a b Gambar 3.31.a dan b Penandaan surface untuk ball
head bagian dalam, bagian bawah dan bagian luar
a b
Gambar 3.32. a dan b Penandaan surface untuk cone bagian atas dan bagian bawah
a b Gambar 3.33.a dan b Penandaan surface untuk stem
dan stem bagian bawah
Langkah surface pada part-part ini diakhiri dengan mengklik tombol Done. .
3.3.2.3. Step
Step digunakan untuk menentukan tahapan langkah yang digunakan dalam simulasi. Ada satu step yang digunakan dalam
simulasi hip joint prosthesis ini, yaitu Step-1. Langkah awal yang dilakukan untuk membuat step adalah dengan mengklik pada tanda
panah di sebelah kanan kotak pilihan Module, kemudian klik pada pilihan Step Gambar 3.34.
Gambar 3.34. Cara masuk ke Module Step Setelah itu dilakukan klik pada Create sehingga akan muncul kotak
dialog Create Step Gambar 3.35.a dan b
a b
Gambar 3.35.a Langkah awal step dan b kotak dialog Create Step
Kotak isian di sebelah kanan Name pada kotak dialog Create Step diisi dengan nama step yang akan dibuat, kemudian pilih
Dynamic, Explicit. Lalu klik pada tombol Continue, maka akan muncul kotak dialog Edit Step Gambar 3.36. Kotak isian di sebelah
kanan Time periode diisi dengan angka 1.227. Setelah itu klik OK.
Gambar 3.36. Kotak dialog Edit Step
3.3.2.4. Interaction
Interaction adalah menentukan bagian-bagian yang akan berinteraksi selama simulasi. Ada dua interaction yang digunakan
dalam simulasi ini, yaitu interaction antara stem dengan ball head bagian dalam, dan interaction antara ball head bagian luar dengan
cone bagian bawah. Untuk bisa masuk ke menu interaction, maka pilih Interaction pada Module di toolbar gambar 3.37.a. Kemudian
klik pada Interaction di toolbar, pilih Create gambar 3.37. b, sehingga kotak dialog Create Interaction akan muncul Gambar
3.38.
a b Gambar 3.37.a dan b Cara masuk ke menu interaction
Gambar 3.38. Kotak dialog Create Interaction dan tampilan part-part yang belum diberi interaction
Interaction yang akan dibuat diberi nama Int-1, Pada pilihan Types for Selected Step dipilih Surface-to-surface contact Explicit.
Setelah itu klik pada tombol Continue. Penentuan surface yang akan berinteraksi dimulai dengan melakukan klik pada tombol Surfaces
gambar 3.39.
Gambar 3.39. Awal penentuan surface yang akan diberi interaction
Setelah tombol surface diklik, akan muncul kotak dialog Region Selection. Pada pilihan Name di kotak ini dipilih stem sebagai
surface pertama yang akan diberi interaction gambar 3.40. Garis merah yang ada di tepi stem merupakan pertanda bahwa
permukaan tersebut merupakan surface pertama yang diberi interaction. Kemudian klik pada tombol Continue sehingga akan
masuk ke tahap selanjutnya, yaitu menentukan surface kedua yang akan diberi Interaction. Klik Surface pada Choose the second
surface type gambar 3.41, sehingga akan muncul kotak dialog Region Selection gambar 3.42. Ball head bagian dalam dipilih
sebagai surface kedua pada pilihan Name.
Gambar 3.40. Cara menentukan surface pertama yang dipilih untuk interaction
Gambar 3.41. Penentuan surface kedua
Gambar 3.42. Pemilihan surface kedua untuk interaction Ketika ball head bagian dalam telah dipilih sebagai surface
kedua, surface tersebut akan berwarna pink seperti terlihat pada gambar 3.42. Setelah itu klik Continue sehingga akan muncul kotak
dialog Edit Interaction gambar 3.43. Klik Create pada Contact interaction property sehingga akan muncul kotak dialog Create
Interaction Properties gambar 3.44.
Gambar 3.43. Kotak dialog Edit Interaction
Gambar 3.44. Kotak dialog Create Interaction Properties Pada kotak dialog Create Interaction Properties, Name diisi
dengan nama IntProp-1 dan untuk Type dipilih Contact lalu klik Continue sehingga akan muncul kotak dialog Edit Contact Property
gambar 3.45 a.
a b Gambar 3.45.a dan b Kotak dialog Edit Contact Property
Klik Mechanical dan pilih pada Tangential Behavior. Kemudian pilih Penalty pada menu Friction formulation sehingga tampilan
kotak dialog menjadi seperti gambar 3.45. b. Pada kotak dialog tersebut, Friction Coeffisien diisi dengan 0.35, kemudian klik OK.
Setelah itu akan kembali pada kotak dialog Edit Interaction Gambar 3.46, kemudian klik OK.
Gambar 3.46. Kotak dialog Edit Interaction
Pada dasarnya pembuatan interaction
yang kedua menggunakan cara yang sama seperti pada interaction yang
pertama. Perbedaannya terdapat pada pemberian nama,
permukaan yang diberi interaction, dan nilai Friction Coeffisien. Interaction yang kedua ini diberi nama Int-2 dan Interaction
Properties kedua diberi nama IntProp-2. Pada interaction yang kedua ini, permukaan yang diberi interaction adalah ball head
bagian luar dan cone bagian bawah. Sementara itu Friction Coeffisien yang diberikan adalah 0.3. Permukaan-permukaan yang
digunakan untuk interaction kedua ini seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.47. Dalam gambar tersebut, ball head bagian luar
berwarna merah sementara cone bagian bawah berwarna pink.
Gambar 3.47. Permukan-permukaan yang digunakan dalam interaction kedua
3.3.2.5. Constraint