Arihdya Caesar Pratikta,2013 Efektivitas Problem Solving Training Untuk Mereduksi Kecenderungan Adiksi Situs Jejaring Sosial
Pada Peserta Didik Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Tiga Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 20132014
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Problem solving sendiri merupakan suatu metode yang mengombinasikan antara restrukturisasi kognitif dan coping skills. Problem solving menekankan pada
pengembangan strategi untuk menghadapi berbagai macam masalah pribadi dan stres serta menekankan pada kolaborasi aktif antara konseli dan konselor dalam
merencakanan program intervensi. Menurut D’Zurilla Goldfried D’Zurilla et al., 2004: 12, problem
solving didefinisikan sebagai proses kognitif perilaku yang bersifat langsung kepada individu, pasangan suami istri, atau kelompok agar berusaha
mengidentifikasi atau menemukan solusi efektif untuk menghadapi masalah yang spesifik dalam kehidupan sehari-harinya. Proses kognitif perilaku yang dimaksud
yaitu 1 membuat beberapa solusi efektif untuk masalah tertentu dan 2 meningkatkan kemungkinan dalam memilih solusi yang paling efektif diantara
beberapa alternatif. D’Zurilla Goldfried Hecker Thorpe, 2005: 397 mengatakan,
problem solving efektif untuk diaplikasikan dalam berbagai permasalahan konseli karena problem solving mendorong konseli untuk bersikap aktif di dalam
permasalahan kehidupannya sehingga konseli dapat memikirkan permasalahannya, mendefinisikan, memunculkan solusi alternatif, membuat keputusan, dan
mempraktikkan solusi yang telah dibuatnya.
2. Rumusan Masalah
Secara operasional permasalahan dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah problem solving training efektif untuk
mereduksi kecenderungan adiksi situs jejaring sosial pada peserta didik?
C. Tujuan Penelitian
Arihdya Caesar Pratikta,2013 Efektivitas Problem Solving Training Untuk Mereduksi Kecenderungan Adiksi Situs Jejaring Sosial
Pada Peserta Didik Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Tiga Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 20132014
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tujuan dari penelitian memperoleh gambaran empirik mengenai efektivitas problem solving training dalam mereduksi kecenderungan adiksi situs
jejaring sosial pada peserta didik.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan menjadi pedoman bagi praktisi yang berkecimpung dalam perkembangan remaja untuk menggunakan problem solving
training dalam mereduksi kecenderungan adiksi situs jejaring sosial pada peserta didik.
Secara spesifik, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan bagi konselorguru BK untuk membantu mereduksi kecenderungan adiksi peserta didik
melalui implementasi problem solving training dan bekerjasama dengan orang tua serta konselor teman sebaya.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Pada bab 1 dibahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi.
Pada bab 2 dibahas mengenai kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Pada bab 3 dibahas mengenai metode penelitian. Pada bab 4 dibahas
mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab 5 dibahas mengenai kesimpulan dan saran.
58
Arihdya Caesar Pratikta,2013 Efektivitas Problem Solving Training Untuk Mereduksi Kecenderungan Adiksi Situs Jejaring Sosial
Pada Peserta Didik Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Tiga Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 20132014
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data numerikal berupa persentase kecenderungan
adiksi situs jejaring sosial yang dialami oleh peserta didik kelas XI SMA Negeri 4 Bandung tahun ajaran 20132014 dan keefektifan problem solving training untuk
mereduksi kecenderungan adiksi situs jejaring sosial pada peserta didik.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen kuasi yang memungkinkan peneliti menentukan sampel penelitian sesuai dengan
kriteria-kriteria tertentu yang akan diteliti.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah single subject design yang melibatkan satu peserta saja, tetapi biasanya juga dapat mencakup beberapa
peserta atau subjek penelitian yakni 3 sampai 8 subjek. Setiap subjek berfungsi sebagai kontrol bagi dirinya sendiri yang dapat dilihat dari kinerja subjek sebelum,
selama, dan setelah diberi perlakuan Horner et al., 2005: 168. Desain yang digunakan adalah sebagai berikut:
A-B
Sunanto et al., 2006: 42
Keterangan : A : Baseline
B : Intervensi