Silmi Pitriani, 2015 Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pemerintahan Pusat Di Sd Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan seseorang tidak akan bisa hidup
berkembang. Dengan adanya pendidikan maka manusia dapat mempunyai pengetahuan, kemampuan dan sumber daya manusia yang tinggi untuk
menyesuaikan diri pada zaman yang sedang berlangsung. Peningkatan teknologi menjadi semakin canggih oleh adanya pendidikan serta cara menyesuaikan diri
dengan teknologi yang canggih pun dengan pendidikan pula. Pendidikan dapat penting dalam berbagai hal, diantaranya dapat membuat manusia menjadi lebih
baik dan berkarakter, membantu dalam kemajuan suatu bangsa, memberikan pengetahuan, serta dengan adanya pendidikan dapat memberikan pencerahan bagi
kehidupan manusia. Sekolah Dasar menjadi tempat awal bagi setiap orang untuk mendapatakan
pendidikan setelah pendidikan primer yang diberikan di dalam keluarga. Berbagai mata pelajaran menjadi penunjang agar siswa dapat hidup dengan baik,
berkarakter dan
berpengetahuan tinggi.
Mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan atau citizenship education secara substantif dan pedagogis
didesain untuk mengembangkan warga negara yang cerdas dan baik untuk seluruh jalur dan jenjang pendidikan. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
bidang kajian yang mempunyai objek telaah kebajikan dan budaya kewarganegaraan, menggunakan disiplin ilmu politik sebagai kerangka kerja
keilmuan pokok serta disiplin kurikuler kewarganegaraan, aktivitas social cultural dan kajian ilmiah kewarganegaraan.
Dalam kurikulum 2006, ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaaraan adalah sebagai berikut. 1 persatuan dan kesatuan, 2 norma hukum dan peraturan, 3
Hak Asasi Manusia, 4 kebutuhan warga Negara, 5 konstitusi negara, 6 kekuasaan politik, 7 kedudukan pancasila, dan 8 Globalisasi. Pembelajaran
tersebut di sampaikan menggunakan cara yang sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar.
Silmi Pitriani, 2015 Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pemerintahan Pusat Di Sd Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pendidikan yang dari waktu ke waktu harus meningkat kualitasnya. Begitupun mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar yang mengalami
berabagai perubahan pada setiap masanya. Misalnya dalam kurikulum pendidikan tahun 2004, pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segiagama, social kultur, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara yang cerda, terampil,
dan berkarakter sesuai dengan amanat pancasila dan UUD 1945. Sedangkan dalam kurikulum 2006 yang saat ini digunakan, Siswa Sekolah Dasar pun sudah
diperkenalkan dengan lembaga-lembaga Negara beserta tugas dan wewenangnya. Negara Indonesia merupakan Negara republik yang dipimpin oleh seorang
presiden dengan UUD 1945 sebagai konstitusi hukum dasarnya. Pada pelaksanaan pemerintahan Indonesia terdapat beberapa lembaga yang berperan, diantaranya
badan eksekutif, badan legislatif dan yudikatif. Badan eksekutif yaitu seorang presiden dan wakil presiden yang berperan sebagai pemegang kekuasaan dengan
dibantu oleh para menteri, yang termasuk ke dalam badan legislatif yaitu MPR,
DPR dan DPD.
Peran pemerintahan dalam sebuah Negara sangat penting sehingga setiap orang dituntut untuk mengetahui atau mengenali wewenang yang mereka miliki.
dalam penyampaian konsep pemerintahan pusat kepada siswa guru sering kali mengalami kesulitan. Mengingat pemikiran siswa yang masih konkret dan sulit
memahami hal yang abstrak atau terbilang jauh dari kehidupan siswa dan cenderung tidak diajarkan oleh setiap orangtua dalam sebuah keluarga.
Berdasarkan hasil observasi awal, penulis menemukan beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya tingkat pemahaman siswa mengenai konsep
pemerintahan pusat. Permasalahan yang di alami dapat diuraikan sebagai berikut. Permasalahan pertama adalah sebagian siswa terkesan bosan dengan
pembelajaran yang sulit dipahami karena materi tersebut terbilang abstrak.
Permasalahan yang kedua yaitu penggunaan metode yang belum tepat.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang
disampaikan. Banyak model pembelajaran, strategi, teknik atau media pembelajaran yang dapat digunakan. Salah satu cara untuk mengatasi
Silmi Pitriani, 2015 Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pemerintahan Pusat Di Sd Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
permasalahan yang diuraikan di atas, maka dapat digunakan sebuah metode yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan yaitu metode
cooperative learning tipe make a match. Tipe make a match adalah bentuk pasangan dengan dipasangkan oleh materi yang cocok. Selain mendapatkan
pelajaran, siswa dapat bermain dan belajar bekerja sama dengan teman yang lainnya. Berbagai aspek pada bagian afektif pun dapat diperoleh. Johnson
Smith dalam Anita Lie, 2007, hlm.5 mengemukakan bahwa “… belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang terjadi ketika masing-masing
orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama.” Merujuk pula pada penelitian terdahulu yang relevan yang
di susun oleh Rita Dwi Anggraini 2011 dengan judul “penerapan model
pembelajaran make a match untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas III SDN Bareng 5 kota Malang” dengan hasil yang menyatakan bahwa penerapan
model pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas III SDN Bareng kota Malang dengan peningkatan hasil yang signifikan dari
setiap siklusnya. Peningkatan yang dicapai yaitu sebesar 31 dengan ketuntasan
belajar siswa 89.
Berdasarkan kondisi diatas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang penerapan metode cooperative learning tipe make a match untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan pusat di sd kelas IV di salah satu sekolah dasar di kecamatan Sukasari.
B. Rumusan Masalah