memperkuat retensi ingatan. Keempat hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kognitif yang diperlukan dalam pembelajaran menggunakan
metode saintifik.
2. Karakteristik Pembelajaran dengan Metode Saintifik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: a
Berpusat pada siswa. b
Melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep,hukum atau prinsip.
c Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
d Dapat mengembangkan karakter siswa.
1Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: a Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa. b Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik. c Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan.
d Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. eUntuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah. f Untuk mengembangkan karakter siswa.
2 Prisip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Beberapa prinsip
pendekatan saintifik
dalam kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut: a Pembelajaran berpusat pada siswa.
b Pembelajaran membentuk students self concept. c Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
d Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk e mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
f Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
g Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru.
h Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.
iAdanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang di konstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
3 Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan ilmiah scientifik approach dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah saintifik. meliputi: menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan,
kemudian mengelolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian
menyimpulkan, dan menciptakan serta membentuk jaringan. Pendekatan ilmiah adalah pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada aplikasi
pembelajaran kurikulum 2013. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikapattitude,
knowledgepengetahuan dan skill keterampilan disingkat KSA= Knowledge, Skill dan Attitude:
a. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”
b. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik”tahu bagaimana”
c
Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi bahan ajar peserta didik “tahu apa”
d Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik soft skill dan manusia
yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skill dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
e Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi. adapun bentuk kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik yaitu:
Kegiatan Aktivitas belajar
Mengamati Melihat,
mengamati, membaca,
mendengar, menyimak tanpa dengan alat
Menanya Mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai
yang bersifat hipotesis diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri menjadi suatu
kebiasaan Pengumpulan data
Menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan, menentukan sumber data benda,
dokumen, buku, eksperimenmengumpulkan data Mengasosiasi
Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan
hubungan datakategori
,menyimpulkan dari hasil analisis data . Mengomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya.
1 Mengamati Kegiatan pertama pada pendekatan ilmiah adalah pada langkah
pembelajaran mengamati. metode observasi adalah salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual dan media asli
dalam rangka membelajarkan siswa yang mengutamakan 0kebermaknaan proses belajar. Metode observasi mengedepankan pengamatan langsung
pada obyek yang akan dipelajari sehingga siswa mendapatkan fakta berbentuk data yang objektif yang kemudian dianalisis sesuai tingkat
perkembangan siswa. Kegiatan mengamati observasi dilakukan dengan tujuan untuk
mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikansi dari interrelasinya elemen- elemen tingkah laku manusia pada fenomena sosial yang serba kompleks
dalam pola-pola kultur tertentu. Pengertian metode observasi menurut para ahli , merupakan teknik pengumpulan data, di mana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan Riduwan, 2004:104.
Teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang
kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut, bagi pelaksana observasi untuk melihat objek moment tertentu, sehingga
mampu memisahkan antara yang diperoleh dengan yang tidak diperlukan Margono, 2007:159
2 Menanya Langkah kedua pada pendekatan ilmiah scientific approach adalah
questioning menanya. Kegiatan belajarnya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Kompetensi yang dikembangkan adalah
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Model pembelajaran
questioning sebenarnya
merupakan pengembangan dari metode pembelajaran tanya jawab. Adapun yang
dimaksud tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,
siswa kepada guru, atau dari siswa kepada siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudirman 1987:120 yang mengartikan bahwa
metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,
tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. 3 Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Dalam permendikbud nomor 81a tahun 2013, aktifitas mengumpulkan
informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek kejadianaktivitas wawancara dengan
nara sumber, dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan beromunikasi menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
4 Mengasosiasikan Mengolah Informasi Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku
aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berpikir yang
logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Mengasosiasimengolah informasimenalar
dalam kegiatan
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah
dikumpulkan, baik
terbatas dari
hasil kegiatan
mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya , menemukan pola dari keterkaitan
informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin , taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta dedukitf dalam menyimpulkan.
Kegiatan belajarnya adalah: pertama, mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan, baik
terbatas dari
hasil kegatan
mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi . kedua, pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber,
yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Kompetensi yang
dikembangkan adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif
serfta deduktif dalam menyimpulkan. Pada kegiatan ini, siswa akan menalar, yaitu menghubungkan apa yang sedang dipelajari dengan apa
yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu
proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
5 Mengomunikasikan pembelajaran Pada pendekatan saintifik, guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pada tahapan ini, diharapkan peserta didik dapat
mengomunikasikan hasil pekerjaaan yang telah disusun baik secarabersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari
hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan
ini dapat
dilakukan melalui
menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Kegiatan mengomunikasikan
dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap, jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
6 Membentuk Jejaring Model jejaring adalah model pembelajaran berupa kerja sama
antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang
diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber .sumber data berupa buku bacaan, internet, saluran
radio, TV, atau teman, kakak, orang tua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri, artinya siswa
termotivasi belajar karena rasa ingin tahunya yang besar dalam dirinya. Networking adalah kegiatan siswa untuk membentuk jejaring pada
kelas. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media
lainnya. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis
mengungkapkan pendapat
dengan singkat
dan jelas,
dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. pada tahapan ini, siswa mempresentasikan kemampuan mereka mengenai
apa yang telah dipelajari sementara siswa lain menanggapi. Tanggapan siswa lain bisa berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan tentang
materi presentasi.
D. Konsep Pembelajaran