digunakan adalah LD
50
semu yaitu peringkat dosis tertinggi yang masih dapat diterima hewan uji Donatus, 2001. LD
50
semu infusa biji alpukat Persea americana
Mill. adalah 2655,95 mgkgBB dan bila dilihat dari makna toksikologi maka ketoksikan akut infusa biji alpukat Persea americana Mill.
termasuk kategori sedikit toksik 0,5-5gkg Loomis, 1978.
D. Pengamatan Perubahan Berat Badan Mencit
Perubahan berat badan mencit dapat diketahui dengan menimbang berat badan mencit jantan dan mencit betina pada hari ke-0 sebelum diberi perlakuan,
hari ke-7, dan hari ke-14 hari terakhir periode uji. Tujuan perlunya pengamatan perubahan berat badan mencit adalah sebagai data pendukung pengaruh infusa biji
alpukat terhadap kondisi kesehatan dan pola berat badan. Hasil pengamatan perubahan berat badan mencit jantan secara lengkap akan dijelaskan lewat tabel VI
dan gambar 2 .
Tabel VI. Purata berat badan ± SE mencit jantan akibat pemberian infusa
biji alpukat
Kelompok Perlakuan
mgkgBB Purata berat badan g ± SE
Hari ke- 0 Hari ke- 7
Hari ke- 14 1
IBA 230,09 24,78 ± 0,26
25,97 ± 0,58 28,68 ± 0,47
2 IBA 520
25,06 ± 0,60 28,53 ± 2,25
29,47 ± 1,42 3
IBA 1175,2 24,34 ± 0,44
29,03 ± 0,70 29,97 ± 0,82
4 IBA 2655,95
23,28 ± 0,80 26,60 ± 0,25
27,60 ± 0,75 5
Kontrol Aquadest 33.333
23,30 ± 1,18 28,23 ± 2,17
30,47 ± 1,24 Keterangan :
SE = Standar Error of Mean
IBA = Infusa Biji Alpukat
Gambar 2. Perubahan berat badan mencit jantan selama pemberian infusa biji alpukat
Keterangan : Dosis 1
= diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 230,09 mgkgBB Dosis 2
= diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 520 mgkgBB Dosis 3
= diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 1175,2 mgkgBB Dosis 4
= diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 2655,95 mgkgBB Kontrol
= diberikan aquadest dengan dosis 33.333 mgkgBB Hasil yang didapatkan pada tabel VI dan gambar 2 menunjukkan bahwa
pola perubahan berat badan hampir serupa pada semua kelompok uji walaupun ada satu hewan yang mengalami penurunan berat badan pada dosis 4 2655,96
mgkgBB dan data lengkap dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9. Hal ini mungkin dikarenakan adanya cacing pada ususnya yang dibuktikan dari hasil pemeriksaan
histopatologik dan bukan disebabkan karena perlakuan infusa biji alpukat. Pola perubahan berat badan yang serupa ini menunjukkan bahwa infusa biji alpukat
tidak mempengaruhi berat badan mencit jantan.
5 10
15 20
25 30
35
5 10
15
B e
rat b
ad an
g
Hari
dosis 1 dosis 2
dosis 3 dosis 4
kontrol
Tabel VII. Purata berat badan ± SE mencit betina akibat pemberian
infusa biji alpukat
Kelompok Perlakuan
mgkgBB Purata berat badan g ± SE
Hari ke- 0 Hari ke- 7
Hari ke- 14 1
IBA230,09 24,54 ± 0,66
28,40 ± 0,70 31,15 ± 0,25
2 IBA520
23,66 ± 0,34 26,50 ± 0,20
28,25 ± 0,95 3
IBA1175,2 25,66 ± 0,37
27,95 ± 0,65 29,10 ± 0,10
4 IBA2655,95
25,52 ± 0,23 27,80 ± 0,30
28,30 ± 0,60 5
Kontrol Aquadest
33.333 25,02 ± 0,52
28,40 ± 1,00 30,40 ± 1,30
Keterangan : SE
= Standar Error of Mean IBA = Infusa Biji Alpukat
Gambar 3. Grafik perubahan berat badan mencit betina selama pemberian infusa biji alpukat
Keterangan : Dosis 1
= diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 230,09 mgkgBB Dosis 2
= diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 520 mgkgBB Dosis 3
= diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 1175,2 mgkgBB Dosis 4
= diberikan infusa biji alpukat dengan dosis 2655,95 mgkgBB Kontrol
= diberikan aquadest dengan dosis 33.333 mgkgBB Hasil perubahan berat badan pada mencit betina pada tabel VII dan gambar
3 juga hampir serupa dengan mencit jantan dimana semua hewan uji mengalami
5 10
15 20
25 30
35
5 10
15
B e
rat b
ad an
g
Hari
dosis 1 dosis 2
dosis 3 dosis 4
kontrol
kenaikan berat badan. Pola kenaikan berat badan pun juga hampir sama pada semua kelompok perlakuan, baik pada kelompok kontrol aquadest maupun
perlakuan infusa biji alpukat. Kenaikan itu tidak dipengaruhi perlakuan infusa biji alpukat tetapi merupakan pola normal penambahan asupan makan sehingga
berat badan pun juga akan mengalami kenaikan. Pemberian infusa biji alpukat secara akut melalui jalur pemberian oral tidak mempengaruhi perubahan berat
badan pada mencit jantan maupun mencit betina.
E. Pengamatan Gejala-Gejala Efek Toksik