mengembangkan perilaku setiap anggota organisasisekolah madrasah yang diperlukan bagi pencapaian tujuan organisasisekolah madrasah. Ada tiga
dimensi kepemimpinan kepala sekolah, yaitu 1 kepribadian dan pengalaman kepala sekolah, 2 kemampuan manajerial , dan 3 iklim dan tujuan yang
akan dicapai. Dijabarkan ke dalam indikator-indikatornya di antaranya; 1 kreativitas dalam bekerja , 2 keteladanan pada bawahan , 3 penanganan
konflik secara bijak, 4 komunikatif dengan bawahan, 5 gaya kepemimpinan kepala sekolah, 6 strategi pengambilan keputusan, 7 pengarahan guru dalam
pembelajaran, 8 pembimbingan guru dalam pembelajaran, dan 9 pembentukan kerjasama dengan orang lain.
C. Iklim Kerja
1. Pengertian Iklim Kerja
Iklim kerja merupakan dua suku kata yang pada awalnya berbeda arti dan makna secara terpisah dapat ditelaah perbedaan pengertian iklim, dan
pengertian organisasi serta pengertian iklim organisasi sebagai satu kesatuan makna. Iklim mempunyai arti penting karena dapat mempengaruhi cara
hidup, perasaan, dan bagaimana seseorang beradaptasi dalam suatu tempat atau lingkungan.
Berkenaan dengan adaptasi terhadap lingkungan untuk menjaga suatu iklim yang baik dan kondusif, dalam Al-Qur’an Allah telah memberikan
suatu gambaran dan perhatian yang sangat jelas yaitu sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qosos ayat 77 yang berbunyi:
Æ:tGöuρ yϑ‹Ïù
š9t?u ª
u‘¤ nοtÅzFψ
Ÿωuρ š[Ψs?
y7t7ŠÅÁtΡ š∅ÏΒ
u‹÷Ρ‘‰9 Å¡ômruρ
yϑŸ2 z|¡ômr
ª šø‹s9Î
Ÿωuρ Æ:ö7s?
yŠ|¡xø9 ’Îû
ÇÚö‘F{ ¨βÎ
© Ÿω
=Ïtä† tωšøßϑø9
∩∠∠∪
Artinya: “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan“
62
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akherat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu” hal ini secara tersirat memberikan inspirasi bahwa kita harus memiliki kerja keras untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat dengan
demikian jelas bahwa ayat tersebut memberikan motivasi diri dalam mencapai kinerja yang baik serta harus rasa peduli terhadap orang lain atau
lingkungan di sekeliling kita untuk mendapatkan ridlo Allah SWT, selain itu disebutkan pula bahwa “dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” hal ini menjelaskan terhadap kita bahwa kita sebagai manusia
62
Departemen Agama RI, Op. Cit, h, 623