15
jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semilogi, pada dasarnya hendak
mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Memakai to sinify dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan
mengkomunikasikan to communicate. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak
berkomunikasi, tetapi. Juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda Kurniawan, 2001 dalam Sobur, 2006:15
2.1.4. Semiotik Charles Sanders Peirce
Model dasar semiotik dikembangkan oleh Charles Sanders Peirce 1839- 1914 dan Ferdinand de Saussure 1857-1913, yang pada perkembangannya
sangat mempengaruhi model-model berikutnya. Peirce menekankan pada hubungan antara tanda, obyek dan;
,
peserta komunikasi. Hubungan antara ketika unsur tersebut adalah untuk mencapai suatu makna, terutama antara tanda dan
obyeknya. Karena itu hubungan antara ketiganya disebut hubungan makna. Bila Peirce menekankan pada fungsi logika tanda, maka Sausssure yang dianggap
sebagai pendiri lingusitik modern, lebih menekankan pada hubungan dari masing- masing tanda, dan menurut Saussure tanda merupakan obyek fisik yang penuh
dengan berbagai makna. Saussure tidak terlalu memperhatikan realitas dari makna seperti yang dikemukakan oleh Peirce. Bintoro, 2002:12
Penelitian ini mengutamakan situasi dan kondisi yang bertema “kebenaran” sebagai sesuatu yang berarti dalam proses pembentukan pesan.
16
Peristiwa tersebut dipaparkan dalam pembentukan tanda-tanda gambar, kata-kata, dan lainnya dalam format sebuah kartun editorial. Sehingga yang menjadi
perhatian dalam penelitian ini adalah bagaimana suatu peristiwa dalam masyarakat dipandang, dituangkan dan dinilai. Sebab itulah diperlukan adanya
kartun editorial tersebut, dengan situasi dan kondisi yang berkembang dalam masyarakat. Hal itulah yang kemudian dijadikan alasan penggunaan model Peirce,
karena Peirce
dalam hal ini lebih memperhatikan realita makna. Dengan demikian, penelitian ini termasuk termasuk pada bidang studi semiotik budaya
tempat kode-kode dan tanda-tanda digunakan. Teori semiotik Peirce berpendapat bahwa tanda dibentuk melalui
hubungan segitiga yaitu tanda berhubungan dengan obyek yang dirujuknya. Hubungan tersebut membuahkan interpretan. Preirce menjelaskan modelnya
sebagai berikut: “A sign is something which stands to somebody for something in- the
respect or capacity. It addresses somebody that is, creates in the mind of that person an equivalent sign, or perhaps a more developed sign. The sign which it
creates I call the interpretant of the first sign. The sign for something, its object. Tanda adalah sesuatu yang memberi arti atas sesuatu bagi seseorang. Tanda
ditujukan kepada seseorang, karenanya membuat seseorang menciptakan tanda yang ekuivalen atau tanda yang lebih berkembang di dalam benaknya. Tanda yang
diciptakan itu saya sebut interpretant dari tanda yang pertama. Tanda memberi arti atas sesuatu yang disebut obyek” Fiske, 2006:45.
17
Model semiotik Peirce dapat digambarkan dalam bentuk segitiga seperti berikut :
Gambar 2.1. Model Semiotik Pierce
Sumber : Fiske 2006:42
Garis-garis berpanah tersebut hanya bisa dimengerti dalam hubungannya antara satu elemen dengan elemen lainnya. Tanda merujuk pada sesuatu di luar
tanda itu sendiri, yaitu obyek dipahami oleh seseorang. Interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda.
Interpretan merupakan konsep mental yang diproduksi oleh tanda dan pengalaman pengguna tanda terhadap sebuah obyek. Apabila ketiga elemen makna itu
berinteraksi dalam benak seseorang maka muncul makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Diantara ketiganya, intarpretanlah yang paling sulit
dipahami. Interpretan adalah tanda sebagaimana diserap oleh benak kita, sebagai hasil penghadapan kita dengan tanda itu sendiri.
Berdasarkan obyeknya Peirce membagi tanda atas icon ikon , index indeks , dan symbol simbol. Ketiga kategori tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut: Sign
Obyek Interpretan
18
Gambar 2.2. Model Kategori Tanda
Sumber: Fiske 2006:47 Model tersebut merupakan hal penting dan sangat fundamental dari
hakekat tanda. Peirce mengungkapkannya sebagai berikut: 1.
Ikon Adalah tanda yang berhubungan antara tanda dan acuannya bersifat bersamaan
bentuk alamiah berupa hubungan kemiripan. Misalnya adalah potret dan peta. Potret merupakan ikonik dari orang yang ada dalam potret tersebut,
sedangkan peta merupakan ikonik dari pulau yang ada dalam peta tersebut. 2.
Indeks Adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan
acuannya yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataannya. Misalnya adalah asap sebagai tanda
adanya api. 3.
Simbol Adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara tanda dan
acuannya berdasarkan hubungan konvensi atau perjanjian. Misalnya orang yang menggel.engkan kepalanya merupakan simbol yang menandakan ketidak
setujuan yang termasuk secara konvensional. Sobur, 2003:41 Icon
Simbol Index
19
2.1.5. Klasifikasi Tanda