16
2.3. Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Tingkat Aktivitas
Investasi Perusahaan
Kebijakan utang suatu perusahaan tercermin dari hasil kebijakan pendanaan tersebut dalam menentukan struktur modalnya. Teori agensi yang menyatakan
bahwa adanya tingkat pinjamanutang yang tinggi merupakan insentif bagi manajer untuk bekerja lebih efisien, karena harus memastikan arus kas yang
dihasilkan mencukupi untuk membayar utang tersebut. Sehingga manajemen memiliki insentif untuk menggunakan dana yang ada bagi investasi yang
menguntungkan dan berusaha menghindari timbulnya beban yang akan menghabiskan dana, misalnya biaya agensi.
Manajer perusahaan dengan banyaknya arus kas bebas mungkin mencoba untuk memanfaatkan kas itu untuk meningkatkan kekuatannya dengan
mengorbankan kepentingan pemegang saham. Jensen mengatakan bahwa pemecahan atas arus kas bebas adalah lebih banyak leverage. Misalnya
manajemen menggunakan arus kas bebas perusahaan ditambah perolehan dari utang baru untuk membeli kembali saham dari pemegang saham luar. Ini
membantu memecahkan masalah arus kas bebas. Peningkatan leverage ini juga dapat menghilangkan arus kas bebas yang
ada dalam perusahaan, agar proyek investasi dimasa depan harus didanai secara eksternal, maka proyek masa depan ini harus melewati tes pasar untuk diterima
oleh bankir luar atau pembeli obligasi. Akhirnya pembayaran bunga yang tinggi akibat penggunaan leverage kembali menerapkan disiplin permanen pada manajer
Universitas Sumatera Utara
17 untuk memenuhi pembayaran ini, sehingga penggunaan faktor
– faktor produksi dilakukan secara efektif dan efisien. Seberapa baik faktor produksi digunakan
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dapat dilihat dari seberapa besar produktivitas aktiva yang mampu dihasilkan oleh perusahaan. Sejalan dengan hal
tersebut, maka penulis menggunakan teori agensi dalam teori struktur modal ini sebagai dasar menganalisis hubungan leverage keuangan dengan tingkat aktivitas
investasi perusahaan.
2.4. Total Asset Turn Over TATO