Analisis dan evaluasi data

hewan yang mati, dan 3 histopatologik organ Donatus, 2001; Dipasquale dan Hayes, 2001. Autopsi harus dilakukan pada semua hewan yang sekarat, mati, dan dikorbankan pada akhir masa uji dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai organ sasaran, terutama bila kematian tidak terjadi segera setelah pemberian obat Dipasquale dan Hayes, 2001.

d. Analisis dan evaluasi data

Tolok ukur utama ketoksikan racun memiliki hubungan yang erat kekerabatan antara kondisi pemejanan, wujud, dan sifat efek toksik yang selanjutnya dapat digunakan untuk menaksir batas aman. Tolok ukur dapat dibagi menjadi dua yaitu tolok ukur kualitatif dan tolok ukur kuantitatif. 1 Tolok ukur kualitatif Tolok ukur kualitatif meliputi mekanisme aksi toksik, jenis wujud efek toksik, sifat efek toksik, dan gejala-gejala klinis yang nampak pada diri penderita atau subyek uji Donatus, 2001. 2 Tolok ukur kuantitatif Kekerabatan antara takaran atau lebih luasnya kondisi pemejanan dan wujud efek toksik merupakan tolok ukur dasar atau utama dengan cara bagaimana ketoksikan dapat dikuantifikasi. Jadi pada dasarnya kekerabatan antara kondisi pemejanan dan wujud efek toksik, dapat dibagi menjadi kekerabatan antara takaran dan efek takaran-efek serta waktu dan efek waktu- efek. Kekerabatan ini untuk mengetahui kekerabatan antara kondisi pemejanan dan intensitas efek toksik. Selain itu kekerabatan antara kondisi pemejanan dan wujud efek toksik, juga dapat dibagi menjadi kekerabatan takaran dan respon takaran-respon dan waktu-respon yang dapat untuk mengetahui frekuensi atau angka kejadian timbulnya efek toksik pada sekelompok populasi subyek uji Donatus, 2001. Kekerabatan takaran-respon lebih banyak digunakan dalam evaluasi ketoksikan karena tentu tujuan evaluasi ketoksikan racun lebih ditujukan pada resiko ukuran kemungkinan timbulnya efek berbahaya racun pada sekelompok populasi tertentu Donatus, 2001. Dosis pemejanan dimana 50 individu dalam populasi menunjukkan efek toksik baku dosis median, digunakan sebagai tolok ukur potensi ketoksikan racun bila efek toksik bakunya berupa salah satu dari perubahan biokimia, fungsional, atau struktural disebut sebagai toxic dose TD 50 . Bila efek toksiknya berupa kematian, dosis median ini disebut lethal dose LD 50 Donatus, 2001. Harga LD 50 atau TD 50 dapat diperoleh secara statistik. Metode yang paling lazim digunakan untuk menghitung harga takaran median ialah metode grafik Litchifield dan Wilcoxon 1949, metode kertas grafik logaritmik Miller dan Tainter 1944, dan tatacara menemukan kisaran Thomson dan Weil 1952. Bila sampai dengan batas volum maksimal yang boleh diberikan pada hewan uji, dosis yang diberikan tidak menimbulkan kematian hewan uji maka dosis tertinggi tersebut dinyatakan sebagai LD 50 semu Donatus, 2001. Harga LD 50 atau TD 50 merupakan tolok ukur ketoksikan akut. Semakin kecil harga LD 50 atau TD 50 , berarti semakin besar potensi toksik atau ketoksikan akut senyawanya, yang kriterianya tersaji pada tabel IV. Tabel IV. Kriteria ketoksikan akut xenobiotika Loomis, 1978 Kriteria LD 50 mgkg 1. Luar biasa toksik 2. Sangat toksik 3. Cukup toksik 4. Sedikit toksik 5. Praktis tidak toksik 6. Relatif kurang berbahaya 1 atau kurang 1-50 50-500 500-5000 5000-15000 Lebih dari 15000

D. Organ

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara In Vitro

11 95 60

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TIKUS Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 1 10

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TIKUS Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 4 16

Uji aktivitas analgesik infusa biji alpukat (persea americana mill.) pada mencit betina terinduksi asam asetat.

0 1 54

Uji aktivitas antiinflamasi infusa biji alpukat (persea americana mill.) pada mencit jantan terinduksi karagenin.

0 0 52

Uji aktivitas antiinflamasi ekstrak metanol biji alpukat (persea americana mill.) pada mencit jantan terinduksi karagenin.

0 0 51

Uji toksisitas subakut infusa biji Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap gambaran histopatologis ginjal tikus Sprague Dawley.

1 5 97

Uji toksisitas subakut infusa biji Persea americana Mill. terhadap gambaran histopatologis testis dan uterus tikus galur Sprague Dawley.

1 17 110