41
tokoh bahwa ia sedang berada di samping tempat tidur seorang pasien. Tiba-tiba seorang polisi dan dokter yang pernah ditanyainya masuk ke dalam ruangan itu.
Pernyataan ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Lukens bahwa dalam sebuah karya sastra, latar dapat terjadi di mana saja termasuk di dalam benak
tokoh. Dalam cuplikan ini adalah mimpi tokoh dalam peristiwa tersebut. Menurut teori yang diungkapkan oleh Sogang University latar tempat dalam cuplikan ini
diidentifikasi dengan menggunakan pertanyaan di mana lokasi kejadian berlangsung yakni, di samping tempat tidur seorang pasien.
Kejadian dalam cuplikan ini diinformasikan penulis berlangsung sebelum peristiwa pemboman terjadi.
3.2.2 Latar Waktu Cuplikan 1 halaman 1 :
Tepat pukul 08.15 waktu Jepang, 6 Agustus 1945
Analisis:
, sebuah bom atom meledak di atas Hiroshima.
Cuplikan di atas menunjukkan latar waktu pemboman berlangsung di Hiroshima. Bom meledak tepat pukul 08.15 waktu Jepang, 6 Agustus 1945. Hal
ini merujuk pada pukul, tanggal, bulan, dan tahun berlangsungnya suatu peristiwa. Pernyatan ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Sogang University
bahwa latar waktu dapat ditentukan dengan adanya periode yang berlangsung
Universitas Sumatera Utara
42
pada sebuah peristiwa. Penerbit Komunitas Bambu menambahkan pada pengantarnya bahwa pada masa itu adalah periode Perang Dunia II.
B-sanalias Tuan B, pesawat pengebom B 29 yang terkenal saat itu adalah momok mengerikan bagi rakyat Jepang selama Perang Dunia II Sogang
University: Latar waktu yang diidentifikasi lewat periode peristiwa sejarah berlangsung mempengaruhi karakter.
Cuplikan 2 halaman 3 dan 5 :
Pagi itu, Pendeta Tanimoto bangun pukul 05.00. Seperti biasanya, ia hanya sendirian dalam gereja kecilnya.
...Selain meminta istrinya menginap di Ushida, Sejak beberapa hari yang lalu, istrinya pergi
bersama bayi mereka yang baru berusia satu tahun. Sang istri dan bayi menginap di rumah seorang teman di Ushida, daerah pinggiran kota sebelah utara
Hiroshima. Ia memang menyuruhnya. Daerah pinggiran kota baik untuk bayi mereka. Apalagi di tengah keadaan tidak menentu seperti ini.
Barang-barang tersebut dipindahkannya ke sebuah rumah milik seorang pengusaha di Koi, kira-kira 3 km dari pusat kota.
Pendeta Tanimoto juga memindahkan seluruh barang yang bisa dibawa dari gerejanya, di Nagarawa,
sebuah distrik pemukiman yang padat penduduk.
Sang pengusaha, Tan Matsui, telah membuka rumah yang sedang tidak digunakannya itu untuk teman-teman
dan kenalannya. Mereka dapat mengevakuasi apa pun yang mereka inginkan ke
Universitas Sumatera Utara
43
rumah itu . Sungguh tawaran yang berharga. Apalagi jarak rumah itu memang
cukup aman dari daerah perkiraan sasaran bom.
Analisis:
Cuplikan di atas menunjukkan latar waktu sebelum peristiwa bom atom meledak di Hiroshima. Hal ini merujuk pada bagaimana perjalanan waktu yang
dirasakan karakter dituliskan secara jelas dalam cerita tersebut. Beberapa hari sebelum peristiwa ledakan terjadi Pendeta Tanimoto telah menyuruh istri dan bayi
mereka menginap di rumah seorang teman di Ushida karena daerah pinggiran kota baik untuk bayi mereka di tengah keadaan yang sedang tidak menentu, Pendeta
Tanimoto juga memindahkan seluruh barang yang bisa dibawa dari gerejanya, di Nagarawa, dan sang pengusaha, Tan Matsui, telah membuka rumah yang sedang
tidak digunakannya itu untuk teman-teman dan kenalannya. Mereka dapat mengevakuasi apa pun yang mereka inginkan ke rumah itu.Pernyataan ini sesuai
dengan teori latar waktu bahwa dalam mengenali latar waktu dapat ditentukan dengan perjalanan waktu yang dialami karakter, bagian waktu dalam cuplikan ini
memberi bantuan dalam memahami tindakan dan pikiran karakter.
Cuplikan 3 halaman 4 :
Selama berminggu-minggu, malam-malam Hiroshima dipenuhi dengan peringatan serangan udara. Saat itu, pesawat pengebom B-29 menjadikan Danau
Biwa yang ada di sebelah timur laut Hiroshima sebagai tempat rendezvoustitik
Universitas Sumatera Utara
44
temu.
Analisis:
Jadi, kota mana pun yang akan diserang Amerika, pengebom-pengebom Superfortres ini pasti terbang di atas pantai dekat Hiroshima. Peringatan yang
terus-menerus ditambah tidak adanya kejelasan mengenai kedatangan B-san di
Hiroshima membuat penduduk diamuk rasa cemas.
Cuplikan di atas menunjukkan latar waktu sebelum berlangsungnya peristiwa pemboman di Hiroshima. Hal ini merujuk pada berapa lama waktu yang
dilalui sebelum terjadinya pemboman yakni, selama berminggu-minggu dan pada waktu malam-malam. Pernyataan ini sesuai dengan teori latar waktu oleh Sogang
University bahwa latar waktu dapat ditentukan dengan mengidentifikasi jangka waktu yang dibutuhkan sebuah peristiwa terjadi dan gambaran waktu penting bagi
kepercayaan dalam cerita ini.
Cuplikan 4 halaman 14 :
Suaminya, Isawa, bergabung dengan Angkatan Darat beberapa saat setelah Myeko dilahirkan. Setelah itu, tak pernah ada kabar lagi tentang Isawa dalam
waktu yang cukup lama. Berita mengejutkan datang pada tanggal 5 Maret 1942. Sepucuk telegram yang diterimanya berisi kabar yang mengguncangkan: “Isawa
gugur dengan terhormat di Singapura.” Belakangan ia mengetahui bahwa suaminya gugur pada tanggal 15 Februari, yaitu hari ketika Singapura menyerah.
Saat itu Isawa telah menjadi kopral. Sewaktu masih bersama istrinya, Isawa bukan seorang penjahit yang sukses. Satu-satunya modal yang ia miliki adalah mesin
jahit Sankoku. Setelah Isawa meninggal dan pesangonnya berhenti, Nyonya
Universitas Sumatera Utara
45
Nakamura mengeluarkan mesin jahit tersebut dan mulai menerima jahitan. Sejak saat itulah, ia membiayai ketiga anaknya dari hasil menjahit. Penghasilannya tentu
tidak cukup untuk empat orang. Mereka pun terpaksa hidup seadanya.
Analisis:
Cuplikan di atas menunjukkan latar waktu sebelum kejadian berlangsung. Hal ini merujuk pada tanggal, bulan dan tahun yang dituliskan dengan jelas.
Periode ini adalah peristiwa sejarah ketika Singapura menyerah. Pernyataan ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Sogang University bahwa waktu dapat
diidentifikasi lewat periode sebuah peristiwa sejarah berlangsung. Cuplikan di atas menjadi sebuah cerita dari sisi lain kehidupan satu dari
enam tokoh utama Hiroshima, Nyonya Hatsuyo Nakamura. John hersey mencoba memperoleh kepercayaan pembaca lewat cerita kehidupan tokohnya yakni, berita
berisi kabar yang mengguncang tentang gugurnya suami Nyonya Nakamura, Isawa. Hal ini sesuai dengan latar waktu yang mempengaruhi karakter, penting
bagi kepercayaan cerita, dan digunakan dalam struktur cerita ini.
Cuplikan 5 halaman 27-28 :
Nona Sasaki kembali ke kantornya, memasukkan sesuatu ke dalam laci, dan merapikan kertas-kertas. Kewajibannya adalah mengisi catatan tentang karyawan
yang baru masuk, yang keluar, dan yang memasuki Angkatan Darat. Sebelum mulai bekerja, ia berpikir untuk bercakap-cakap dengan gadis di sebelah
Universitas Sumatera Utara
46
kanannya. Pada saat ia menengokkan kepalanya menjauhi jendela, ruangan itu dipenuhi cahaya yang menyilaukan. Ia begitu takut hingga terpaku dan duduk
terdiam untuk waktu yang cukup lama. Pabrik ini berjarak sekitar 1.460 m dari pusat ledakan.
Analisis:
Seluruh benda berjatuhan dan Nona Sasaki kehilangan kesadaran. Tiba-tiba langit-langit runtuh dan lantai kayu di atasnya hancur berkeping-keping. Orang-
orang di lantai atas berjatuhan disusul dengan atap yang juga runtuh. Sebelum hal ini terjadi, rak-rak buku di belakang Nona Sasaki telah mendorongnya hingga
terjatuh, menimpanya lengkap dengan seluruh buku yang tumpah. Nona Sasaki terkubur di bawah buku-buku dengan kaki yang patah. Di sana, di pabrik timah,
pada detik-detik pertama era bom atom, seorang manusia terkubur buku.
Cuplikan di atas menunjukkan latar waktu saat kejadian ledakan bom atom berlangsung. Hal ini merujuk pada saat Nona Sasaki dan kantor tempat ia bekerja
didatangi ledakan bom. Dimulai dengan cahaya yang menyilaukan, ia begitu takut hingga terpaku dan duduk terdiam untuk waktu yang cukup lama hingga detik-
detik pertama era bom atom, Nona Sasaki terkubur buku. Pernyataan ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Sogang University tentang latar waktu yang
diidentifikasi lewat berapa lama waktu yang dibutuhkan tindakan tersebut terjadi dan bagaimana perjalanan waktu yang dirasakan oleh karakter, Nona Sasaki.
Keseluruhan rangkaian latar waktu ini mempengaruhi karakter dan membantu dalam memahami tindakan dan pikiran karakter.
Universitas Sumatera Utara
47
3.2.3 Latar Lingkungan Sosial Cuplikan 1 halaman 7: