6
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi perpustakaan dan mahasiswa Universitas Sanata Dharma untuk
penelitian-penelitian selanjutnya terutama dibidang perpajakan. 3.
Bagi Penulis Penelitian
ini menjadi
media bagi
penulis untuk
mengimplementasikan teori-teori dan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama menjalani studi dibangku perkuliahan
serta didukung dengan informasi-informasi yang diperoleh dari media sosial mengenai perpajakan terutama tentang Pajak
Penghasilan Final bagi Usaha Kecil dan Menengah.
F. Sistematika Penulisan
Agar diperoleh susunan dan bahasan yang sistematis, penelitian ini
disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan
Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penelitian. Bab II. Landasan Teori
Bab ini memaparkan berbagai teori yang mendukung penelitian, yaitu teori tentang pajak terkait Pajak
Penghasilan Final yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.
7
Bab III. Metode Penelitian Bab ini mengemukakan tentang jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian,
pengukuran data, analisis validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data.
Bab IV. Gambaran Umum Bab ini memberikan gambaran secara umum tentang Usaha
Kecil dan Menengah kerajinan gerabah di Desa Bangunjiwo, Kabupaten Bantul yang menjadi subjek penelitian ini.
Bab V. Analisis Data dan Pembahasan Bab ini mengemukakan tentang pembahasan dari hasil uji
validitas dan reliabilitas, analisis data serta permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.
Bab VI. Penutup Bab ini menjelaskan tentang hasil kesimpulan dari analisis data
dari bab sebelumnya, saran-saran yang diberikan untuk Pemerintah, dan keterbatasan penelitian.
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi menurut Beberapa Ahli
Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan
kesan-kesan sensoris
mereka guna
memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan,
bukan pada kenyataan itu sendiri. Kotler 2000 menjelaskan persepsi sebagai proses
bagaimana seseorang
menyeleksi, mengatur
dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Mangkunegara Arindita, 2002 berpendapat bahwa
persepsi adalah suatu proses pemberian arti atau makna terhadap lingkungan. Dalam hal ini persepsi mencakup
penafsiran obyek,
penerimaan stimulus
Input, pengorganisasian stimulus, dan penafsiran terhadap stimulus
yang telah diorganisasikan dengan cara mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.
Adapun Robbins 2003 mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses di
mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan
mereka.
Walgito 1993 mengemukakan bahwa persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan,
bukan hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya,
motivasi serta sikapnya yang relevan dalam menanggapi stimulus. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar
selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan
8
9
sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek
yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam
mengadakan pengamatan.
Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan dengan apa
seseorang akan bertindak. 2.
Jenis-jenis Persepsi Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang
diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis :
1. Persepsi visual; Persepsi visual didapatkan dari indera
penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita
untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi
yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari- hari.
2. Persepsi auditori; Persepsi auditori didapatkan dari indera
pendengaran yaitu telinga. 3.
Persepsi perabaan; Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
4. Persepsi penciuman; Persepsi penciuman atau olfaktori
didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.