Desain cone Desain ball head Property

3.3.1.1. Desain cone

Pembuatan desain cone dimulai dengan melakukan klik ganda pada part module sehingga akan muncul kotak dialog Create Part seperti ditunjukkan pada gambar 3.6. Langkah berikutnya adalah memberi nama part yang akan dibuat pada kotak isian name dengan mengetikkan cone. Kemudian pada Modelling Space pilih Axisymmetric, pada Type pilih Deformable dan pada Base Feature pilih Shell. Sementara itu pada Approximate size dimasukkan nilai 0.25. Angka tersebut mempunyai arti bahwa parameter satuan yang digunakan untuk menggambar adalah dalam meter dan luas sketcer 0.25 x 0.25. Gambar 3.6. Kotak dialog Create Part. Gambar 3.7. Tool standar ABAQUS 6.5-1 untuk proses menggambar part Proses pembuatan part menggunakan tool standar yang ada di ABAQUS 6.5-1 seperti ditunjukkan pada gambar 3.7. Sketsa dimensi cone ditunjukkan pada gambar 3.8. Gambar 3.8. Sketsa dimensi cone Tahap part untuk cone ini diakhiri dengan menekan tombol Done di bawah main screen ABAQUS 6.5-1 sebagai tanda bahwa pembuatan part dengan nama cone telah selesai.

3.3.1.2. Desain ball head

Pembuatan desain ball head dimulai dengan melakukan klik ganda pada part module sehingga akan muncul kotak dialog Create Part seperti ditunjukkan pada gambar 3.9. Langkah berikutnya adalah memberi nama part yang akan dibuat pada kotak isian name dengan nama ball head, pada Modelling Space pilih Axisymmetric, pada Type pilih Deformable dan pada Base Feature pilih Shell. Sementara itu pada Approximate size dimasukkan nilai 0.25. Proses pembuatan part dibantu dengan tool standar yang ada di ABAQUS 6.5-1 seperti yang telah ditunjukkan pada gambar 3.7. Gambar 3.9. Kotak dialog Create Part Sketsa dimensi ball head ditunjukkan pada gambar 3.10. Tahap part untuk ball head ini diakhiri dengan menekan tombol Done di bawah main screen ABAQUS sebagai tanda bahwa pembuatan part ini telah selesai Gambar 3.10. Sketsa dimensi ball head

3.3.1.3. Desain stem

Pembuatan desain stem dimulai dengan melakukan klik ganda pada part module sehingga akan muncul kotak dialog Create Part seperti ditunjukkan pada gambar 3.11. Langkah berikutnya adalah memberi nama part yang akan dibuat pada kotak isian name dengan nama stem, pada Modeling Space pilih Axisymmetric, pada Type pilih Deformable dan pada Base Feature pilih Shell. Sementara itu pada Approximate size dimasukkan nilai 0.25. Gambar 3.11. Kotak dialog Create Part Proses pembuatan part dibantu dengan tool standar yang ada di ABAQUS 6.5-1 seperti yang telah ditunjukkan pada gambar 3.7. Sketsa dimensi stem ditunjukkan pada gambar 3.12. Tahap part untuk stem ini diakhiri dengan mengklik tombol Done di bawah main screen ABAQUS sebagai tanda bahwa pembuatan part ini telah selesai. Sketsa dimensi stem ditunjukkan pada gambar 3.12. Gambar 3.12. Sketsa dimensi stem

3.3.2. Langkah-langkah analisis dan simulasi

Tahap selanjutnya setelah membuat desain part yaitu memasukkan data-data untuk analisis hip joint prosthesis. Tahapan di dalam analisis ini adalah:

3.3.2.1. Property

Di dalam tahap property, data-data material yang dimiliki cone, ball head, dan stem yang akan digunakan dalam simulasi hip joint prosthesis ini dimasukkan. Material yang digunakan untuk cone sama untuk keempat simulasi, yaitu stainless steel. Material yang digunakan untuk stem juga sama untuk keempat simulasi, yaitu menggunakan titanium. Sementara itu, material yang digunakan untuk ball head berbeda pada keempat simulasi, yaitu alumina, silicon carbide, silicon nitride, dan zirconia untuk masing masing simulasi. Adapun data sifat-sifat material mengacu pada tabel 3.1. Langkah pertama yang dilakukan untuk memasukkan data sifat-sifat material yaitu dengan cara melakukan klik kanan Materials pada Model Database seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.13 sehingga akan muncul kotak dialog Edit Material gambar 3.14 Gambar 3.13. Langkah untuk masuk ke kotak dialog Edit Material Gambar 3.14. Kotak dialog Edit Material Setelah kotak dialog Edit Material muncul, maka kotak isian Name diisi dengan nama material yang akan dimasukkan, yaitu stainless steel. Kemudian klik General sehingga muncul pilihan Density dan klik di Density itu sehingga akan muncul kotak isian Mass Density. Pada kotak isian tersebut diisi dengan angka 7900 yang berarti bahwa stainless steel ini memiliki densitas sebesar 7900 kg.m -3 sesuai dengan tabel 3.1. Langkah berikutnya yaitu melakukan klik pada Mechanical di kotak dialog, kemudian pilih Elasticity dan pada Elasticity dilakukan klik pada Elastic seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.15. Gambar 3.15. Proses pengisian nilai Young’s Modulus dan Poisson’s Ratio Kotak isian Young’s Modulus dan Poisson’s Ratio berturut-turut diisi dengan angka 2.1e+11 dan 0.3 yang berarti bahwa stainless steel ini memiliki Young’s Modulus sebesar 2.1 x 10 11 Pa dan Poisson’s Ratio sebesar 0.3 sesuai dengan tabel 3.1. Tahap ini diakhiri dengan menekan tombol OK di kotak dialog. Cara-cara memasukkan sifat-sifat material untuk stainless steel ini juga diterapkan untuk kelima material yang lain, yaitu alumina, silicon carbide, silicon nitride, titanium, dan zirconia. Nama-nama material disesuikan dengan jenis material yang digunakan. Setelah tahap ini selesai, tahap selanjutnya adalah section. Masih dalam Module Property, klik section pada toolbar kemudian klik pada pilihan Create untuk memilihnya gambar 3.16. Setelah langkah terakhir ini ditempuh, maka kotak dialog Create Section akan muncul gambar 3.17. Gambar 3.16. Cara masuk ke kotak dialog Create Section Gambar 3.17. Kotak dialog Create Section Pada kotak dialog Create Section, isikan nama section pada kotak isian dengan nama section yang akan dibuat. Nama section itu antara lain: cone-section untuk cone, ball head-section untuk ball head, dan stem-section untuk stem. Untuk Category dipilih Solid, dan untuk Type dipilih Homogeneous kemudian klik Continue sehingga akan muncul kotak dialog Edit Section gambar 3.18. Gambar 3.18. Kotak dialog Edit Section Pada kotak dialog di atas, klik pada tanda panah di sebelah kanan kotak isian Material sehingga muncul pilihan jenis material yang sudah dimasukkan dalam program. Pemilihan material disesuaikan dengan nama section, antara lain yaitu: stainless steel untuk cone-section, dan titanium untuk stem-section. Untuk ball head, dimana pada keempat simulasi menggunakan material yang berbeda, maka jenis material yang digunakan menyesuaikan. Material untuk ball head yang digunakan pada simulasi-simulasi ini seperti yang tercantum dalam tabel 3.2. Kemudian untuk memberikan property pada masing-masing material yaitu dengan melakukan klik pada Section di toolbar sehingga muncul menu-menu di bawahnya gambar 3.19. Pada menu-menu tersebut dipilih Assignments Manager dengan cara melakukan klik padanya sehingga akan muncul kotak dialog Section Assignment Manager gambar 3.20. Gambar 3.19. Cara masuk ke Section Assignment Manager Gambar 3.20. Kotak dialog Section Assignment Manager dan part yang diberi Section Assignment Langkah selanjutnya adalah melakukan klik pada tombol Create kemudian klik pada bidang part. Selanjutnya klik tombol Done di bawah main screen sehingga munc ul kotak dialog Edit Section Assignment Gambar 3.21. Pada kotak isian Section, nama section dipilih sesuai dengan part yang akan diberi Section Assignment dengan cara mengklik tanda panah di sebelah kanannya kemudian mengklik pilihan yang diinginkan. Langkah ini diakhiri dengan menekan tombol OK. Langkah-langkah ini dilakukan pada seluruh part yang digunakan. Gambar 3.21. Kotak dialog Section Assignment

3.3.2.2. Assembly