Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

10 5. Persepsi pengecapan; Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah. Penelitian ini cenderung kearah jenis persepsi secara visual dan persepsi secara auditori dimana persepsi wirausahawan terbentuk sebagai akibat dari kontak terhadap objek melalui indera penglihatan dan juga indera pendengaran. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, Thoha 1993 berpendapat bahwa: Persepsi pada umumnya terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktor- faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik. Dijelaskan oleh Robbins 2003 bahwa meskipun individu- individu memandang pada satu benda yang sama, mereka dapat mempersepsikannya berbeda-beda: Ada sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar-balikkan persepsi. Faktor-faktor ini dari :1 Pelaku persepsi perceiver, 2 Objek atau yang dipersepsikan, 3 Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan. Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin atau gedung, persepsi terhadap individu adalah kesimpulan yang berdasarkan tindakan orang tersebut. Objek yang tidak hidup dikenai hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan, motif atau maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan berusaha mengembangkan penjelasan-penjelasan mengapa berperilaku dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan penilaian individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian-pengadaian yang diambil mengenai keadaan internal orang itu Robbins, 2003. 11 Gilmer Hapsari, 2004 menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar, motivasi, dan pemerhati perseptor atau pemersepsi ketika proses persepsi terjadi. Dan karena ada beberapa faktor yang bersifat subyektif yang mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh masing-masing individu akan berbeda satu sama lain.

B. Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Psikologis

Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan pemahaman psikologis dan biologis, masing-masing bisa memahami suatu masalah dengan lebih baik atau kurang daripada yang lain. Berikut adalah beberapa perbedaan laki-laki dan perempuan: 1. Pusat komunikasi dan ketrampilan Pusat komunikasi, keterampilan dan bahasa tubuh di dalam otak perempuan jauh lebih besar daripada pusat komunikasi yang berada di dalam otak laki-laki. Dengan demikian perempuan umumnya lebih mampu mengolah kata-kata dan menggunakan bahasa daripada laki-laki. Perempuan memberikan perhatian khusus terhadap kata-kata dan bisa membaca bahasa tubuh serta ekspresi wajah orang lain dengan cara yang jauh lebih baik dibandingkan dengan laki-laki. 2. Sharing berbagi cerita dan pemecahan masalah Lak-laki pada umumnya lebih mandiri daripada perempuan, bahkan lebih memilih memecahkan masalah mereka sendiri tanpa perlu berbicara dengan siapapun. Perempuan di sisi lain justru akan menjadi tertekan jika tidak berbagi masalah yang sedang

Dokumen yang terkait

Prosedur Pemilihan Kepala Desa Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 (Studi Desa Kutambaru Kecamatan Munthe Kabupaten Karo)

1 67 82

Kewenangan Pemerintah Terhadap Pengelolaan Investasi Pemerintah

2 26 156

Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

1 32 103

Eksistensi Peraturan Hukum Dalam Rangka Pemberdayaan Pemerintah Desa

0 22 3

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Batang( Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi P

0 3 17

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Batang( Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi P

2 6 12

ANALISIS TINGKAT PERSEPSI, KEPATUHAN DAN MOTIVASI WAJIB PAJAK TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS USAHA MENENGAH KECIL MIKRO

0 0 13

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA GRESIK SELATAN) - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA GRESIK SELATAN) - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA GRESIK SELATAN) - Perbanas Institutional Repository

0 0 30