Teknik Pengambilan Sampel Variabel Penelitian

30 Jika r i r tabel dengan taraf signifikansi 5 α = 5, maka instrument dinyatakan reliabel. Jika r i r tabel dengan taraf signifikansi 5 α = 5, maka instrument dinyatakan tidak reliabel. 3. Uji Statistik Mann-Whitney U-test Uji Mann-WhitneyWilcoxon merupakan alternatif bagi uji-t. Uji Mann WhitneyWilcoxon merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua mean sampel yang berasal dari populasi yang sama. Uji Mann-Whitney juga digunakan untuk menguji apakah dua mean populasi sama atau tidak. Asumsi yang berlaku dalam uji Mann-Whitney adalah StatistikCeria.com: 1. Uji Mann-Whitney mengasumsikan bahwa sampel berasal dari populasi adalah acak dan tiap kelompok sampel tidak harus sama banyaknya 2. Pada uji Mann-Whitney sampel bersifat independen berdiri sendiri 3. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal 4. Data tidak harus terdistribusi normal sehingga tidak diharuskan uji normalitas Ada dua macam teknik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel- sampel kecil dimana n ≤ 20 dan U-test sampel besar bila n 20. Oleh karena pada sampel besar bila n 20, maka distribusi sampling U-nya mendekati distribusi normal, maka test signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya disarankan menggunakan harga kritik Z pada tabel 31 probabilitas normal. Karena jumlah sampel yang besar yaitu 20 setiap kelompok sampel pada kasus ini tidak membutuhkan tabel Mann Whitney tapi menggunakan tabel Z yang mungkin lebih populer. Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Dimana: U1 = Nilai uji Mann-Whitney sampel 1 U2 = Nilai uji Mann-Whitney sampel 2 N 1 = Sampel 1 N 2 = Sampel 2 R 1 = Ranking ukuran sampel 1 R 2 = Ranking ukuran sampel 2 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Awal Kerajinan Gerabah Kasongan

Pada masa penjajahan Belanda, salah satu daerah di sebelah selatan kota Yogyakarta pernah terjadi peristiwa yang mengejutkan warga setempat, yaitu seekor kuda milik Reserse Belanda ditemukan mati di atas lahan sawah milik seorang warga. Hal tersebut membuat warga ketakutan setengah mati. Karena takut akan hukuman, warga akhirnya melepaskan hak tanahnya dan tidak mengakui tanahnya lagi. Hal ini diikuti oleh warga lainnya. Tanah yang telah dilepas inipun kemudian diakui oleh penduduk desa lain. Warga yang takut akhirnya berdiam diri di sekitar rumah mereka. Karena tidak memiliki lahan persawahan lagi, maka untuk mengisi hari, mereka memanfaatkan apa saja yang ada di sekitar. Mereka memanfaatkan tanah yang ada, kemudian mengempal-ngempalnya yang ternyata tidak pecah bila disatukan, lalu mulai membentuknya menjadi berbagai fungsi yang cenderung untuk jadi barang keperluan dapur atau mainan anak-anak. Berawal dari keseharian nenek moyang mereka itulah yang akhirnya kebiasaan itu diturunkan hingga generasi sekarang yang memilih menjadi perajin keramik untuk perabot dapur dan mainan hingga kini. Kerajinan Kasongan pada mulanya sangat sederhana, hanya berupa celengan, mainan anak dan perabot dapur serta pot bunga. Pada tahun 1971 - 1972, seorang seniman Yogyakarta yang bernama Sapto Hudoyo 32

Dokumen yang terkait

Prosedur Pemilihan Kepala Desa Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 (Studi Desa Kutambaru Kecamatan Munthe Kabupaten Karo)

1 67 82

Kewenangan Pemerintah Terhadap Pengelolaan Investasi Pemerintah

2 26 156

Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

1 32 103

Eksistensi Peraturan Hukum Dalam Rangka Pemberdayaan Pemerintah Desa

0 22 3

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Batang( Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi P

0 3 17

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Batang( Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi P

2 6 12

ANALISIS TINGKAT PERSEPSI, KEPATUHAN DAN MOTIVASI WAJIB PAJAK TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS USAHA MENENGAH KECIL MIKRO

0 0 13

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA GRESIK SELATAN) - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA GRESIK SELATAN) - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA GRESIK SELATAN) - Perbanas Institutional Repository

0 0 30