Kebiasaan Merokok Analisis Multivariat

natrium. Menurut INTERSALT peningkatan asupan natrium sebanyak 50 mmol per hari dapat meningkatkan tekanan darah rata-rata sistolik 5 mmHg dan diastoliknya 3 mmHg.

5.2.7 Kebiasaan Merokok

Berdasarkan hasil penelitian, kebiasaan merokok bukan merupakan faktor risiko hipertensi pada masyarakat Kecamatan Medan Belawan dengan nilai p = 0,106. Terdapat perbedaan hasil dengan penelitian yang dilakukan Agnesia 2012 dimana kebiasaan merokok merupakan factor risiko dan 9,5 kali lebih berisiko hipertensi dibanding dengan responden yang tidak merokok. Penelitian yang di lakukan Martini 2003 jumlah konsumsi rokok yang dikonsumsi lebih dari 20 batang tiap harinya dapat meningkat risiko hipertensi sebanyak 3,02 kali Nurcahyani, Bustamam, Diandini, 2011. Hal ini terjadi mungkin karena responden yang mengikuti penelitian ini lebih banyak perempuan dan sebagian besar dari mereka tidak merokok. Menghisap rokok menyebabkan nikotin terserap oleh pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan kemudian akan diedarkan hingga ke otak. Di otak, nikotin akan memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin atau adrenalin yang akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan darah yang lebih tinggi. Tembakau memiliki efek cukup besar dalam peningkatan tekanan darah karena dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Karbon monoksida dalam asap rokok akan menggantikan ikatan oksigen dalam darah. Hal tersebut mengakibatkan tekanan darah meningkat karena jantung dipaksa memompa untuk memasukkan oksigen yang cukup ke dalam organ dan jaringan tubuh lainnya.

5.2.8 Analisis Multivariat

Dari hasil analisis pada tabel 5.8 dapat dilihat bahwa variabel yang berpengaruh terhadap hipertensi adalah adalah riwayat keluarga, obesitas dan usia. Kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai OR EXP{B}. Kekuatan hubungan Universitas Sumatera Utara dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah usia OR = 0,359, obesitas OR = 0,394, merokok OR = 2,201 dan riwayat keluarga OR = 4,018. Usia dan merokok memiliki OR 1 yang memiliki arti bahwa usia dan merokok adalah faktor protektif. Namun hal ini juga dipengaruhi oleh faktor- faktor lain seperti riwayat keluarga dan merokok yang bermakna secara analisis multivariate serta faktor risiko lainnya. Faktor risiko berhubungan satu sama lain, maka dari iru jika usia dan obesitas dalam peneltian ini menunjukkan sebagai faktor proteksi maka akan dipengaruhi oleh faktor lainnya dan sebaliknya sehingga berisiko terjadinya hipertensi.

5.3 Keterbatasan Penelitian