Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

42 anggota satgas dapat fokus dalam pekerjaannya. Hal ini perlu dicamkan karena setiap anggota satgas memiliki tugas utama di samping tugas yang dimandatkan. Masih banyak lagi tantangan yang harus dihadapi satgas dalam upaya memberantas mafia hukum, termasuk menjaga konsistensi dan persistensi setelah 2 tahun. Memang tidak mudah pekerjaan yang akan dilakukan. Tetapi, sekali lagi, proses hukum yang bebas dari mafia hukum sangat dibutuhkan. antikorupsi.orgindocontentview 1617077.

2.2. Kerangka Pikir

Setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dalam memahami suatu peristiwa objek. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman field of experience dan pengetahuan frame of reference yang berbeda-beda pada setiap individu. Begitu juga penelitian dalam memahami tanda dan lambang dalam objek, yang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti. 43 Adapun hasil kerangka berpikir dapat digambarkan dalam bentuk bagan : Gambar 2.3 : Bagian Kerangka Berpikir Penelitian tentang Pemaknaan Karikatur Oom Pasikom yang dimuat di Harian Kompas Edisi 9 Januari 2010 Pada penelitian ini akan menganalisa karikatur Oom Pasikom yang termuat di harian Kompas Edisi 9 Januari 2010. Surat kabar adalah media massa yang diperuntukkan untuk umum dan digunakan sebagai sarana penyampaian suatu informasi. Melalui surat kabar, karikatur Oom Pasikom menampilkan suatu karikatur yang menggambarkan seorang pria berjas tambalan dan memakai topi baret yang tampak kebingungan dan pusing sedang membawa senter Oom Pasikom pada surat kabar Harian Kompas edisi 9 Januari 2010 Hasil interpretan peneliti Analisis kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Pierce : Ikon : 1. Seorang pria yang membawa senter 2. Seorang anak yang sedang membaca koran Indeks : 1. Teks Ubi Est Veritas, 2. Teks bacaan di dalam koran. 3. Teks “Siang Hari Kok Bawa Senter” Symbol : 1. Koran yang dibaca oleh seorang anak. 2. Senter yang terdapat tulisan 2010. 3. Tulisan GM SUDARTA 09.01.10 4. Tulisan OOM PASIKOM 44 bertuliskan 2010, dan pria itu berucap “Ubi Est Veritas?” disamping itu terdapat anak yang sedang membaca koran yang bertuliskan “Bank Century”, “Makelar Kasus”, “Cicak VS Buaya”, “Gurita Cikeas”, “Mafia Hukum”, dan sebagainya. Anak itu juga berucap “Siang hari kok bawa senter”, dan di pojok karikatur terdapat ungkapan “Dimana kau kebenaran? SOCRATES”. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemahaman terhadap tanda dan lambang dalam hal ini adalah karikatur Oom Pasikom harian Kompas. Tanda- tanda yang terdapat dalam setiap penggambaran karikatur secara keseluruhan tersebut dikaji berdasarkan teori yang sesuai dengan peristiwa yang melatarbelakangi pembuatan karikatur Oom Pasikom, yang dijabarkan secara terperinci dalam pemilihan gambar dan kata-kata. Serta pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan Semiotika. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa untuk mengerti dan memahami makna pesan dari karikatur Oom Pasikom di harian Kompas pada Edisi 9 Januari 2010, maka peneliti menggunakan metode Semiotik Charles Sanders Pierce, yaitu teori tentang segi tiga makna triangle meaning, yang terdiri dari tanda, objek dan interpretan. Tanda merujuk pada sesuatu yang dirujuk sementara interpretan adalah tanda yang dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk oleh sebuah tanda. Pierce membagi tanda kedalam tiga kategori, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Dengan metode tersebut, maka dapat diperoleh suatu hasil interpretasi mengenai pemaknaan karikatur Oom Pasikom. 45

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik Pierce, untuk menginterprestasikan representasi karikatur pada media cetak yaitu surat kabar, yang akan dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah karikatur Oom Pasikom pada Harian Kompas Edisi 9 Januari 2010. Oleh karena itu peneliti yang melakukan studi analisis isi kualitatif harus memperhatikan beberapa hal: pertama adalah konteks atau situasi social di seputar dokumen atau teks yang diteliti. Disini, peneliti diharapkan dapat memahami the nature atau kealamiahan dan culture meaning atau makna cultural dari artifact atay teks yang diteliti. Kedua adalah proses atau bagaimana suatu produksi media atau isi pesannya dikreasi secara actual dan diorganisasikan secara bersama, ketiga adalah emergence, yakni pembentukan secara gradualbertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi. Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan metode semiotik. Dengan menggunakan metode semiotik, peneliti berusaha menggali realitas real yang didapatkan melalui interpretasi simbol-simbol dan tanda-tanda yang ditampilkan sepanjang iklan. Analisis semiotik termasuk dalam metode kualitatif. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, dimana peneliti berusaha untuk mengetahui pemaknaan karikatur Oom Pasikom dalam Harian Kompas.