Batasan Masalah Rumusan Masalah

menindaklanjuti masalah tersebut dengan tetap memegang komitmen sehingga, masalah tersebut mendapatkan solusi, solusi yang diambil merupakan kebijakan pemimpin perusahaan.

c. Berpikir dan berjiwa besar

Kegiatan mengevaluasi diri atas daftar perbuatan yang panjang dari kesalahan seseorang, kekurangan dan ketidakmampuan dirinya. Kita harus mengenali ketidakmampuan diri kita karena hal ini memperlihatkan kepada kita atas bidang – bidang yang masih dapat diperbaiki, akan tetapi jika kita hanya mengenal dari segi negatif diri kita, maka nilai diri kita akan semakin kecil. Pemikiran besar adalah ahli dalam menciptakan gambar yang positif, memandang ke depan, optimistik baik pikiran mereka sendiri maupun orang lain. Dalam berpikir besar, kita harus menghasilkan citra atau gambar mental positif dan besar.

d. Berani mengambil risiko

Risiko yang dihadapi oleh perusahan bisnis dan keluarga yaitu: 1 Risiko Objektif Risiko objektif adalah risiko yang terjadi secara alami, sama bagi setiap orang dan cara mengatasinya pun sama. 2 Risiko Subjektif Risiko subjektif adalah risiko yang diperkirakan akan terjadi oleh setiap orang sebagai akibat dari risiko objektif. 3 Ketidakpastian Ketidakpastian adalah kesadaran orang muncul atas risiko dalam situasi tertentu, tetapi orang mengalami kesulitan dalam memperkirakan akibat atau hasil yang terjadi. Kemungkinan dan ketidakpastian ini tidak dapat diukur. 4 Reaksi Terhadap Risiko Reaksi terhadap risiko adalah reaksi seseorang melakukan tindakan dalam situasi yang tidak pasti. Reaksi orang menghadapi risiko tidak sama, tergantung pada: a Jenis kelamin b Pendidikan c Umur d Intilegensi e Kondisi ekonomi Kemauan dan kemampuan mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Wirausaha lebih menyukai risiko yang seimbang. Kepuasan diperoleh wirausaha apabila wirausaha dapat melaksanakan tugas – tugasnya secara realistik. Kemampuan wirausaha mengambil risiko ditentukan oleh: 1 Keyakinan pada diri sendiri 2 Kesediaannya untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan 3 Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistik

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 173

Hubungan gender, latar belakang pekerjaan orang tua, dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa SMK.

0 0 2

Hubungan status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 1 114

Hubungan tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan lingkungan belajar dengan jiwa kewirausahaan siswa : studi kasus siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman.

0 6 165

Hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 2 201

Hubungan tingkat pendapatan orang tua dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 1 151

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 0 172

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

0 0 163

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK : studi kasus di kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

0 0 177

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP JIWA BERWIRAUSAHA SISWA

0 0 112