Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iklim Kerja
sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Katakanlah: Adakanlah perjalanan di muka bumi
dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan
dari mereka
itu adalah
orang-orang yang
mempersekutukan Allah.
69
Berdasarkan ayat tersebut jelas bahwa setiap manusia sebagai anggota organisasi atau lembaga pendidikan yang di dalamnya adalah kepala
madrasah, guru, staf siswa dan masyarakat pendidikan memilki peranan yang sama untuk membangun dan menciptakan iklim atau suasan pendidikan yang
kondusif dan nyaman sehingga akan membantu untuk pencapaian tujuan pendidikan.
Litwin dalam Arni memberikan dimensi iklim organisasi atau lembaga sebagai berikut: 1 rasa tanggung jawab, 2 standar tentang kualitas
pekerjaan, 3 ganjaran atau reward, 4 rasa persaudaraan, dan 5 semangat tim.
70
Iklim kerja dapat dipelajari dengan mengobservasi jumlah otonomi secara individual, kebebasan yang dialami oleh individu, tingkat dan
kejelasan struktur dari posisi yang dibebankan kepada para pegawai, orientasi ganjaran, dan banyaknya dukungan, serta kehangatan yang diberikan kepada
pegawainya. Sesuai yang dikemukakan Wirawan, bahwa dimensi iklim organisasi
adalah unsur, faktor, sifat, atau karakteristik variabel iklim organisasi. Dimensi iklim organisasi terdiri atas beragam jenis dan berbeda pada setiap
69
Departemen Agama RI, Op. Cit, h, 647
70
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta, Bumi Aksara, 2005, h, 82-83.
organisasi. Studi yang dilakukan para pakar iklim organisasi menunjukan paling tidak 460 jenis lingkungan kerja dengan iklim organisasinya sendiri-
sendiri.
71
Iklim kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah iklim sosial, yaitu lingkungan kerja yang di dalamnya terdapat interaksi antar
anggota dalam organisasi. Hubungan tersebut dapat bersifat hubungan formal, informal, kekeluargaan, atau profesional.
Altman dalam Wirawan menyatakan bahwa: dimensi dari iklim kerja dalam suatu organisasi ditinjau secara non-fisik memiliki indikator-indikator:
1 hubungan atasan dan bawahan, 2 hubungan antar teman sekerja sejawat, 3 sistem komunikasi, 4 sistem kepemimpinan, 5 kebersamaan,
6 kerja sama dalam melaksanakan tugas, 7 penghargaan terhadap kreativitas dan inovasi guru, 8 saling mempercayai, 9 humor.
72
Analisis iklim kerja non fisik yang ada dalam organisasi kepada para pengambil keputusan yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
organisasi yang dibentuk dari situasi pekerjaan yang akan melaksanakan strategi pelaksanaannya. Sedangkan analisis iklim eksternal berupa upaya
mendapatkan gambaran tentang hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan meliputi: tantangan dan peluang, di mana aspek-aspek di luar lingkungan
pekerjaan yang tidak mungkin dalam waktu singkat dapat dikontrol atau dikendalikan oleh manajemen.
Munandar menyatakan bahwa iklim kerja fisik mencakup: 1 penerangan iluminasi meliputi intensitas cahaya, distribusi cahaya, dan sinar
71
Wirawan, Op. Cit, h, 128
72
Ibid, h, 129
yang menyilaukan, 2 warna ruangan, 3 suhu ruangan, dan 3 kebisingan.
73
Di dalam ruangan belajar yang ideal hendaknya memiliki penerangan yang cukup, artinya intensitas cahaya cukup, tidak terlalu terang
dan tidak redup. Intensitas cahaya yang terlalu terang akan cepat melelahkan mata, apalagi whiteboard yang digunakan mengkilat, maka cahaya yang
dipantulkan akan menyilaukan mata, hal ini menjadi mata tidak nyaman. Penyebaran cahaya didalam ruangan hendaknya merata, karena untuk siswa
yang duduk dibangku bagian belakang akan mengalami ketidakjelasan melihat tulisan di whiteboard. Warna dinding ruangan hendaknya tidak
terlalu gelap, karena warna gelap akan menyerap warna cerah yang dipancarkan dari penerangan lampu. Dinding dicat dengan warna yang tidak
mengkilap dan memberi kesan yang sejuk, belajarpun akan lebih nyaman. Suhu ruangan di dalam kelas juga turut mendapatkan perhatian, karena suhu
ruangan yang panas menyebabkan siswa gelisah, tidak tenang bahkan mengurangi konsentrasi dalam belajarnya.