diakhiri dengan menekan tombol OK. Langkah-langkah ini dilakukan pada seluruh part yang digunakan.
Gambar 3.21. Kotak dialog Section Assignment
3.3.2.2. Assembly
Assembly adalah menyusun bagian-bagian komponen menjadi suatu kesatuan model, sehingga dapat dilakukan analisis numerik
pada model tersebut. Langkah pertama yang dilakukan dalam proses assembly yaitu memilih Assembly pada Module di toolbar
gambar 3.22.
Gambar 3.22. Module Assembly
Pilih Instances dengan cara klik pada pilihan Instance di toolbar dan pilih Create pada pilihan yang ada gambar 3.23, Sehingga
kotak dialog Create Instance muncul gambar 3.24,
Gambar 3.23. Cara masuk ke kotak dialog Create Instance
Gambar 3.24. Kotak dialog Create Instance dan tampilan part sebelum dilakukan assembly
Setelah kotak dialog Create Instance muncul, pilih semua part ball head, cone, dan stem yang sudah ada dalam daftar part di
kotak dialog Create Instance dengan cara memblok daftar part itu dan klik OK pada kotak dialog tersebut. Tampilan part-part yang
telah di-assembly akan tampak seperti gambar 3.25.
Gambar 3.25. Tampilan part-part setelah dilakukan proses assembly
3.3.2.2.1. Set
Set adalah penentuan titik–titik dan bagian-bagian yang akan berinteraksi selama simulasi. Ada delapan set yang
digunakan dalam simulasi ini. Langkah set diawali dengan klik Tools pada toolbar, kemudian arahkan cursor pada set.
Setelah itu tarik cursor ke kanan dan klik pada pilihan Create gambar 3.26.
Gambar 3.26. Cara memulai set
Setelah muncul kotak dialog Create Set gambar 3.27, isikan nama pada kotak isian name dengan nama set yang
diinginkan.
Gambar 3.27. Kotak dialog Create Set
Gambar 3.28. Bagian-bagian yang diberi set Setelah itu klik Continue sehingga di layar akan muncul
tampilan seperti gambar 3.28 tanda panah yang ada di gambar tersebut sesungguhnya tidak terdapat dalam
program. Tanda panah tersebut menunjuk pada bidang atau sisi dari part yang akan diberi set. Pilih set yang diinginkan
dengan cara melakukan klik pada bidang atau sisi dari part yang diinginkan, lalu klik tombol Done. Adapun nama set dan
bagian dari part yang dipilih untuk di-set ditunjukkan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Nama set dan bagian yang dipilih No.
Set Nama Set
Bagian yang dipilih 1.
Ball head Bidang ball head
2. Ball head bagian kiri
Sisi ball head bagian kiri 3.
Cone Bidang cone
4. Cone bagian atas
Sisi cone bagian atas 5.
Cone bagian kiri Sisi cone bagian kiri
6. Stem
Bidang stem 7.
Stem Bagian bawah Sisi stem bagian bawah
8. Stem bagian kiri
Sisi stem bagian kiri
3.3.2.2.2. Surface
Surface yaitu menentukan bagian-bagian part yang akan berinteraksi selama running. Ada enam surface yang
digunakan pada simulasi ini, yaitu: ball head bagian dalam, ball head bagian luar, cone bagian atas, cone bagian bawah,
stem, dan stem bagian bawah. Langkah surface diawali dengan klik Tools pada toolbar, kemudian arahkan cursor
pada Surface. Setelah itu tarik cursor ke kanan dan klik pada pilihan Create Gambar 3.29. Setelah muncul kotak dialog
Create Surface, isikan nama Surface pada kotak isian Name dengan menggunakan nama Surface yang diinginkan
kemudian klik Continue Gambar 3.30.
Gambar 3.29. Cara memulai Surface
Gambar 3.30. Kotak dialog Create Surface Langkah selanjutnya adalah memilih bagian dari part
yang akan diberi surface. Dalam hal ini, part yang sedang tidak dipergunakan untuk proses surface memang sengaja
tidak ditampakkan di-surpress untuk menghindari kesalahan dalam melakukan klik. Sementara itu permukaan yang dipilih
dan ditandai dengan klik akan berwarna merah seperti ditunjukkan pada gambar 3.31, gambar 3.32, dan gambar
3.33.
a b Gambar 3.31.a dan b Penandaan surface untuk ball
head bagian dalam, bagian bawah dan bagian luar
a b
Gambar 3.32. a dan b Penandaan surface untuk cone bagian atas dan bagian bawah
a b Gambar 3.33.a dan b Penandaan surface untuk stem
dan stem bagian bawah
Langkah surface pada part-part ini diakhiri dengan mengklik tombol Done. .
3.3.2.3. Step