Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Ketidakpastian adalah kesadaran orang muncul atas risiko dalam situasi tertentu, tetapi orang mengalami kesulitan dalam memperkirakan akibat atau hasil yang terjadi. Kemungkinan dan ketidakpastian ini tidak dapat diukur. 4 Reaksi Terhadap Risiko Reaksi terhadap risiko adalah reaksi seseorang melakukan tindakan dalam situasi yang tidak pasti. Reaksi orang menghadapi risiko tidak sama, tergantung pada: a Jenis kelamin b Pendidikan c Umur d Intilegensi e Kondisi ekonomi Kemauan dan kemampuan mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Wirausaha lebih menyukai risiko yang seimbang. Kepuasan diperoleh wirausaha apabila wirausaha dapat melaksanakan tugas – tugasnya secara realistik. Kemampuan wirausaha mengambil risiko ditentukan oleh: 1 Keyakinan pada diri sendiri 2 Kesediaannya untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan 3 Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistik

e. Pikiran yang terbuka

Orang yang memiliki pemikiran terbuka terhadap pengalaman baru akan lebih siap untuk merespon segala peluang dan tanggap terhadap tantangan atau perubahan sosial. Orang yang memiliki pemikiran terbuka terhadap ide – ide baru merupakan wirausaha yang inovatif dan kreatif. Dalam menggapai keberhasilan usaha, kita harus memiliki pemikiran yang terbuka untuk memperoleh masukan dan kritikan dari berbagai pihak. Masukan dan kritikan ini dijadikan sebagai bahan koreksi, evaluasi dan perbaikan atas langkah yang harus diambil serta sebagai bahan untuk mengambil keputusan.

f. Adanya kepercayaan

Kepercayaan diri adalah suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan cenderung memiliki keyakinan dan kemampuan untuk mencapai keberhasilan. Kepercayaan diri memiliki sifat internal yang sangat relatif dan dinamis. Kematangan karakteristik kepercayaan diri seseorang adalah ketika ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, objektif dan kritis. Dia tidak menyerap pendapat atau opini orang lain secara langsung, tetapi dia mempertimbangkan secara kritis. Emosional yang dimiliki stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam serta tingkat sosialnya tinggi untuk menolong orang lain.

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 173

Hubungan gender, latar belakang pekerjaan orang tua, dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa SMK.

0 0 2

Hubungan status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 1 114

Hubungan tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan lingkungan belajar dengan jiwa kewirausahaan siswa : studi kasus siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman.

0 6 165

Hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 2 201

Hubungan tingkat pendapatan orang tua dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 1 151

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 0 172

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

0 0 163

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK : studi kasus di kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

0 0 177

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP JIWA BERWIRAUSAHA SISWA

0 0 112