Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN TEORITIK

A. Jiwa Kewirausahaan

1. Pengertian Jiwa Kewirausahaan

Menurut Ahmadi 1978: 2, jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak menggerakkan dan mengatur perbuatan- perbuatan pribadi. Istilah kewirausahaan merupakan kata dari entrepreneurship. Kata entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini menggambarkan keadaan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi. Menurut Coulter dalam Suryana, 2010:12, kewirausahaan adalah proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi pada perolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif. Menurut Suryana 2010: 12, kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Menurut Hisrich-Peters dalam Suryana, 2010:12, kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu, kegiatan, modal, risiko, 6 menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi. Jadi jiwa kewirausahaan adalah daya hidup rohaniah manusia yang menggerakkan dan mengatur manusia menjadi manusia unggul untuk melakukan usaha dengan kemampuan sendiri.

2. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan

Jiwa kewirausahaan seseorang dianggap kuat apabila seseorang memiliki kepercayaan diri, inisiatif, disiplin dan kreatifitas yang kuat. Percaya diri menjadi kuat bahkan berkembang apabila aktifitas seseorang jarang mengalami kegagalan, jika aktifitas seseorang pernah mengalami kegagalan maka kegagalan itu dipandang sebagai guru yang terbaik. Inisiatif dapat diperkuat dengan mengingat pepatah yang ada di masyarakat yang bersifat mendorong bersikap kreatif, meniru nilai keteladanan dan kedisiplinan. Kedisiplinan dibentuk tanpa paksaan. Menurut Suryana 2010: 24, karakter jiwa kepemimpinan yang dimiliki seorang wirausaha yaitu:

a. Keberanian untuk bertindak Dare to Act

Keberanian adalah modal hakiki manusia. Seseorang yang mempunyai kemauan dan ia dapat mewujudkannya. Jika ia berani melakukan sesuatu walaupun mengandung risiko, maka ia menghadapi ketidakpastian yang mengandung risiko. Keberanian berwirausaha adalah sebuah motivasi yang kuat dalam mewujudkan hakikat wirausaha serta merupakan modal utama dan hakiki. Keberanian berwirausaha dimiliki seseorang untuk: 1 Menembus ketidakpastian 2 Menanggapi peluang usaha 3 Siap menghadapi risiko setelah melakukan perhitungan 4 Mengambil keputusan yang cepat dan tepat

b. Membangun tim yang baik

Pemimpin dan karyawan perusahaan berkomimen dalam tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai target penjualan dan biaya operasi. Aspek administratif usaha mendukung komitmen atas target yang ingin dicapai perusahaan pada periode tertentu. Perusahaan memerlukan kebersamaan dalam melangkah oleh semua karyawan yang dikendalikan pemimpin perusahaan sehingga, komitmen tersebut terwujud. Kebersamaan karyawan intern perusahaan mencerminkan keterlibatan, kontribusi tenaga dan pikiran seluruh karyawan dalam mewujudkan target perusahaan. Hubungan antara karyawan dengan karyawan lainnya, maupun hubungan pemimpin perusahaan memiliki sifat saling memberi, menerima dan berorientasi pada target perusahaan. Kualitas kebersamaan karyawan dalam perusahaan terlihat pada: 1 Terealisasinya rencana penjualan dan keuangan. 2 Masalah yang timbul mengakibatkan rencana tidak dapat direalisasikan, hal ini merupakan tanggung jawab bersama untuk menindaklanjuti masalah tersebut dengan tetap memegang komitmen sehingga, masalah tersebut mendapatkan solusi, solusi yang diambil merupakan kebijakan pemimpin perusahaan.

c. Berpikir dan berjiwa besar

Kegiatan mengevaluasi diri atas daftar perbuatan yang panjang dari kesalahan seseorang, kekurangan dan ketidakmampuan dirinya. Kita harus mengenali ketidakmampuan diri kita karena hal ini memperlihatkan kepada kita atas bidang – bidang yang masih dapat diperbaiki, akan tetapi jika kita hanya mengenal dari segi negatif diri kita, maka nilai diri kita akan semakin kecil. Pemikiran besar adalah ahli dalam menciptakan gambar yang positif, memandang ke depan, optimistik baik pikiran mereka sendiri maupun orang lain. Dalam berpikir besar, kita harus menghasilkan citra atau gambar mental positif dan besar.

d. Berani mengambil risiko

Risiko yang dihadapi oleh perusahan bisnis dan keluarga yaitu: 1 Risiko Objektif Risiko objektif adalah risiko yang terjadi secara alami, sama bagi setiap orang dan cara mengatasinya pun sama. 2 Risiko Subjektif Risiko subjektif adalah risiko yang diperkirakan akan terjadi oleh setiap orang sebagai akibat dari risiko objektif. 3 Ketidakpastian

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 173

Hubungan gender, latar belakang pekerjaan orang tua, dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa SMK.

0 0 2

Hubungan status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 1 114

Hubungan tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan lingkungan belajar dengan jiwa kewirausahaan siswa : studi kasus siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman.

0 6 165

Hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 2 201

Hubungan tingkat pendapatan orang tua dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 1 151

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 0 172

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

0 0 163

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK : studi kasus di kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

0 0 177

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP JIWA BERWIRAUSAHA SISWA

0 0 112