perempuan memiliki risiko hipertensi yang sama dengan pria Sugiarto, 2011 dikarenakan perubahan hormonalnya dimana faktor protektor tidak dihasilkan lagi
juga ditunjang dengan kenaikan berat badan Coylewright, Reckelhoff dan Ouyang, 2008.
5.2.2 Usia
Pada penelitian ini variabel umur dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu umur
≤ 40 tahun dan 40 tahun. Pengelompokan dilakukan dengan tujuan ingin membuktikan semakin lanjut usia seseorang semakin berisiko menderita
hipertensi. Berdasarkan hasil sebanyak 56 responden 87,5 dengan usia 40 tahun menderita hipertensi. Hal ini membuktikan bahwa usia merupakan faktor
risiko hipertensi dengan nilai p = 0,045 p 0,05. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agnesia
2012 dimana dalam penelitiannya usia 60 tahun memiliki risiko 11,3 kali lebih besar menderita hipertensi. Semakin bertambah usia seseorang semakin
tinggi tekanan darahnya. Hal ini disebabkan karena elastisitas pembuluh darah semakin menurun sehingga pembuluh darah menjadi mengeras sebagai akibat
adalah meningkat tekanan darah sistolik. Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan
darah yang terjadi pada lanjut usia Kaplan, 2006. Dengan bertambahnya umur, umumnya pada orang yang berusia 40
tahunmempunyai risiko hipertensi. Hal ini disebabkan kondisi sel dalam tubuh mulai menurun dan arteri atau pembuluh darah menjadi kurang elastic sehingga
tekanan darah dapat meningkat Angelia, 2012. Kecepatan kekakuan arteri meningkat dengan usia kira-kira 0,1 meterdetiktahun. Adanya hubungan usia dan
kekakuan arteri sehinnga pada umur 50-60 tahun percepatan kekakuan. Cecelja dan Chowienczyk, 2012.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Suku
Pada penelitian ini didapatkan responden yang bersuku Jawa menderita hipertensi 15 orang 23,4, Melayu 18 orang 28,1, Batak 16 orang 25,
Mandailing tiga orang 4,7, Karo satu orang 1,6, Aceh lima orang 7,8 Minang lima orang 7,8, dan Nias satu orang 1,6
Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa responden yang bersuku Melayu menderita hipertensi paling banyak yaitu 18 responden 28,1
5.2.4 Riwayat Keluarga
Berdasarkan hasil penelitian, pola genetik merupakan faktor risiko hipertensi pada masyarakat Kecamatan Medan Belawan dan pada orang yang
memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi mempunyai risiko 4,01 kali lebih besar berisiko terkena hipertensi dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki
riwayat keluarga dengan hipertensi dengan nilai p = 0,001. Hal ini sejalan dengan teori yang menunjukkan hipertensi merupakan suatu kondisi yang bersifat
menurun dalam suatu keluarga. Anak dengan orang tua hipertensi memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada anak
dengan orangtua yang tekanan darahnya normal Kumar dan Clark, 2004. Menurut Agnesia 2012, responden yang memiliki adanya riwayat
keluarga yang menderita hipertensi memiliki risiko hipertensi sebesar 14,3 kali lebih besar dibandingkan responden yang tidak memiliki riwayat keluarga yang
menderita hipertensi.
5.2.5 Indeks Massa Tubuh IMT