui tahapan pengkodean, maka selanjutnya peneliti akan menginterprestasikan tanda-tanda tersebut untuk diketahui pemaknaannya. Terkait dalam penelitian ini, untuk mengetahui isi pesan dalam karikatur surat pembaca, peneliti mengamati signs atau system tanda yang tampak dalam karikatur, kemudian memaknai dan menginterpretasikannya dengan menggunakan metode semiotik Pierce, yang terdiri dari : 1. Obyek Adalah gambar atau karikatur itu sendiri. Obyek dalam penelitian ini adalah karikatur Oom Pasikom yang dimuat di surat kabar Harian Kompas edisi 9 Januari 2010. 2. Sign Adalah segala sesuatu yang ada dalam gambar karikatur tersebut. Sign dalam penelitian ini adalah seorang pria yang membawa senter bertuliskan 2010, seorang anak yang membawa koran, teks yang terdapat di koran. 51 3. Interpretant Adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda. Interpretant dalam penelitian ini adalah hasil interpretasi dari penelitian. Tanda dan gambar dalam karikatur Oom Pasikom yang dimuat di harian Kompas adalah corpus. Dalam penelitian ini tanda dan gambar yang ada dalam karikatur ini dimaknai dengan menggunakan model semiotik Charles Sanders Pierce, dimana dikategorikan menjadi tiga, yaitu ikon icon, indeks index, dan simbol symbol. Data yang diperoleh akan diinterpretasikan dan dianalisis berdasarkan kajian dan konsep-konsep teoritis yang dipakai dalam penelitian ini. 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Harian Kompas

Kompas adalah nama surat kabar Indonesia yang berkantor Pusat di Jakarta. Kompas adalah bagian dari Kelompok Kompas Gremedia. Selain versi cetak, Kompas juga memiliki edisi online yang berisi berita-berita yang diperbarui secara aktual. Ide awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan keinginanya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong 1920-1980 dan Jakob Oetama. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in officer pertamanya. Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat. Atas usul Presiden Soekarno, namanya diubah menjadi Kompas, sebagai media pencari fakta dari segala penjuru. Kompas mulai terbit tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969 Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di Indonesia. Seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas dibagi menjadi tiga