a b Gambar 3.57.a Kotak dialog Create Amplitude dan b kotak
dialog Edit Amplitude
3.3.2.7. Load
Load memberikan segala informasi mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan tegangan pada struktur. Beban dapat meliputi
berbagai hal, beban terpusat point loads, tekanan pada permukaan benda pressure loads on surfaces, gaya pada benda body forces,
gravity dan gaya termal thermal loads. Tegangan pada pengujian hip joint prosthesis sebesar 1,3 x 10
7
Pa pada stem. Tegangan sebesar 1,3 x 10
7
Pa merupakan hasil pembagian antara beban dari berat tubuh 610 N terhadap luas permukaan bidang sambungan
tulang yang terkena beban yaitu 3,14 x 0,006
2
m.
Agar dapat masuk ke load, maka Module harus berada pada tipe Load gambar 3.58.a. Setelah itu klik pada Load di toolbar
sehingga beberapa pilihan akan muncul di bawahnya gambar 3.58.b. Klik pada Create di antara pilihan-pilihan yang ada.
a b Gambar 3.58.a dan b Cara masuk ke pilihan Load
Berikutnya akan muncul kotak dialog Create Load gambar 3.59. Kotak isian Name diisi dengan nama load yaitu Load-1 atau
nama lain yang diinginkan. Sementara itu pada kotak pilihan Step dipilih Step-1. Category yang dipilih adalah Mechanical dan untuk
Types for Selected Step dipilih pressure. Setelah ini klik tombol Continue sehingga kotak dialog Region Selection akan muncul
gambar 3.60.
Gambar 3.59. Kotak dialog Create Load
Gambar 3.60. Kotak dialog Region Selection Setelah kotak dialog Region Selection muncul, pilih stem
bagian bawah sebagai surface yang akan diberi load pada daftar nama surface di Name pada kotak tersebut kemudian klik tombol
Continue. Berikutnya yang akan muncul adalah kotak dialog Edit Load gambar 3.61.
Gambar 3.61. Kotak dialog Edit Load Pada kotak dialog tersebut ada kotak pilihan dan kotak isian
yang harus dipilih dan diisi. Pilih Uniform pada kotak pilihan Distribution, ketik 1.3E+007Pa pada kotak isian Magnitude, dan pilih
Amp-1 pada kotak pilihan amplitude. Akhiri dengan menekan tombol OK.
3.3.2.8. Mesh
Mesh adalah membagi part menjadi beberapa element elemen atau node. Meshing dilakukan secara selektif di tiap bagian
part untuk mendapatkan hasil yang halus. Jumlah elemen yang terbentuk dari meshing tidak boleh berlebihan karena software dan
komputer bisa saja tidak mampu melakukan analisis. Meshing dimulai dengan memilih dengan memilih Mesh pada
Module, kemudian klik pada Seed di toolbar akan memunculkan serangkaian pilihan. Pilih Create pada pilihan tersebut gambar
3.62, sehingga kotak dialog Global Seeds akan muncul gambar 3.63. Pada waktu melakukan meshing, part yang akan diberi mesh
harus sedang aktif pada layar komputer.
Gambar 3.62. Cara membuka aplikasi mesh
Gambar 3.63. Kotak dialog Global Seeds dan tampilan part yang akan diberi mesh
Pada kotak dialog Global Seeds ada kotak isian Approximate global size yang harus diisi dengan nilai mesh. yang akan
digunakan dalam simulasi. Cone menggunakan mesh sebesar 0.0007, ball head 0.0004 dan stem 0.0004. Setelah semua nilai
mesh dimasukkan, klik tombol OK pada kotak dialog tersebut. Langkah selanjutnya adalah mengklik pilihan mesh pada
toolbar lalu klik pilihan Element Type yang muncul di bawahnya gambar 3.64 sehingga muncul kotak dialog Elemen Type gambar
3.65. Kemudian klik OK.
Gambar 3.64. Cara memilih Element Type
Gambar 3.65. Kotak dialog Element Type Berikutnya adalah melakukan klik lagi pada menu mesh di
toolbar gambar 3.66, namun kali ini untuk memilih pilihan part. Setelah itu akan muncul konfirmasi dari program seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3.67. Klik tombol Yes untuk untuk
menerapkan mesh pada part atau jika ingin membatalkan maka klik tombol No.
Gambar 3.66. Memilih menu part pada mesh di toolbar
Gambar 3.67. Korfirmasi dari program Setelah dilakukan klik pada tombol Yes, maka tampilan yang
semula polos akan berubah menjadi tampilan part yang telah di- meshing gambar 3.68
Gambar 3.68. Tampilan part yang telah di-meshing
3.3.2.9. Boundary condition