29 lain  yang tidak memenuhi  kriteria tidak dapat  dijadikan sampel dalam penelitian
ini.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah dokumentasi, yaitu peneliti melakukan pengumpulan data sekunder atau data yang
diperoleh  secara  tidak  langsung  atau  melalui  media  perantara  yaitu  internet melalui  situs  Bursa  Efek  Indonesia  dengan  melihat  laporan  keuangan  yang
diterbitkan  setiap  tahunnya  baik  dalam  media  cetak  maupun  data  yang  di download melalui situs
www.idx.co.id .
3.4.  Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel  yang  digunakan  oleh  penulis  dalam  penelitian  ini  adalah  sebagai berikut :
3.4.1.  Variabel Independen bebas
Menurut  sugiyono  2005:33,  variabel  bebas  merupakan  variabel  yang mempengaruhi  atau  yang  menjadi  sebab  perubahannya  atau  timbulnya  variabel
dependen  terikat.    Variabel  independen  dalam  penelitian  ini  adalah  leverage keuangan.  Leverage keuangan merupakan penggunaan dana yang disertai dengan
beban tetap pendanaan dengan utang.   Leverage  keuangan diukur melalui rasio solvabilitaspengungkit.    Rasio  pengungkit  adalah  rasio  untuk  mengetahui
Universitas Sumatera Utara
30 kemampuan  perusahaan  dalam  membayar  kewajiban  jika  perusahaan  tersebut
dilikuidasi Darsono, 2005:54.  Alat ukur yang digunakan adalah : a.
Debt to Asset Ratio DAR
Rasio  ini  menekankan  pentingnya  pendanaan  hutang  dengan  jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang.  Rasio ini
juga menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga
kepada  kreditor.    Nilai  rasio  yang  tinggi  menunjukkan  peningkatan  dari  risiko pada kreditor.  Darsono, 2005:54.
b. Debt to Equity Rasio DER
Rasio  ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap  pemberi  pinjaman.    Semakin  tinggi  rasio  menunjukkan  semakin  rendah
pendanaan  perusahaan  yang  disediakan  oleh  pemegang  saham.  Darsono, 2005:54.
c. Long term Debt to Equity Ratio LDER
Rasio  ini  menunjukkan  perbandingan  antara  klaim  keuangan  jangka panjang  yang  digunakan  untuk  mendanai  kesempatan  investasi  jangka  panjang
dengan pengembalian jangka panjang pula. Brigham, 1996:543.
Universitas Sumatera Utara
31
3.4.2.  Variabel dependen terikat
Menurut  sugiyono  2005:33,  variabel  terikat  merupakan  variabel  yang dipengaruhi  atau  yang  menjadi  akibat,  karena  adanya  variabel  bebas.    Variabel
dependen  dalam  penelitian  ini  adalah  aktivitas  investasi  perusahaan.    Aktivitas investasi  mengacu  pada  perolehan  dan  pemeliharaan  investasi  dengan  tujuan
menjual  produk  dan  menyediakan  jasa,  dan  untuk  tujuan  menginvestasikan kelebihan  kas.    Investasi  dalam  tanah,  bangunan,  peralatan,  hak  legal  paten,
lisensi,  hak  cipta,  persediaan,  sistem  informasi,  dan  aktiva  sejenis  adalah  untuk menjalankan  operasi  bisnis  perusahaan  Wild,  2005:22.    Aktivitas  investasi
perusahaan  dapat  dilihat  pada  sisi  kiri  neraca  aktiva  perusahaan.    Aktivitas investasi  perusahaan  dapat  diukur  melalui  rasio  aktivitas  untuk  mengukur
efektivitas  manajemen  dalam  menggunakan  sumber  dayanya.    Alat  ukur  yang digunakan adalah :
a. Total Asset Turn Over TATO
Rasio  ini  menggambarkan  kemampuan  operasional  perusahaan  dalam menjual  dengan  menggunakan  aktiva  yang  dimiliki.    Rasio  produktivitas  yang
rendah  menunjukkan  terjadinya  ketidakefisienan  dalam  menggunakan  asset  yang dimiliki Darsono, 2005:58.
Universitas Sumatera Utara
32
3.5.  Metode Analisis Data
Metode  analisis  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan  analisis  statistik korelasi  dengan  menggunakan  software  SPSS  18.  Tahap  awal  yang  dilakukan
sebelum  melakukan  pengujian  hipotesis  yaitu  asumsi  klasik.  Pengujian  asumsi klasik  yang  dilakukan  terdiri  dari  uji  normalitas,  uji  multikolinieritas,  uji
heteroskedastisitas  dan  uji  autokorelasi.  Untuk  pengujian  hipotesis,  dilakukan analisis uji F dan uji t.
3.6.  Pengujian Asumsi Klasik 3.6.1.  Uji Normalitas Data
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  model  regresi,  variabel terikat  dan  variabel  bebas  keduanya  mempunyai  distribusi  normal  atau  tidak.
Model  regresi  yang  baik  adalah  memiliki  distribusi  data  normal  atau  mendekati normal.  Metode  yang  dapat  dipakai  untuk  normalitas  antara  lain:  analisis  grafik
dan analisis statistik. Uji  normalitas  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  cara  analisis  grafik.
Normalitas  dapat  dideteksi  dengan  melihat  penyebaran  data  titik  pada  sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya:
a.  Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal menyerupai
lonceng, regresi memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
33 b.  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis  diagonal  atau  grafik  histogram  tidak  menunjukkan  pola  distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.6.2. Uji Multikolinieritas
Uji  multikolinieritas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  regresi  mempunyai korelasi antara variabel independen. Menurut Umar
2003: 132 “multikolinieritas adalah  ada  tidaknya  korelasi  yang  sempurna  atau  korelasi  yang  tidak  sempurna
tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya. Pengujian  multikolonieritas  dilakukan  dengan  melihat  nilai  VIF  antar
variabel  independen.  Untuk  mendeteksi  ada  atau  tidaknya  multikolinieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut:
a.  Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak  yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b.  Menganalisis  matrik  korelasi  variabel-variabel  independen.  Jika  antar
variabel  independen  ada  korelasi  yang  cukup  tinggi  umumnya  di  atas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidaknya
adanya  korelasi  yang  tinggi  antar  variabel  independen  tidak  berarti  bebas dari multikolonieritas.
c.  Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta variance  inflation  VIF.  Kedua  ukuran  ini  menunjukkan  setiap  variabel
independen  manakah  yang  dijelaskan  oleh  variabel  independen  lainnya Ghozali, 2006: 91.
Universitas Sumatera Utara
34
3.6.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
Ghazali, 2006: 105. Suatu model yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Menurut  Ghazali  2006:  105  cara  memprediksinya  adalah    jika  pola gambar scatterplot model tersebut adalah:
a.  Titik - titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0 b.  Titik - titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
c.  Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
d.  Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.6.4. Uji Autokorelasi
Uji  autokorelasi  dapat  diartikan  sebagai  korelasi  yang  terjadi  di  antara anggota-anggota  dari  serangkaian  observasi  yang  berderetan  waktu  apabila
datanya  time  series  atau  korelasi  antara  tempat  berdekatan  apabila  cross sectional.
Adapun uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi  klasik  ini  adalah  uji  Durbin  Watson  DW.  Untuk  melihat  ada  atau
tidaknya autokorelasi dilihat dari tabel sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
35
Tabel 3.2 Tabel Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0  d  dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision
dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative
Tolak 4
– dl  d  4 Tidak ada korelasi negative
No decision 4
–du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif
atau negative Tidak ditolak
du  d  4 – du
Sumber: Ghozali, 2006: 96
3.7. Pengujian Hipotesis Peneliti
Pengujian  hipotesis  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  analisis  regresi berganda,  uji  signifikansi  t-test  serta  uji  signifikansi  F-test.  Menurut  Rochaety
2007: 107  “dengan  uji  hipotesis  kita memusatkan  perhatian  pada  peluang  kita
membuat  keputusan  yang  salah.  Hipotesis  diterima  atau  ditolak  berdasarkan informasi  yang  terkandung  dalam  sampel  tetapi  menggambarkan  keadaan
populasi”.
3.7.1.  Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel terkait dan memprediksi variabel terkait dengan menggunakan dua
atau lebih variabel bebas”. Model persamaannya adalah sebagai berikut: Y= a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+e
Universitas Sumatera Utara
36 Keterangan :
Y = Variabel dependen yaitu Total Asset Turn Over TATO.
a =  Interceptkoefisien  yang  menyatakan  perubahan  rata
– rata variabel dependen  untuk  setiap  variabel  independen  sebesar  satu  atau  yang
disebut konstanta. b
1
,b
2
,b
3
,     =  Angka  arah  atau  koefisien  regresi  yang  menunjukkan  angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada  variabel  independen.    Bila  b  +  maka  terjadi  kenaikan  pada variabel  dependen,  bila  b  -  maka  terjadi  penurunan  pada  variabel
dependen, dalam hal ini yaitu Total Asset Turn Over TATO. X
1
=  Debt to Asset Rasio DAR X
2
=  Debt to Equity Ratio DER X
3
=  Long term Debt to Equity Ratio LDER e
=  error
3.7.2. Uji Signifikasi Simultan F-test
Pengujian  hipotesis  secara  simultan  dilakukan  dengan  uji  F.  Menurut Ghazali  2006:
84  “uji  statistik  F  pada  dasarnya  menunjukkan  apakah  semua variabel  independen  atau  bebas  yang  dimasukkan  dalam  model  mempunyai
pengaruh  secara  bersama- sama  tehadap  variabel  dependenterikat”.  Uji    F
merupakan  suatu  untuk  mengetahui  apakah  semua  variabel  independen  bukan merupakan  penjelas  yang  sihnifikan  terhadap  variabel  dependen.  Penguji  ini
Universitas Sumatera Utara
37 dilakukan  dengan  menghitung  serta  membandingkan  F  hitung  dengan  F  tabel
yaitu ketentuan sebagai berikut: Jika F
hitung
F
tabel
dan signifikansi  5  H diterima
Jika F
hitung
F
tabel
dan signifikansi  5  H
a
diterima
3.7.3. Uji Signifikasi Parsial t-test
Menurut  Ghozali  2006: 84  “uji  statistik  t  pada  dasarnya  menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan  variabel  dependen”.  Uji  t  merupakan  suatu  cara  untuk  mengukur
apakah  suatu  variabel  independen  bukan  merupakan  penjelas  yang  signifikan terhadap  variabel  dependen.  Dalam  pengujian  ini  dilakukan  dengan  menghitung
serta  membandingkan  t  hitung  dengan  t  tabel  yaitu  dengan  ketentuan  sebagai berikut:
Jika t
hitung
t
tabel
dan signifikansi  5  H diterima
Jika t
hitung
t
tabel
dan signifikansi  5  H
a
diterima
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Statistik
Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian  ini  maka  digunakanlah  tabel  statistik  deskriptif.  Tabel  statistik
deskriptif ini meliputi nilai rata-rata mean, jumlah data N dan standar deviasi dari  tiga  variabel  independen  yaitu  debt  to  asset  ratio  DAR,  debt  equity  ratio
DER,  long  term  to  equity  ratio  LDER  sebagai  variabel  yang  mempengaruhi total asset turn over TATO  pada perusahaan food and beverage yang terdaftar
di bursa efek Indonesia.  lihat lampiran
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation LN_DAR
30 -1.83
-.12 -.7753
.40327 LN_DER
30 -2.53
3.74 .5229
1.49323 LN_LDER
30 -4.61
.31 -1.5068
1.26060 LN_TATO
30 -1.02
1.18 .1150
.52175 Valid N listwise
30
Sumber: hasil pengelohan SPSS 2012 Tabel 4.1 menunjukkan hasil output SPSS mengenai statistik deskriptif variabel
penelitian tahun 2008 – 2010 dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 30
perusahaan 10 perusahaan selama 3 tahun.  Dari tabel tersebut dapat dijelaskan statistik deskriptif masing
– masing variabel, bahwa :
Universitas Sumatera Utara
39 a.  Variabel DAR  memiliki nilai minimum -1,83; nilai maksimum -0,12; nilai
rata-rata DAR sebesar -0,7753 dengan standar deviasi 0,40327 dan jumlah observasi sebanyak 30 sampel
b.  Variabel DER memiliki nilai minimum -2,53; nilai maksimum 3,74; nilai rata-rata 0,5229 dengan standar deviasi sebesar  1,49323 dan jumlah
observasi sebanyak 30 sampel c.  Variabel LDER memiliki nilai minimum -4,61; nilai maksimum 0,31; nilai
rata-rata -1,5068 dengan standar deviasi 1,26060 dan jumalah observasi sebanyak 30 sampel.
d.  Variabel TATO memiliki nilai minimum -1,02; nilai maksimum 1,18; nilai rata-rata 0,1150 dengan standart deviasi 0,52175 dan jumlah observasi
sebanyak  30 sampel.
4.1.2  Uji Asumsi Klasik 4.1.2.1 Uji Normalitas Data
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah  dalam  model  regresi, variabel  pengganggu  atau  residual  memiliki  distribusi  normal  serta  untuk
menghindari bias dalam model regresi. Penggujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan  uji  statistik  non-parametik  Kolmogorov-Sminov  K-S,  dengan
membuat hipotesis:
H : data residual berdistribusi normal
H
a
: data residual tidak berdistribusi normal
Universitas Sumatera Utara
40 Apabila  signifikansi  lebih  besar  dari  0,05  maka  diterima,  sedangkan  jika  nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual N
29 Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .94491118
Most Extreme Differences Absolute
.108 Positive
.108 Negative
-.079 Kolmogorov-Smirnov Z
.582 Asymp. Sig. 2-tailed
.887 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012
Dari  hasil  pengelolahan  data,  diperoleh  variabel  DAR,  DER,  LDER  dan TATO  terdistribusi  secara  normal  dengan  nilai  signifikan  sebesar    0,887    0,05
maka H diterima
Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi  data  telah  terdistribusi  secara  normal  dan  dapat  dilanjutkan  dengan  uji
asumsi  klasik  lainnya.  Untuk  lebih  jelas  berikut  ini  turut  dilampirkan  grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
41
Gambar 4.1 Histogram
Sumber; Hasil Pengolahan SPSS 2012
Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati  normal,  dari  grafik  histogram  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa
distribusi  data  normal  karena  grafik  histogram  menunjukkan  distribusi  data mengikuti  garis  diagonal  yang  tidak  menceng  skewness  kiri  maupun  menceng
kanan. Demikian  pula  dengan  hasil  uji  normalitas  dengan  menggunakan  grafik
plot.  Normalitas  data  dapat  menggunakan  normal  P-Plot  data  dalam  keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar diagonal.
Universitas Sumatera Utara
42
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012 Pada  grafik  normal  plot  terlihat  titik-titik  menyebar  di  sekitar  garis
diagonal  serta  penyebarannya  agak  mendekati  dengan  garis  diagonal  sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.
4.1.2.2 Uji Multikolinieritas
Untuk  mendeteksi  ada  tidaknya  multikolinieritas,  dapat  dilakukan  dari hasil  output  SPSS  dengan  melihat  nilai  tolerance  dan  variance  inflation  factor
VIF.    Nilai  yang  umum  dipakai  untuk  mendeteksi  adanya  gejala multikolinieritas adalah jika tolerance  0,1 sedangkan VIF  10 Ghozali, 2005:
92.
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Coefficients
a,b
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant -.032
.214 -.150
.882 LN_DAR
-.613 .310
-.368 -1.975
.059 .846
1.182 LN_DER
.072 .066
.205 1.092
.285 .835
1.198 LN_LDER
.250 .088
.568 2.847
.009 .738
1.355 a. Dependent Variable: LN_TATO
b. Weighted Least Squares Regression - Weighted by DAR
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012
Dari  data  pada  tabel  4.3  dapat  disimpulkan  bahwa  tidak  terjadi multikolonieritas  dengan  dasar  nilai  VIF  untuk  setiap  variabel  independen  tidak
ada  yang  melebihi  10  dan  nilai  tolerance  tidak  ada  yang  kurang  dari  0.1,  hal  ini dapat  dilihat dari nilai  tolerance DAR sebesar 0,846;  DER sebesar 0,835;  LDER
sebesar  0,738  tidak  kurang  dari  0,1  dan  nilai  VIF  DAR  sebesar  1,182;  DER sebesar 1,198; dan LDER sebesar 1,355 tidak melebihi 10. Maka dapat dilakukan
analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi berganda.
Universitas Sumatera Utara
44
4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian
ini, untuk
mendeteksi ada
tidaknya gejala
heteroskedastisitas  adalah  melihat  plot  grafik  yang  dihasilkan  dari  pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1  Jika  pola  tertentu,  sperti  titik-titik  yang  teratur  maka  telah  terjadi heteroskedastisitas,
2  Jika  tidak  ada  pola  tertentu,  serta  titik-titik  yang  menyebar  tidak tertentu diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas. Berikut  ini  dilampirkan  grafik  scatterplot  untuk  menganalisis  apakah  terjadi
heterskedastisitas  atau  terjadi  homoskedastisitas  dengan  mengganti  penyebaran
titik-titik pada gambar.
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber; Hasil Pengolahan SPSS 2012
Universitas Sumatera Utara
45 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar  baik  diatas  maupun  di  bawah  angka  0  pada  sumbu  Y.  Hal  ini  dapat disimpulkan  bahwa  tidak  terjadi  heteroskedastisitas  pada  model  regresi.  Dengan
demikian, model ini layak dipakai untuk memprediksi kebijakan pendanaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di bursa efek indonesia berdasarkan
masukan variabel independen DAR, DER dan LDER.
4.1.2.4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi  dapat  diartikan  sebagai  korelasi  yang  terjadi  di  antara anggota-anggota  dari  serangkaian  observasi  yang  berderetan  waktu  apabila
datanya  time  series  atau  korelasi  antara  tempat  berdekatan  apabila  cross sectional.
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b,c
Model R
R Squar
e Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change F
Change  df1 df2
Sig. F Change
1 .515
a
.265 .177
.36021 .265
3.002 3
25 .049
1.939 a. Predictors: Constant, LN_LDER, LN_DAR, LN_DER
b. Dependent Variable: LN_TATO c. Weighted Least Squares Regression - Weighted by DAR
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012
Hasil  uji  autokorelasi  diatas  menunjukkan  nilai  R  sebesar  0,515 menunjukkan  bahwa  koralasi  yang  kecil  yaitu  51,5.  Nilai  adjust  R  square
Universitas Sumatera Utara
46 sebesar  0,265  atau  26,5  mengindikasikan  bahwa  variasi  dari  kedua  variabel
independen  hanya  mampu  menjelaskan  variabel  dependen  51,5.  Durbin –
Watson  sebesar  1,939,  nilai  ini  akan  dibandingkan  dengan  nilai  tabel  dengan menggunakan nilai signifikansi 5 jumlah sampel 30 n dan jumlah independen
3 k=3. Oleh karena nilai DW 1,939 lebih besar dari batas du 1,650 dan kurang dari 3-1,6503-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif
atau negatif.
4.1.3  Pengujian Hipotesis Penelitian 4.1.3.1.
Persamaan Regresi
Dalam  pengolahan  data  dengan  menggunakan  regresi  linear,  dilakukan beberapa  tahapan  untuk  mencari  hubungan  antara  variabel  dependen  dengan
variabel independen. Tabel 4.5
Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.322
.386 3.429
.002 DAR
-.453 .902
-.121 -.503
.619 DER
.007 .015
.094 .434
.668 LDER
.344 .369
.220 .933
.359 a. Dependent Variable: TATO
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012
Universitas Sumatera Utara
47 Berdasarkan  hasil  analisis  regresi  seperti  tertera  pada  ringkasan  tabel  4.5
diatas diperoleh persamaan model regresi yang distandarkan sebagai berikut:
Y= 1,322 – 0,453X
1
+ 0,007X
2
+ 0,344X
3
+ e
Adapun interpretasi dari persamaan di atas adalah: 1.  a = 1,322
nilai  konstanta  ini  menunjukkan  bahwa  apabila  tidak  ada  variabel  DAR, DER,  LDER  X
1
=  X
2
=X
3
=  0,  maka  TATO  yang  diberikan  adalah 0,01322
2.  b
1
= -0,453 koefisien  regresi  b
1
ini  menunjukkan  bahwa  setiap  variabel  DAR meningkat  satu  satuan,  maka  TATO  akan  berkurang  0,453  atau  45,3
dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau ceteris paribus. 3.  b
2
= 0,007 nilai  parameter  atau  koefisien  regresi  b
2
menunjukkan  bahwa  setiap variabel DER meningkat satu satuan, maka TATO akan meningkat sebesar
0,007  atau  0,7  dengan  asumsi  variabel  lainnya  tetap  atau  sama  dengan nol.
4.  b
3
= 0,344 koefisien  regresi  b
3
ini  menunjukkan  bahwa  setiap  variabel  LDER meningkat  satu  satuan,  maka  TATO  akan  bertambah  0,344  atau  34,4
dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau ceteris paribus.
Universitas Sumatera Utara
48
4.1.3.2. Uji  Signifikasi Simultan
Pengujian  hipotesis  secara  simultan  dilakukan  dengan  uji  F.  Menurut Gho
zali  2006:  84  “uji  statistik  F  pada  dasarnya  menunjukkan  apakah  semua variabel  independen  atau  bebas  yang  dimasukkan  dalam  model  mempunyai
pengaruh  secara  bersama- sama  tehadap  variabel  dependenterikat”.  Uji    F
merupakan  suatu  untuk  mengetahui  apakah  semua  variabel  independen  bukan merupakan  penjelas  yang  signifikan  terhadap  variabel  dependen.  Penguji  ini
dilakukan  dengan  menghitung  serta  membandingkan  F  hitung  dengan  F  tabel yaitu ketentuan sebagai berikut:
Jika F
hitung
F
tabel
dan signifikansi  5  H diterima
Jika F
hitung
F
tabel
dan signifikansi  5  H
a
diterima
Tabel 4.6 Hasil Uji F
ANOVA
b,c
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1.169 3
.390 3.002
.049
a
Residual 3.244
25 .130
Total 4.412
28 a. Predictors: Constant, LN_LDER, LN_DAR, LN_DER
b. Dependent Variable: LN_TATO c. Weighted Least Squares Regression - Weighted by DAR
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012 Berdasarkan  hasil  perhitungan  dengan  menggunakan  program  SPSS
tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa  F
hitung
sebesar  3,002  dan  F
tabel
sebesar  4,171 dengan nilai  p value sebesar 0,049 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat
Universitas Sumatera Utara
49 diketahui  bahwa  F
hitung
F
tabel
3,002    4,171,  H diterima  dan    nilai  p  value
yaitu 0,049   0,05 artinya antara DAR, DER dan LDER tidak memiliki pengaruh yang  signifikan  terhadap  TATO.  Dengan  kata  lain,  variabel-variabel  independen
secara bersama-sama tidak mempengaruhi jumlah TATO secara signifikan.
4.1.3.3. Uji Signifikansi Parsial
Pengaruh  setiap  variabel  independen  terhadap  variabel  dependen  yang nyata atau signifikan dalam model regresi dapat dilihat dengan melakukan uji t T
test.  Menurut  Ghozali  2006:  84  “uji  statistik  t  pada  dasarnya  menunjukkan seberapa  jauh  pengaruh  satu  variabel  penjelas  atau  independen  secara  individual
menerangkan variab el independen”
Adapun kriteria pengujiannya yaitu: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
dan signifikansi  0,05 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
dan signifikansi  0,05
Tabel 4.7 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.322
.386 3.429
.002 DAR
-.453 .902
-.121 -.503
.619 DER
.007 .015
.094 .434
.668 LDER
.344 .369
.220 .933
.359 a. Dependent Variable: TATO
Universitas Sumatera Utara
50 Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2012
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial dapat disimpulkan bahwa:
-  Pengaruh  DAR  terhadap  TATO  dengan  menggunakan  SPSS  diperoleh t
hitung
sebesar  -0,503  dan  t
tabel
2,045  dengan  nilai  p  value  0,619.  Karena t
hitung
t
tabel
-0,503    2,045  dan  nilai  p  value  0,619    0,05  dapat disimpulkan  bahwa  H
diterima.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  ada pengaruh positif dan signifikan DAR terhadap TATO.
-  Pengaruh  DER  yang  diukur  dengan  menggunakan  program  SPSS diperoleh  t
hitung
sebesar  0,434  dan  t
tabel
2,045  dengan  nilai  p  value  0,668. Karena  nilai  p  value  0,6680,05  dan  t
hitung
t
tabel
0,434    2,045  maka dapat  disimpulkan  bahwa  H
diterima.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  DER berpengaruh secara signifikan terhadap TATO.
-  Pengaruh  LDER  yang  diukur  dengan  menggunakan  program  SPSS diperoleh  t
hitung
sebesar  0,933  dan  t
tabel
2,045  dengan  nilai  p  value  0,359. Karena  nilai  p  value  0,3590,05  dan  t
hitung
t
tabel
0,933  2,045  maka dapat disimpulkan bahwa H
a
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa LDER tidak berpengaruh signifikan terhadap TATO.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian