kedokteran, penyakit sendi yang disebabkan karena penipisan tulang rawan sendi akibat proses penuaan serta kemunduran fungsi tulang rawan sendi
disebut dengan istilah  osteoartritis osteoarthritis  atau pengapuran sendi. Meskipun demikian osteoartritis dapat menyerang  pada  orang yang relatif
masih muda. Pada kondisi osteoartritis yang sangat parah, selain rasa sakit yang
semakin hebat, sendi menjadi kaku sehingga penderita sulit melakukan aktivitas.
Para  ahli ortopedi telah menemukan  cara untuk untuk mengatasi orsteoartritis yang sudah sangat parah, yaitu dengan melakukan  hip joint
implant.  Hip joint implant  adalah proses penggantian tulang  pinggul dengan tulang buatan hip prothesis yang terdiri dari ball head, cup dan stem. Teknik
hip joint implant  ini telah dipraktekkan dengan sukses selama beberapa tahun. Kemungkinan kegagalan  hip joint implant  sangat kecil karena
pergeseran  ball head  dalam  vivo  hanya  berjarak  110000. Semua itu dipengaruhi oleh adanya penggabungan antara stem dan ball head.
1.2. Rumusan Masalah
Osteoartritis  dapat mengenai hampir semua sendi pada tubuh manusia, yaitu sendi di daerah tulang belakang, sendi di bahu, sendi pada
jari-jari tangan, sendi pada jari-jari kaki, sendi pinggul, sendi lutut, sendi pada pergelangan tangan, dan sendi pada pergelangan kaki. Meskipun  sendi
pinggul merupakan salah satu sendi yang paling sering terserang osteoartritis, tetapi pada beberapa ras misalnya ras Negro Afrika dan ras
Cina Selatan sendi mereka sangat imun terhadap penyakit ini.  Ini berarti bahwa kebanyakan orang Indonesia rawan terhadap penyakit ini.
Pada saat berjalan, terjadi tegangan dan regangan pada sendi pinggul karena pada tempat itu terjadi kontak akibat beban yang dinamis. Perubahan
ini seiring dengan  posisi telapak kaki berada,  baik sewaktu posisinya masih melayang maupun sesudah menginjak tanah secara penuh.
Distribusi tegangan dan regangan yang terjadi pada  ball head  akan memberikan informasi tentang material mana ya ng lebih tepat digunakan
untuk ball head.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini diberikan batasan-batasan masalah agar tidak terjadi meluasnya permasalahan yaitu sebagai berikut:
1.  Analisis dan simulasi dilakukan dengan software ABAQUS 6.5-1 pada hip joint  bagian kiri  orang  yang  berjalan pada kecepatan normal
dengan berat  badan 610 N. 2.  Material benda uji  untuk  ball  head  masing-masing adalah  alumina,
silicon  carbide,  silicon  nitride, dan  zirconia. Material untuk  cone menggunakan  stainless steel. Material untuk  stem  menggunakan
titanium. 3.  Density material alumina sebesar 3970 kgm³, silicon carbide sebesar
3200 kgm
3
, silicon nitride sebesar 3250 kgm
3
, stainless steel sebesar 7900 kgm³,  titanium  sebesar 4430 kgm³, dan  zirconia  sebesar 6050
kgm
3
.
4.  Modulus elastisitas  untuk  material  alumina  sebesar  4,0  × 10
11
Pa, untuk  silicon  carbide  sebesar  4,4 × 10
11
Pa,  untuk  silicon  nitride sebesar  3,0 ×  10
11
Pa,  untuk  stainless steel  sebesar  2,1 × 10
11
Pa, untuk  titanium sebesar 1,05 × 10
11
Pa, dan untuk  zirconia sebesar 2,1 × 10
11
Pa. 5.  Poisson’s ratio  untuk material  alumina  sebesar 0,23, untuk  silicon
carbide  sebesar 0,16, untuk  silicon nitride  sebesar 0,28, untuk stainless steel  sebesar 0,3, untuk  titanium  sebesar 0,3, dan untuk
zirconia sebesar 0,31. 6.  Koefisien gesek yang digunakan  untuk gesekan antara stem  dengan
ball head  bagian dalam sebesar  0,35 dan  untuk gesekan antara ball head dengan cone bagian dalam sebesar  0,3.
1.4. Tujuan Penelitian