Variabel utama Definisi operasional

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis pemberian infusa biji alpukat Persea americana Mill. b. Variabel tergantung.Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tolok ukur kuantitatif yang dilihat dari nilai LD 50 , sedangkan tolok ukur kualitatif yang dilihat dari gejala toksik, wujud, dan sifat efek toksik.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini antara lain, mencit jantan dan betina galur Swiss, berat badan 20-30 g dari Lab Imono, umur 1,5-2,5 bulan, frekuensi pemberian infusa satu kali dalam 24 jam hari pertama, rute pemberian peroral, biji alpukat dari Es Teller 77 Galeria Yogyakarta pada bulan Juni 2014 yang diambil dari perkebunan Klaten yang memiliki waktu panen yang sama, makanan dan minuman dari Lab Imuno.

b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam

penelitian ini adalah kondisi patologis dan fisiologis mencit jantan dan mencit betina galur Swiss yang digunakan.

3. Definisi operasional

a. Biji alpukat Persea americana Mill.. Biji alpukat Persea americana Mill. adalah biji alpukat berbentuk bulat yang diambil dari tanaman Persea americana Mill. dengan warna kuning, segar, dan tidak bercacat. Biji digunakan dalam bentuk serbuk yang dibuat di lab Farmakognosi Fitokimia Universitas Sanata Dharma. b. Dosis infusa biji alpukat Persea americana Mill.. Infusa biji alpukat Persea americana Mill. yang diperoleh dengan mengekstraksi sediaan herbal sebanyak 8 gram dengan pelarut aquadest 100,0 ml suhu 90 o C selama 15 menit dengan konsentrasi 8 bv dibagi mejadi empat peringkat dosis dengan rentang dosis dari yang tidak mematikan seluruh hewan uji sampai hampir atau mematikan seluruh hewan yaitu dosis I = 230,09 mgkgBB; dosis II = 520,00 mgkgBB; dosis III = 1175,20 mgkgBB; dosis IV = 2655,95 mgkgBB. c. Lethal dose 50 LD 50 . Lethal dose 50 adalah dosis tunggal suatu zat yang secara statistik diharapkan akan membunuh 50 hewan uji d. Gejala. Gejala didefinisikan sebagai gejala klinis maupun toksik yang muncul karena pemejanan infusa biji alpukat Persea americana Mill. yang meliputi gerakan tremor, konvulsi, paralisis, keterpaksaan gerak, tidur, reaktif terhadap rangsangan dan refleks beringas, pasif, perubahan perilaku perubahan sikapaneh seperti lompat dan berputar berlebihan atau menggeliat, penjilatan, pencakaran, vokalisasi luar biasa, gelisah, sekresi salivas, lakrimasi, nafas bradipnea, trakipnea, kardiovaskuler vasodilatasi, perubahan kulit dan bulu, saluran cerna diare, sembelit Dipasquale dan Hayes, 2001 ; Badan POM, 2014. e. Wujud. Wujud didefinisikan sebagai kecenderungan wujud perubahan struktural yang dapat dilihat dari perubahan histopatologik organ hewan uji dengan membandingkan perbedaan organ mencit kontrol dan organ mencit yang diberi perlakuan infusa biji alpukat. f. Sifat. Sifat didefinisikan sebagai kecenderungan sifat efek toksik senyawa uji yang dapat dikategorikan menjadi sifat terbalikkan dan sifat tak terbalikkan yang dilihat dari uji reverbilitas dan diidentifikasi melalui hasil histopatologik organ hewan uji.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji yang digunakan, yaitu mencit galur Swiss dengan umur 1,5-2,5 bulan dan berat badan 20-30 g yang diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian dengan hewan coba telah mendapat ethical clearance dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Lampiran 7. b. Biji alpukat bentuk bulat Persea americana Mill. yang diperoleh dari Es Teller 77 Galeria Yogyakarta pada bulan Juni 2014 yang diambil dari perkebunan Klaten yang memiliki waktu panen yang sama.

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara In Vitro

11 95 60

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TIKUS Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 1 10

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TIKUS Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 4 16

Uji aktivitas analgesik infusa biji alpukat (persea americana mill.) pada mencit betina terinduksi asam asetat.

0 1 54

Uji aktivitas antiinflamasi infusa biji alpukat (persea americana mill.) pada mencit jantan terinduksi karagenin.

0 0 52

Uji aktivitas antiinflamasi ekstrak metanol biji alpukat (persea americana mill.) pada mencit jantan terinduksi karagenin.

0 0 51

Uji toksisitas subakut infusa biji Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap gambaran histopatologis ginjal tikus Sprague Dawley.

1 5 97

Uji toksisitas subakut infusa biji Persea americana Mill. terhadap gambaran histopatologis testis dan uterus tikus galur Sprague Dawley.

1 17 110