Rancang bangun sistem informasi eksekutif SDM (sumber daya manusia) untuk mempercepat pengambilan keputusan (studi kasus pada PT. Telkom Jakarta selatan

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) UNTUK MEMPERCEPAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (STUDI KASUS PADA PT. TELKOM JAKARTA SELATAN) Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi

Disusun oleh : BERNES LASE

107093003160

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

i RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)

UNTUK MEMPERCEPAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (STUDI KASUS PADA PT. TELKOM JAKARTA SELATAN) Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi

Disusun oleh : BERNES LASE

107093003160

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

ii RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)

UNTUK MEMPERCEPAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (STUDI KASUS PADA PT. TELKOM JAKARTA SELATAN) Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi

Disusun oleh : BERNES LASE

107093003160

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(4)

(5)

(6)

v PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 7 November 2011

Bernes Lase NIM. 107093003160


(7)

vi ABSTRAK

Bernes lase, Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif SDM (Sumber Daya Manusia) untuk Mempercepat Pengambilan Keputusan (Studi Kasus pada PT. Telkom Jakarta Selatan) (dibawah bimbingan Bapak Ditdit Nugeraha Utama dan Bapak Sarwoto).

Berdasarkan laporan tahunan PT. Telkom tahun 2009, disebutkan bahwa PT. Telkom memiliki 23.154 orang pegawai per tanggal 31 Desember 2009. Dengan jumlah pegawai tersebut dan pengolahan data pegawai masih secara manual, maka akan memperlambat kerja pegawai bagian HR (Human Resources) untuk membuat laporan bagi manajer HR. Sedangkan, manajer HR sebagai pihak eksekutif harus dapat mengambil keputusan dengan cepat. Oleh karena itu, sistem informasi eksekutif SDM (Sumber Daya Manusia) ini dibangun agar masalah tersebut di atas dapat diselesaikan. Di dalam SIE (Sistem Informasi Eksekutif) ini terdapat 8 karakteristik, yaitu Drill Down, CSF (Critical Succes Factor), Status Access, Analysis, Exception Reporting, Use of Colors, Navigation of Information, dan Communication. SIE ini menggunakan 3 tahap metode. Pertama, metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu metode observasi, metode wawancara dan studi pustaka. Kedua, metode pengembangan sistem yang akan digunakan adalah metode berorientasi objek dengan model pengembangan RAD (Rapid Application Development) yang meliputi 3 tahap yaitu, Requirement Analysis, Design Workshop, dan Implementation, serta menggunakan notasi UML (Unified Modelling language) sebagai tools. Ketiga, metode SIE untuk prakiraan kinerja pegawai dengan metode simple moving average. Dalam pengujian ketelitian dari prakiraan dalam sistem informasi eksekutif digunakan metode Mean Absolute Percentage Error dengan hasil sebesar 3.48% dan pengujian sistem menggunakan metode black box testing dengan hasil pengujian bahwa desain dalam sistem telah sesuai dengan implementasinya.

Kata Kunci: HRD, sumber daya manusia, pegawai, pengelolaan data, eksekutif, RAD, UML Diagram.

V Bab + XXII Halaman + 129 Halaman + 25 Tabel + 59 Gambar + 5 Simbol + 7 Lampiran


(8)

vii KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan umat, Rasulullah Muhammad SAW.

Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Reguler Jurusan Sistem Informasi. Dengan judul skripsi ini adalah ”Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif SDM (Sumber Daya Manusia) untuk Mempercepat Pengambilan Keputusan (Studi Kasus pada PT. Telkom Jakarta Selatan)”.

Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang didapatkan baik dari segi moral maupun segi material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Zainul Arham, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(9)

viii 3. Bapak Ditdit Nugeraha Utama, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi.

4. Bapak Sarwoto, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi.

5. Kedua Orang Tua Tercinta, adikku Anjar Ningtias, dan saudara-saudaraku terima kasih atas doa dan dukungannya.

6. Teman-temanku semua, khususnya seluruh mahasiswa/i Sistem Informasi angkatan 2007. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 7 November 2011

Bernes Lase NIM. 107093003160


(10)

ix DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...iii

Abstrak ...vi

Kata Pengantar ...vii

Daftar Isi ...ix

Daftar Gambar ...xi

Daftar Lampiran...xiv

Daftar Simbol ...xv

Daftar Tabel ...xxi

Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...9

1.3 Batasan Masalah ...9

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ...8

1.5 Tujuan Penelitian ...10

1.6 Manfaat Penelitian ...10

1.7 Metodologi Penelitian ...11

1.8 Sistematika Penulisan ...12

Bab II. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem ...14

2.2 Konsep Dasar Informasi ...18


(11)

x

2.4 Pengolahan Data ...21

2.5 Analisis dan Desain Berorientasi Objek ...22

2.6 Konsep Dasar RAD (Rapid Application Development) ...23

2.7 Alat Bantu Perancangan ...24

2.8 Bahasa Pemrograman PHP ...27

2.9 JQuery ...37

2.10 Sistem Informasi Eksekutif ...38

2.11 SDM (Sumber Daya Manusia) ...40

2.12 Kinerja ...41

2.13 Peramalan (Forecasting) ...45

2.14 Pengukuran Ketelitian dari Prakiraan ...47

Bab III. Metodologi Penelitian 3.1 Metode Pengumpulan Data ...48

3.2 Metode Pengembangan Sistem ...48

3.3 Kerangka Berfikir ...49

Bab IV. Hasil dan Pembahasan 4.1 Sejarah Singkat PT Telkom Jakarta Selatan...50

4.2 Perancangan Sistem Model RAD ...52

Bab V. Penutup 5.1 Simpulan...122

5.2 Saran...122


(12)

xi DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Umum Sistem (Input – Process – Output/IPO) ...15

Gambar 2.2 Model Umum Pemrosesan Data...22

Gambar 2.3 Tahapan RAD ...24

Gambar 2.4 Use Case Diagram ...25

Gambar 2.5 Class Diagram ...26

Gambar 2.6 State Diagram ...26

Gambar 2.7 Activity Diagram ...26

Gambar 2.8 Sequence Diagram ...27

Gambar 2.9 Model SIE ...38

Gambar 2.10 Kesalahan dalam Prakiraan ...47

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ...49

Gambar 4.1 Rich Picture Proses Bisnis ...53

Gambar 4.2 Usecase Diagram ...58

Gambar 4.3 Class Diagram ...69

Gambar 4.4 State Diagram Login ...84

Gambar 4.5 State Diagram View Personal ...84

Gambar 4.6 State Diagram View News ...85

Gambar 4.7 State Diagram View Education ...85

Gambar 4.8 State Diagram View Attendance ...86

Gambar 4.9 State Diagram View Training ...86


(13)

xii

Gambar 4.11 State Diagram View Performance ...87

Gambar 4.12 State Diagram View Validation ...88

Gambar 4.13 State Diagram Communication ...88

Gambar 4.14 State Diagram Logout ...89

Gambar 4.15 Activity Diagram Login ...90

Gambar 4.16 Activity Diagram View Personal ...90

Gambar 4.17 Activity Diagram View News ...91

Gambar 4.18 Activity Diagram View Education ...91

Gambar 4.19 Activity Diagram View Attendance ...91

Gambar 4.20 Activity Diagram View Training...92

Gambar 4.21 Activity Diagram View Placement ...92

Gambar 4.22 Activity Diagram View Performance ...93

Gambar 4.23 Activity Diagram View Validation ...93

Gambar 4.24 Activity Diagram Communication ...94

Gambar 4.25 Activity Diagram Logout ...94

Gambar 4.26 Sequence Diagram Login ...96

Gambar 4.27 Sequence Diagram View Personal ...97

Gambar 4.28 Sequence Diagram View News ...98

Gambar 4.29 Sequence Diagram View Education ...99

Gambar 4.30 Sequence Diagram View Attendance ...100

Gambar 4.31 Sequence Diagram View Training ...101

Gambar 4.32 Sequence Diagram View Placement ...102


(14)

xiii

Gambar 4.34 Sequence Diagram View Validation ...104

Gambar 4.35 Sequence Diagram Communication ...105

Gambar 4.36 Sequence Diagram Logout ...106

Gambar 4.37 Menu Utama ...108

Gambar 4.38 Menu Login Manajer HR ...108

Gambar 4.39 Menu Personal ...109

Gambar 4.40 Menu News ...110

Gambar 4.41 Menu Education ...111

Gambar 4.42 Menu Attendace ...112

Gambar 4.43 Menu Placement ...113

Gambar 4.44 Menu Training ...114

Gambar 4.45 Menu Performance ...115

Gambar 4.46 Menu Validation ...116

Gambar 4.47 Menu Logout Manajer HR...116


(15)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi HR PT. Telkom Jakarta Selatan ...L – 1 Lampiran 2 Tampilan Program ...L – 2 Lampiran 3 Hasil Wawancara ...L – 3 Lampiran 4 Hasil Pengukuran Ketelitian Prakiraan ...L – 4 Lampiran 5 Hasil Pengujian Sistem ...L – 5 Lampiran 6 Berita Acara Revisi ...L – 6 Lampiran 7 Coding ...L – 7


(16)

xv DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USECASE DIAGRAM (Munawar, 2005)

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor

Menspesifikasikan himpunan peran yang dimainkan oleh pengguna ketika berinteraksi dengan use case.

2 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

3 Generalization

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

4 Include

Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

5 Extend

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.


(17)

xvi dengan objek lainnya.

7 System

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

8 Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

9 Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan perilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).

10 Note

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi


(18)

xvii SIMBOL CLASS DIAGRAM

(Munawar, 2005)

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Generalization

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

2

Nary Association

Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.

3 Class

Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

4 Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

5 Realization

Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

6 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri


(19)

xviii

7 Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Munawar, 2005)

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 LifeLine

Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.

2 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

3 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi


(20)

xix SIMBOL STATE DIAGRAM

(Munawar, 2005)

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 State

Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek

2

Initial Pseudo State

Bagaimana objek dibentuk atau diawali

3 Final State Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan

4 Transition

Sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek dengan cara memperbaharui satu atau lebih nilai atributnya

5 Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya

6 Node

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi


(21)

xx SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

(Munawar, 2005)

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actifity

Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

2 Action

State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

3 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

4

Actifity Final Node

Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan

5 Fork Node

Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran


(22)

xxi DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Usecase Skenario Login ...59 Tabel 4.2 Usecase Skenario View Personal ...60 Tabel 4.3 Usecase Skenario View Education ...61 Tabel 4.4 Usecase Skenario View Attendance ...62 Tabel 4.5 Usecase Skenario View Training ...63 Tabel 4.6 Usecase Skenario View Placement...64 Tabel 4.7 Usecase Skenario View Performance ...64 Tabel 4.8 Usecase Skenario View Validation ...65 Tabel 4.9 Usecase Skenario View News ...66 Tabel 4.10 Usecase Skenario Communication ...67 Tabel 4.11 Usecase Skenario Logout...68 Tabel 4.12 Spesifikasi Tabel User ...70 Tabel 4.13 Spesifikasi Tabel Personal Pegawai ...71 Tabel 4.14 Spesifikasi Tabel Attendance ...73 Tabel 4.15 Spesifikasi Tabel Education ...74 Tabel 4.16 Spesifikasi Tabel Placement ...75 Tabel 4.17 Spesifikasi Tabel Performance ...76 Tabel 4.18 Spesifikasi Tabel Rencana Kerja...77 Tabel 4.19 Spesifikasi Tabel Jadwal Training ...78 Tabel 4.20 Spesifikasi Tabel News ...79 Tabel 4.21 Spesifikasi Tabel Letter ...80


(23)

xxii Tabel 4.22 Spesifikasi Tabel Hitung Kinerja ...81 Tabel 4.23 Spesifikasi Tabel Performance Tahun ...81 Tabel 4.24 Spesifikasi Tabel Message ...82 Tabel 4.25 Tabel Karakteristik SIE ...106


(24)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan laporan tahunan PT. Telkom tahun 2009, disebutkan bahwa PT. Telkom memiliki 23.154 orang pegawai per tanggal 31 Desember 2009. Dengan jumlah pegawai tersebut, jika pengelolaan data masih secara manual, maka akan memperlambat kerja pegawai bagian HR (Human Resources) untuk membuat laporan bagi manajer HR. Secara tidak langsung juga dapat menghambat kerja manajer HR sebagai pihak eksekutif yang harus mengambil keputusan dengan cepat.

Eksekutif berada pada Top Level Management dapat menentukan keberhasilan dalam pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2007). Hal tersebut dikarenakan, pihak eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis dan menetapkan kebijakan perusahaan yang akan sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi eksekutif untuk mengambil keputusan dengan cepat, tepat, dan akurat untuk menunjang tugas utamanya sebagai pengambil keputusan.

Penelitian dengan cara survei tentang pengelolaan sumber daya manusia telah banyak dilakukan, seperti diantaranya: Survei pada 83 jaringan toko di China untuk memahami tentang konfigurasi struktur sumber daya manusia, sehingga dapat dirumuskan strategi yang baik dalam HRM (Human Resources Management) (Liu and Chow, 2007). Kemudian, survei terbaru yang menunjukan


(25)

2 bahwa strategi manajemen sumber daya manusia yang berorientasi inovasi berkorelasi positif dengan perusahaan, baik dalam kinerja keuangan dan kinerja non-keuangan (Sun, 2010).

Kemudian, Jurnal berjudul “The reactions of employees towards the implementation of human resource information systems (HRIS) as a planned change program: A case study” yang bertujuan untuk memahami apa yang merupakan faktor yang berkontribusi pada penerimaan karyawan terhadap HRIS baru yang diterapkan di Malaysia Airlines System (MAS) (bin Mat Zin, 2009); Jurnal berjudul “The Risk Evaluation of Human Resources for Power Supplying Company Based on Cloud Model” yang bertujuan untuk mengetahui kondisi sumber daya manusia kekuasaan perusahaan penyediaan dan menghindari potensi resiko, maka didirikan sebuah sistem evaluasi indeks untuk resiko sumber daya manusia sesuai dengan karakteristik penyediaan listrik perusahaan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) (Ming et al., 2009); Jurnal berjudul

The Design and Realization of Human Resources Management in the CSCD Based on Agent” yang menyajikan (HRMS) manajemen sumber daya manusia sistem portal di CSCD (komputer didukung desain koperasi) berdasarkan agen dan mengembangkan suatu sistem prototipe dengan menggunakan agen platform Java yang diterima secara luas agen platform pengembangan (JADE) (Xie et al., 2007).

Terdapat jurnal yang menjelaskan tentang pentingnya Information Technology bagi para eksekutif dalam menentukan strategi bisnis pada perusahaan (Alonso et al., 2009). Lalu, jurnal yang berjudul “Technology Management Competences supporting the business strategy“ yang menjelaskan tentang


(26)

3 hubungan antara pelaksanaan strategi bisnis berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh manajer tingkat puncak (Erosa and Arroyo, 2009). Jurnal berjudul

Globalizing International Human Resource Management” yang berisi tentang tren saat ini dan isu-isu dalam manajemen sumber daya manusia internasional (IHRM) (Barclay, 2009). Disamping itu, terdapat pula jurnal berjudul “Human resource management innovation based on the view of knowledge management” menjelaskan bahwa pengembangan inovasi manajemen sumber daya manusia dapat difasilitasi oleh manajemen pengetahuan (Guan, 2010); Jurnal dengan judul

Research on Time Series Model for Human Resource Management Based on Web Technique” yang membahas tentang pengumpulan data dan pengolahan data selama data mining, kemudian menunjukkan aliran data pertambangan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah yang berorientasi pelayanan publik secara rinci, serta mengusulkan metode pemodelan sistem diperbaiki untuk model data manajemen (Han et al., 2008). Kemudian pada tahun 2010 terdapat jurnal dengan

judul “An application of human resources DSS based on gray system theory” yang membuat sebuah (Decision Support System) DSS untuk manajemen sumber daya manusia dan desain beberapa model untuk sistem, yang didasarkan pada status manajemen fakultas dan informasi fakultas perguruan tinggi di Cina (Ma et al., 2010). Kemudian, jurnal berjudul “The Evaluation Study of Human Resource Based on Extended C-OWA Operators and TOPSIS Method” yang menganalisis situasi di seluruh dunia dari studi evaluasi kinerja sumber daya manusia, dan dibangun sistem indikator untuk evaluasi sumber daya manusia berdasarkan beberapa literatur terkait, kemudian dibangun model evaluasi untuk evaluasi sumber daya manusia (Xu and Liu, 2007). Terdapat pula artikel yang berjudul “A


(27)

4 Measurement System to Improve E-Business Capability of Human Resources in an Organizational Computing Environment” yang menyajikan suatu sistem pengukuran yang efisien dapat mengukur dan menginterpretasikan SDM e-bisnis (e-HR) kemampuan dalam lingkungan komputasi organisasi menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) (Ming et al., 2009). Pada tahun sebelumnya, diterbitkan pula jurnal yang berjudul “A coherent framework for the development of a human resource decision support system” yang mengusulkan kerangka kerja untuk desain dan pengembangan sistem pendukung keputusan sumber daya manusia (Kelemenis and Askounis, 2008).

Jurnal lainnya yang membahas tentang SDM, yaitu jurnal berjudul “ J2EE-based human resources management information system design and implementation” yang membahas tentang sumber daya manusia dan perangkat lunak perusahaan rekayasa pengetahuan teoritis, dengan menggunakan teknologi J2EE (Java2 Enterprise Edition) platform, yang fleksibel baru, efek yang tinggi, sumber daya manusia perusahaan diupgrade kerangka kerja sistem manajemen dirancang dan kemudian diimplementasikan (Ying et al., 2009). Kemudian pada tahun yang sama, diterbitkan jurnal yang berjudul “Applied research on the hydraulic engineering management system based on C/S” yang menjelaskan proses aplikasi sistem yang dikembangkan dengan mengkombinasikan bahasa Delphi dengan pengetahuan teori rekayasa perangkat lunak (Yuan Zhang and Zhu, 2009). Lalu dilanjutkan dengan artikel yang berjudul “The effect of human resource management practices on firm's competitive advantage: Role of dynamic capabilities and uncertain environment” yang menunjukkan bahwa praktek-praktek HRM yang efektif dapat meningkatkan organisasi yang fleksibel, belajar


(28)

5 organisasi, integrasi sumber daya dan persepsi lingkungan (Chengcheng, 2010). Pada tahun 2008 terdapat pula artikel dengan judul “Research of the Human Resource Management Based on the Sustainable Development of the Enterprise” yang memperkenalkan konotasi dari manajemen sumber daya manusia pada pembangunan berkelanjutan, artikel ini memberikan saran yang banyak kepada perusahaan besar untuk mengembangkan manajemen sumber daya manusia (Liu et al., 2008).

Selain itu, ada juga jurnal tentang pembuatan aplikasi pada bidang sumber

daya manusia yang berjudul “Application of Fuzzy Data Mining Algorithm in Performance Evaluation of Human Resource”, aplikasi tersebut menggunakan metodologi yang praktis dan layak, sehingga dapat membantu para manajer di perusahaan menilai kinerja dari sumber daya manusia dengan cepat dan efektif (Jing, 2009). Pada tahun sebelumnya, terdapat jurnal dengan judul “Human Resource Development Based on Wuli-Shili-Renli Systems Approach”, jurnal ini memiliki analisis selektif faktor Renli terkait dengan pengembang dan hubungan antar pengembang, dan menyediakan dasar teori dan prinsip-prinsip panduan bagi pengembangan sumber daya manusia (Tong and Chen, 2008). Jurnal lain yang membahas tentang pembuatan aplikasi berjudul “Potential intelligent techniques in Human Resource Decision Support System (HR DSS)”, aplikasi ini mengusulkan kerangka kerja SDM DSS dan teknik-teknik cerdas potensial yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi IDSS dalam setiap tahapan proses pengambilan keputusan (Jantan et al., 2008). Kemudian dua tahun berikutnya, terdapat jurnal berjudul “Application of Markov-Model to Human Resource Planning” yang menjelaskan dampak dari sebuah perusahaan


(29)

6 berteknologi tinggi yang menggunakan aplikasi model Markov perencanaan sumber daya manusia, studi pada sumber daya manusia perusahaan dalam tiga tahun ke depan dan memprediksi situasi pasokan, dan melakukan analisis lebih lanjut dari kondisi suplai eksternal (Wu, 2010).

Selain tentang SDM, terdapat juga jurnal yang membahas tentang sistem informasi eksekutif dengan judul “Executive Information Systems development lifecycle” yang menerangkan bahwa EIS (Executive Information Sistem) terutama ditujukan untuk memberikan informasi waktu yang real-time untuk manajemen tingkat tinggi dan berdasarkan kebutuhan informasi setiap eksekutif EIS dapat mengakses kedua data historis dan real-time melalui ad-hoc query, lalu makalah ini juga menyajikan konsep dan arsitektur dari EIS, serta kriteria untuk mengevaluasi sistem informasi eksekutif (Taleghani, 2011). Sebelumnya, terdapat makalah yang berjudul “Framework for Executive Information Systems development in Cloud Computing architecture”, makalah ini menjelaskan bahwa sistem informasi eksekutif dirancang untuk meningkatkan kualitas tingkat strategis manajemen dalam organisasi melalui teknologi jenis baru dan beberapa teknik untuk ekstraksi, transformasi, pengolahan, dan penyajian data mengintegrasikan, kemudian dalam rangka membangun laporan analitik untuk EIS dalam suatu organisasi, kita perlu membangun sebuah model multidimensi berdasarkan pada model bisnis dari organisasi, lalu terdapat pula pengalaman nyata mengembangkan sebuah sistem informasi eksekutif dan menganalisis kesulitan-kesulitan dan masalah ditemukan saat proyek ini dikembangkan, dan mengusulkan sebuah arsitektur baru dan model pengembangan yang digunakan untuk implementasi di masa depan (Lungu et al., 2010).


(30)

7 Jurnal lainnya yang membahas tentang sistem informasi eksekutif, yaitu

jurnal yang berjudul “Critical success factors of executive information systems development for education management - A preliminary investigation“, jurnal ini menjelaskan bahwa Executive Information System (EIS) adalah satu set alat manajemen yang mendukung informasi dan kebutuhan pengambilan keputusan organisasi, studi pada EIS harus fokus pada Critical Success Factors (CSF) yang mempengaruhi perkembangannya secara holistik, lalu makalah ini juga membahas beberapa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan EIS, terutama untuk manajemen pendidikan yang diidentifikasi melalui studi lapangan dengan wawancara semi-terstruktur, yang dilakukan pada lima pemain utama dari dua lembaga dan data dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan analisis isi (Kamaruddin et al., 2011). Kemudian,

jurnal yang berjudul “Executive Information Systems Based on Data Mining Techniques Modeled through Quadratic Programming” menyajikan kuadrat integer programming sebagai teknik pemodelan untuk merumuskan model-model analitis untuk pasar keuangan, karena analisis pasar keuangan telah menjadi daerah yang menjanjikan dari penelitian selama tiga dekade terakhir dan model yang diusulkan bertujuan untuk melayani beberapa skenario untuk analisis dan prediksi tren masa depan di pasar modal, emas dan mata uang yang setelah diterjemahkan ke dalam grafik hiper akan diselesaikan melalui pengelompokan (data mining) untuk menjadi dasar dari suatu sistem pendukung keputusan dan dapat digunakan sebagai alat analisis untuk mengevaluasi status ekonomi suatu negara statistik dalam cara yang lebih akurat (Rab et al., 2006).


(31)

8 Pada tahun 2008, terdapat juga jurnal yang berkaitan dengan eksekutif, yaitu jurnal yang berjudul “Integrating agent into Executive Information System: A case study in KUIS” menjelaskan Agent Executive Information System (AEIS) dikembangkan dalam meningkatkan kemampuan EIS untuk membuat keputusan yang lebih baik (binti Yaacob et al., 2008). Di dalam makalah ini dijelaskan pula terdapat dua agen yang terintegrasi di agen ekstraksi yaitu AEIS dan agen profil pengguna. Melalui agen ekstraksi, data dalam database EIS akan diperbarui secara otomatis sesuai dengan jadwal melalui pengembangan berbasis web yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Sementara itu, user profil agent akan hadir untuk menyajikan informasi dan menghilangkan informasi yang tidak perlu. Prototipe AEIS diimplementasikan dan diuji di (Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor) KUIS. Sebagai hasil dari wawancara yang dilakukan, kebutuhan para eksekutif dan informasi penting yang diperoleh diidentifikasi. Dengan demikian, kerangka kerja yang dibangun dan prototype dikembangkan sebagai verifikasi. Prototipe ini dikembangkan menggunakan bahasa PHP untuk antarmuka sistem, integrasi PHP dan aplikasi Fusion Charts untuk menyediakan tata letak laporan dan MySQL untuk database sistem. Berdasarkan prototipe yang dikembangkan, para eksekutif dapat mengakses informasi terbaru terlepas dari waktu dan tempat. Pengaturan informasi juga ditemukan dalam cara yang sesuai dengan kebutuhan informasi eksekutif masing-masing.

Dengan banyaknya jurnal yang mengkaji tentang pengelolaan serta pengembangan sumber daya manusia membuktikan bahwa kajian tentang sumber daya manusia ini dapat memberikan banyak manfaat. Banyak informasi yang dapat diperoleh dari pengolahan data sumber daya manusia ini, khususnya yang


(32)

9 dapat membantu para eksekutif untuk mengambil keputusan. Aplikasi pada bidang sistem informasi eksekutif dapat menjadi salah satu alat pendukung untuk pengambilan keputusan bagi eksekutif. Oleh karena itu, dibuatlah skripsi dengan

judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif SDM (Sumber Daya Manusia) untuk Mempercepat Pengambilan Keputusan (Studi Kasus Pada PT. Telkom Jakarta Selatan)”.

1.2. Rumusan Masalah

Atas dasar permasalahan yang dipaparkan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana melakukan analisis dan rancang bangun aplikasi Sistem Informasi Eksekutif SDM?

2) Bagaimana mengidentifikasi permasalahan yang dihadapai eksekutif bagian HR?

3) Bagaimana metode forecasting untuk memperkirakan pengukuran kinerja di dalam Sistem Informasi Eksekutif SDM?

1.3. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada jenis batasan masalah, yaitu:

1) Analisis dan rancang bangun Sistem Informasi Eksekutif SDM menggunakan metode berorientasi objek dengan model RAD dan tools UML.

2) Identifikasi masalah pada bagian HR menggunakan rich picture.

3) Metode Forecasting yang digunakan dalam Sistem Informasi Eksekutif SDM ini adalah Metode Simple Moving Average.


(33)

10 1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilaksanakan dimulai sejak tanggal 1 November 2010 sampai dengan tanggal 29 April 2011. Perusahaan tempat penelitian ini adalah PT. Telkom yang terletak di daerah Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan di bagian HR.

1.5. Tujuan Penelitian

Di dalam penelitian ini terdapat dua jenis tujuan, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan Sistem Informasi Eksekutif SDM. Sedangkan, tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan:

1) Analisis dan rancang bangun Sistem Informasi Eksekutif SDM. 2) Identifikasi masalah yang dihadapi oleh eksekutif bidang HR. 3) Identifikasi kebutuhan informasi eksekutif bidang HR.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diberikan dari pembuatan skripsi yang berjudul

“Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif SDM untuk Mempercepat Pengambilan Keputusan (Studi Kasus Pada PT. Telkom Jakarta Selatan)” ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran secara umum tentang analisis dan rancang bangun Sistem Informasi Eksekutif SDM.


(34)

11 1.7. Metodologi Penelitian

1.7.1. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan beberapa metodologi penelitian, yaitu: a) Metode Observasi

Melalui pengamatan secara langsung atau observasi yang dilakukan di perusahaan guna mendapatkan data yang dimaksud (Jogiyanto, 2008). b) Metode Wawancara

Wawancara memungkinkan untuk mendapatkan data secara lebih mendalam karena bertatapan langsung dengan narasumber (Jogiyanto, 2008).

c) Metode Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk menambah referensi teori-teori yang di perlukan dalam penelitian dengan cara membaca dan mempelajari literatur yang mendukung penelitian ini, diantaranya yaitu: jurnal, buku-buku, makalah dan artikel (Jogiyanto, 2008).

1.7.2. Metode Analisis dan Perancangan Sistem

Metode analisis dan perancangan sistem yang akan digunakan adalah metode berorientasi objek dengan notasi UML (Unified Modelling language) Rational Rose. Alat bantu diagram yang digunakan yaitu use case diagram, class diagram, activity diagram, sequence diagram dan state chart diagram (Fowler, 2005).


(35)

12 1.8. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini sistematika penulisan terdiri dari 6 (enam) bab, adapun uraian masing-masing bab tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, kerangka berfikir dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar-dasar teori yang mendukung penulisan skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode pengumpulan data dan metode analisis dan perancangan sistem yang digunakan untuk skripsi ini. Penjelasan yang terkait merupakan tahap dan kegiatan dalam penelitian skripsi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan sejarah singkat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) Jakarta Selatan, membahas analisis dan perancangan sistem yang akan dibuat sesuai dengan analisis permasalahan yang ada di bagian HR, khususnya pihak eksekutif


(36)

13 pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) Jakarta Selatan, serta menggunakan model RAD dalam pengembangan sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini akan diuraikan simpulan yang dapat diambil dari penyusunan skripsi ini serta saran-saran untuk memperbaiki dan mengembangkan lebih lanjut dari penyusunan skripsi ini.


(37)

14 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem bukan lagi sebagai hal asing bagi kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari. Sering kali orang mengganggap sebuah sistem adalah seperangkat komputer. Sistem juga bisa mengarah kepada arti yang lebih luas seperti sistem tata surya, sistem pernapasan dan sistem-sistem lainnya.

Dalam ilmu teknologi informasi, sistem diartikan sebagai sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, 2003). Berdasarkan pemahaman tersebut dapat dijabarkan bahwa

“Sistem adalah sekumpulan elemen yang membentuk suatu jaringan yang saling terkait satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Ada beberapa elemen yang membentuk suatu sistem (Kadir, 2003), yaitu:

1. Tujuan (Goal)

Sebuah sistem pasti memiliki suatu tujuan baik satu tujuan atau pun banyak tujuan. Dengan adanya suatu tujuan yang jelas akan menghasilkan suatu sistem yang terarah dan terkendali. Tujuan suatu sistem dibuat berdasarkan pada kegiatan pembuatan sistem yang sedang ditangani. Ada 3 (tiga) tujuan umum, yaitu:

a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen. b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. c. Untuk mendukung kegiatan operasi sistem.


(38)

15 2. Masukan (Input)

Sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan berupa data transaksi, data non transaksi dan intruksi atau perintah.

3. Proses (Process)

Proses adalah bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Dalam sistem informasi, proses berupa perhitungan, pengurutan data dan peringkasan data.

4. Keluaran (Output)

Keluaran merupakan hasil dari sebuah pemrosesan. Pada sistem informasi seperti suatu informasi, saran, laporan dan sebagainya.

Elemen-elemen tersebut di atas dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini:

PROCESS

INPUT OUTPUT

FEEDBACK

Gambar 2.1 Model Umum Sistem (Input – Process – Output/IPO)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki beberapa karakteristik untuk menggambarkan suatu sistem dengan lebih baik. Menurut Putra dan Subiyakto (2006), menggambarkan karakteristik sistem, yaitu:


(39)

16 1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components)

atau subsistem-subsistem.

2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary). 3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). 4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface). 5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis menurut parameter pengklasifikasian (Putra dan Subiyakto, 2006). Parameter tersebut meliputi: a. Bentuk

Menurut bentuknya, sistem diklasifikasikan menjadi:

1. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang secara fisik tidak dapat diwujudkan tetapi secara konseptual dapat dijelaskan. Contohnya sistem ketuhanan.

2. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang secara fisik dapat diwujudkan bentuknya. Contohnya sistem dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilihat bentuknya secara nyata.

b. Penciptaan sistem oleh manusia

Menurut parameter ini, sistem diklasifikasikan menjadi:

1. Sistem alamiah (natural system), adalah sistem yang secara alamiah sudah ada di sekitar kehidupan manusia. Contohnya sistem tata surya, sistem sosial dan sebagainya.

2. Sistem buatan manusia (human made system), adalah sistem yang secara langsung terwujud ada keterlibatan manusia sebagai pencipta


(40)

17 sistem tersebut walaupun tidak secara absolut manusia adalah pencipta sistem tersebut. Contohnya sistem komputer.

c. Tingkat kepastian

Berdasarkan tingkat kepastian, sistem diklasifikasikan menjadi:

1. Sistem pasti (deterministic system), adalah sistem yang dapat secara pasti dinyatakan dalam penentuan komponennya, khususnya pada penentuan prosesnya secara pasti dapat ditentukan hasilnya. Contohnya sistem perhitungan bilangan riil.

2. Sistem probabilistik (probabilistic system), adalah sistem yang tidak secara pasti dapat dinyatakan dalam penentuan komponennya, khususnya pada penentuan prosesnya yang tidak secara pasti dapat ditentukan hasilnya. Contohnya sistem perhitungan statistik.

d. Hubungan dengan lingkungan luar

Berdasarkan ada tidaknya hubungan sistem dengan lingkungan luar, sistem dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Sistem tertutup (closed system), adalah sistem yang tidak mempunyai hubungan dengan lingkungan luar dan bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar.

2. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang mempunyai hubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar.


(41)

18 2.2 Konsep Dasar Informasi

Davis mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003).

Menurut penjabaran tersebut, dapat dikatakan bahwa “informasi adalah

data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan”. Dengan demikian, informasi merupakan aset penting bagi kegiatan proses bisnis di sebuah perusahaan. Informasi yang baik, benar, jelas dan tepat akan menghasilkan suatu keputusan yang sangat bermanfaat bagi sebuah perusahaan.

Menurut alter ada beberapa kriteria suatu informasi yang baik (Kadir, 2003), yaitu:

1. Tipe data, menggambarkan tipe data yang sesuai dengan tujuan. 2. Akurasi/presisi, melihat kecukupan presisi data.

3. Usia, menggambarkan ketepatan waktu dari pengelolaan data. 4. Rentang waktu, melihat rentang waktu sesuai dengan tujuan.

5. Tingkat keringkasan, melihat tingkat keringkasan dan kedetailan data. 6. Kelengkapan, melihat kelengkapan data.

7. Kemudahan akses. 8. Sumber.

9. Relevansi atau nilai, menggambarkan pengaruh data terhadap keputusan dan manfaat data yang sesuai dengan biaya.


(42)

19 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Hall, sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan dan diproses menjadi informasi serta didistribusikan kepada pemakai (Kadir, 2003). Berdasarkan pemahaman tersebut dapat

disimpulkan bahwa “sistem informasi adalah rangkaian prosedur dimana data

dikelompokkan dan diproses menjadi suatu informasi yang bermanfaat untuk

pengambilan keputusan”.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen yang mendukung jalannya sistem informasi tersebut (Kadir, 2003). Komponen tersebut antara lain: 1. Perangkat keras (hardware), mencakup piranti-piranti fisik seperti

komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program, sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitkan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, semua pihak yang bertanggungjawan dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis Data (database), sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama-sama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


(43)

20

2.3.2 Jenis Sistem Informasi

Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Menurut Kadir (2003), klasifikasi umum yang banyak digunakan adalah:

1. Sistem Informasi Level Organisasi

Yang termasuk sistem informasi ini, yaitu:

a. Sistem informasi departemen, sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen.

b. Sistem informasi perusahaan, sistem informasi yang tidak terletak pada masing-masing departemen, melainkan sebuah sistem terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen secara bersama-sama. c. Sistem informasi antar organisasi, sistem informasi yang

menghubungkan antara dua atau lebih organisasi. 2. Sistem Informasi Area Fungsional

Sistem informasi ini berupa: a. Sistem informasi akuntansi b. Sistem informasi keuangan c. Sistem informasi manufaktur d. Sistem informasi pemasaran

e. Sistem informasi sumber daya manusia 3. Sistem Informasi Dukungan yang Diberikan

Sistem informasi ini dapat berupa: a. Sistem pemrosesan transaksi b. Sistem informasi manajemen


(44)

21 c. Sistem otomasi perkantoran

d. Sistem pendukung keputusan e. Sistem informasi eksekutif f. Sistem pendukung kelompok g. Sistem pendukung cerdas 4. Arsitektur Sistem Informasi

Berdasarkan arsitektur sistem yang mendasarinya, sistem informasi dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:

a. Sistem berbasis mainframe b. Sistem personal computer (PC)

c. Sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan

2.4 Pengolahan Data

Dalam bukunya, Putra dan Subiyakto (2006) menjelaskan bahwa pengolahan data adalah proses transformasi dari fakta-fakta mentah yang belum dievaluasi menjadi informasi yang terintegrasi dan menyeluruh. Data adalah masukan dari suatu model pengolahan data yang menghasilkan pengeluaran berupa informasi.

Proses pengolahan data umumnya terdiri dari tiga tahap aktifitas, yaitu: 1. Input, memasukan data yang akan di proses.

2. Proses, melakukan proses untuk mengubah input menjadi output. 3. Output, mengeluarkan hasil pengolahan data berupa informasi.


(45)

22 INPUT

(DATA)

OUTPUT (INFORMASI) PROCESS

Gambar 2.2 Model Umum Pemrosesan Data

2.5 Analisis dan Desain Berorientasi Objek

Analisis dan Desain Berorientasi Objek atau OOAD (Object Oriented Analysis and Design) adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa atau pengembangan perangkat lunak yang memodelkan sebuah sistem sebagai kumpulan dari banyak objek yang saling berinteraksi. Setiap objek merupakan representasi dari entitas-entitas yang ada pada sistem tersebut dan dapat dibedakan berdasarkan atribut (elemen data) dan perilaku entitasnya (Whitten, 2004).

2.5.1 Analisis Berorientasi Objek (Object-Oriented Analysis)

Object-oriented analysis (OOA) adalah sebuah teknik yang model-driven yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam kontruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, kelakuan dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004).

2.5.2 Desain Berorientasi Objek (Object-Oriented Design)

Object-oriented design (OOD) adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal perpaduan objek (objects), atribut (attributes) dan metode (methods) (Whitten, 2004).


(46)

23 2.6 Konsep Dasar RAD (Rapid Application Development)

2.6.1 Definisi RAD

RAD atau pengembangan aplikasi cepat adalah pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan serta perangkat lunak (Kendall, 2008).

a. RAD merupakan alat digunakan untuk menghasilkan layar dan menunjukkan aliran keseluruhan aplikasi.

b. Pengguna menyetujui rancangan dan menandatangani model visual. c. Implementasi kurang karena pengguna membantu untuk merancang aspek

bisnis dari sistem.

2.6.2 Tahapan RAD

Ada tiga fase RAD, yaitu:

a. Requirements planning (Perencanaan Persyaratan)

Pada tahap ini, user dan analyst melakukan semacam pertemuan untuk melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau system dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Hal terpenting dalam tahap ini adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan hanya sekedar persetujuan akan proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masing-masing user dapat terpenuhi dengan baik.


(47)

24 b. Design Workshop

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. Biasanya, user dan analyst berkumpul menjadi satu dan duduk di meja melingkar dimana masing-masing orang bias melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan.

c. Implementation (Penerapan)

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analyst, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program.

Gambar 2.3 Tahapan RAD

2.7 Alat Bantu Perancangan

2.7.1 Unified Modeling Language (UML)

UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.


(48)

25 Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek atau Object Oriented (OO) (Fowler, 2004).

2.7.2 Diagram UML

Ada beberapa jenis diagram resemi yang digunakan dalam UML untuk menggambarkan sebuah sistem berdasarkan objeknya (Fowler, 2004), yaitu: 1. Use Case Diagram, menggambarkan sekumpulan use case dan actor dan

hubungan antara mereka. Use Case diagram mempunyai peranan penting dalam pengorganisasian dan pemodelan behavior dari sistem.

Gambar 2.4 Use Case Diagram

2. Class Diagram terdiri dari sekumpulan class dan interface lengkap dengan kolaborasi dan hubungan antara mereka. Pada class diagram, terdapat simbol-simbol:

a. Simbol „+‟ untuk menandakan public b. Simbol „-„ untuk menandakan private c. Simbol „#‟ untuk menandakan protected


(49)

26 Gambar 2.5 Class Diagram

3. Statechart Diagram, gambaran dari perubahan keadaan (state) suatu objek.

Gambar 2.6 Statechart Diagram

4. Activity Diagram, menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang.


(50)

27 5. Sequence Diagram, diagram interaksi yang menekankan pada urutan

waktu dari pertukaran message.

Gambar 2.8 Sequence Diagram

2.8 Bahasa Pemrograman PHP

PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general purpose licences (GPL). PHP dilekatkan pada script HTML atau sebaliknya dan PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis (Supriyanto, 2008).

PHP tergolong juga sebagai bahasa pemrograman yang berbasis server (server side scripting). Ini berarti bahwa semua script PHP diletakan di server dan diterjemahkan oleh web server terlebih dahulu dan kemudian hasil terjemahan dikirimkan ke browser client. Secara teknologi, bahasa pemrograman PHP memiliki kesamaan dengan bahasa ASP (Active Server Page), Cold Fusion, JSP (Java Server Page) dan Perl.


(51)

28 Pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP selalu ditandai dengan adanya tag pembuka (“<?php”) dan tag penutup (“?>”). Hal tersebut juga yang menandakan PHP mulai menerjemahakn baris-baris kode PHP serta mengakhirinya sampai tag penutup. Sedangkan baris di luar tag pembuka dan tag penutup tidak diterjemahkan oleh PHP.

Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan integrasi database (database integration layer). Database yang didukung PHP, yaitu Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix, Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL (Suwarno, 2008). Contoh script PHP sederhana terdapat pada Listing 1.

Listing Contoh Script PHP

<html> <head>

<title>Belajar PHP</title> </head>

<body> <?

echo “Halo dari PHP!”;

?> </body> </html>

2.8.1 Sintaks Umum dalam PHP 1. Keluar dari HTML

Listing Cara untuk Memisahkan Blok Kode PHP di dalam HTML


(52)

29

<?php echo "Keluar dengan menggunakan PHP tag penuh<br>"; ?> <script language="php">

echo "Beberapa editor HTML tidak menyukai pemrosesan instruksi<br>";

</script>

<% echo "Anda mungkin menyukai style ASP" %>

2. Komentar Program

Ada tiga macam style penulisan komentar program yang dapat digunakan, yaitu:

a. C style, komentar diawali dengan tag /* dan diakhiri dengan */, style ini digunakan untuk komentar yang lebih dari satu baris.

b. C++ style, komentar diawali dengan tag // dan hanya berlaku untuk satu baris komentar, untuk baris berikutnya harus diawali tag // lagi.

c. Bourne Shell style, diawali dengan tag # untuk satu baris komentar. Listing Komentar Program

<?

echo "Halo semua!<br>"; // Ini komentar C style; /*

Ini komentar

yang lebih dari satu baris */

echo "Halo lagi!<br>"; # Ini komentar shell-style ?>


(53)

30 2.8.2 Tipe Data dalam PHP

Menurut Supriyanto (2008), PHP mendukung delapan jenis tipe data, antara lain:

a. Tipe Scalar, merupakan tipe dasar yang tidak dapat dipecahkan menjadi bagian yang lebih kecil. Tipe ini adalah Boolean, Integer, Float (floating point, ‘double’) dan string.

b. Tipe compound atau tipe campuran, tipe ini terdiri dari array dan objek. c. Tipe special atau tipe khusus, resource dan null.

2.8.3 Variabel dalam PHP

Variabel PHP diawali dengan tanda dolar ($) kemudian diikuti dengan nama variabel. Semua nama variabel bersifat case-sensitive. Nama variabel yang valid harus diawali oleh huruf atau garis bawah yang diikuti oleh sejumlah huruf, angka, atau garis bawah. Variabel dapat diisi nilai maupun referensi. Ketika variabel diisi nilai, seluruh nilai dari ekspresi asli diisikan ke variabel tujuan. Setelah diisi, variabel asli bersifat independen, sehingga perubahan pada satu variabel tidak mempengaruhi yang lain (Suwarno, 2008).

Listing Variabel

<?

$variabel1 = “Printer”;

$variabel2 = $variabel1; // diisi nilai

echo “$variabel1, $variabel2<br>”; $variabel2 = “Epson”;

echo “$variabel1, $variabel2<br>”;

$variabel3 = &$variabel1; // diisi referensi


(54)

31 $variabel3 = “HP”;

echo “$variabel1, $variabel3<br>”;

?>

2.8.4 Operator dalam PHP

Suprianto (2008) menjelaskan bahwa ada tiga jenis operator utama yang dikenal dalam PHP, antara lain:

a. Operator Unary, operator yang mengoperasikan hanya satu nilai variabel,

contohnya operator lawan atau negasi (“!”), operator penambahan (increment,

“+ +”) dan operator pengurangan (decrement, “—“). Operator ini yang dikenal dengan operator aritmatika.

b. Operator Binary, terdiri dari beberapa operator yang mempertimbangkan urutan penyelesaian. Operator ini sering digunakan dalam PHP.

c. Operator Ternary, operator yang membandingkan dua pernyataan dimana kebenarannya ditentukan oleh ekspresi ketiga.

2.8.5 Struktur Kontrol dalam PHP

Ada beberapa jenis struktur kontrol yang sering digunakan dalam PHP, antara lain:

a. if, ifelse, elseif

if merupakan pernyataan percabangan bersyarat yang berfungsi untuk melewatkan suatu proses. Ifelse merupakan percabangan yang memiliki dua alur percabangan bersyarat. Elseif merupakan percabangan bersyarat yang memiliki lebih dari dua laur percabangan.


(55)

32

<?

if (1 < 2)

echo “Ini akan dicetak.<br>”;

else

echo “Ini tidak akan dicetak<br>”;

$nilai = 2; if ($nilai == 1) {

// Gunakan kurung kurawal untuk membatasi blok statement // Hanya diperlukan untuk blok statement ganda (> 1)

echo “\$nilai == 1<br>”; }

elseif ($nilai == 2) {

echo “\$nilai == 2<br>”; }

elseif($nilai == 3) {

echo “\$nilai == 3<br>”; }

else {

echo “\$nilai bukan 1, 2 atau 3<br>”; }

?>

b. while, do while

While adalah tipe pengulangan yang paling sederhana di PHP. Pengulangan do while memeriksa kondisi pengulangan setelah eksekusi pertama


(56)

33 dari statement pengulangan. Hal ini memastikan bahwa statement pengulangan akan dieksekusi paling sedikit satu kali (Supriyanto, 2008).

Listing Contoh Penggunaan while dan do..while

<?

echo "Menghitung dari kecil ke besar menggunakan <b>while</b>.<br>";

$indeks = 0;

// cetak angka dari 0 sampai 9 while ($indeks < 10)

{

echo "$indeks<br>"; $indeks++;

}

echo "Menghitung dari besar ke kecil menggunakan <b>do..while</b>. <br>";

// cetak angka dari 10 sampai 1 do

{

print "$indeks<br>"; $indeks--;

} while ($indeks > 0); ?>

c. For

Struktur kontrol ini merupakan struktur kontrol yang paling sulit dalam PHP dan lebih cocok untuk pengulangan dengan jumlah pencacah yang pasti atau sudah diketahui (Supriyanto, 2008).

Listing Contoh Penggunaan for


(57)

34

// cetak angka dari 0 sampai 9

for ($indeks = 0; $indeks < 10; $indeks++) {

echo "$indeks<br>"; }

/*

$indeks sekarang bernilai 10. Contoh di bawah ini menunjukkan bahwa salah satu dari ketiga ekspresi dapat dikosongkan.

*/

for (; $indeks > 0; $indeks--) {

echo "$indeks<br>"; }

?>

d. Foreach

Perulangan foreach mulai digunakan pada PHP versi 4 (empat) ke atas. Perulangan in banyak digunakan bersama dengan data array, karena mengakses data array jauh lebih mudah dan praktis.

Listing Contoh Penggunaan foreach

<?

$warna = array( "Merah", "Hijau", "Biru" ); foreach ($warna as $nilai)

{

echo "Nilai warna saat ini adalah $nilai<br>"; }

$warna = array ("Merah" => "#FF0000", "Hijau" => "#00FF00",


(58)

35

foreach ($warna as $kunci => $nilai) {

echo "Nilai heksa dari warna $kunci adalah $nilai<br>"; }

?>

e. Break dan Continue

Statement break mengakhiri eksekusi struktur kontrol pada saat itu (statement pengulangan atau switch). Statement continue hanya digunakan dalam pengulangan. Statement continue menyebabkan PHP melewati sisa pengulangan yang ada dan menuju ke awal iterasi selanjutnya (Supriyanto, 2008).

Listing Contoh Penggunaan break dan continue

<? /*

periksa apakah ada nilai yang lebih tinggi dari nilai maksimum sekarang

*/

$angka = array (4, 5, 15, 12, 7, 3, 20, 11, 31); $maksimum_sekarang = 17;

foreach ($angka as $nilai) {

if ($nilai > $maksimum_sekarang) {

$maksimum_sekarang = $nilai; break;

} }

echo "Nilai maksimum sekarang adalah $maksimum_sekarang<br>"; // cetak angka ganjil dari 0 sampai 20


(59)

36

$indeks = 0;

for ($indeks = 0; $indeks < 20; $indeks++) {

if (($indeks % 2) == 0) continue;

echo "$indeks<br>"; }

?>

f. Switch

Statement switch menyederahanakan evaluasi banyak kondisi. Dalam PHP, string dapat digunakan sebagai ekspresi switch.

Listing 17 : Contoh Penggunaan switch

<?

$indeks = 17; switch ($indeks) {

case 0:

echo "Nol<br>"; break;

case 1:

echo "Satu<br>"; break;

case 2:

echo "Dua<br>"; break;

default:

echo "Bukan nol, satu, atau dua<br>"; break;


(60)

37 2.8.6 Fungsi dalam PHP

Supriyanto (2008) menggambarkan bahwa fungsi adalah sekumpulan baris program yang terdiri atas serangkaian perintah program disusun sedemikian rupa sehingga menjadi satu modul saja. Ada pun manfaat dari penggunaan fungsi adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi penulisan program yang sama.

b. Kemudahan untuk melacak dan memperbaiki program. c. Bisa dipanggil dimana saja, termasuk fungsi yang lain.

Dalam segi pembuatan, fungsi dalam PHP dibagi menjadi 2 (dua) antara lain:

1. Fungsi built-in yang disediakan PHP, fungsi ini tinggal dilakukan pemanggilan saja.

2. Fungsi buatan sendiri, fungsi yang dibuat oleh pembuat program sendiri jika fungsi yang dibutuhkan tidak disediakan dalam PHP.

2.9 JQuery

Menurut Hakim (2010), JQuery adalah Javascript Library yang merupakan kumpulan kode/fungsi javascript siap pakai, sehingga mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode javascript. Dengan JQuery, suatu halaman web yang menjadi aplikasi web, jika dilihat sumbernya, akan terlihat seperti dokumen HTML biasa; tidak ada kode javascript yang terlihat langsung. Teknik pemrograman web seperti ini disebut sebagai unobstrusive javascript programming.


(61)

38 JQuery merupakan salah satu librari yang membuat program web di sisi klien, tidak terlihat sebagai program javascript biasa, yang harus secara eksplisit disisipkan pada dokumen web. Pada teknik pemrograman sisi klien dengan menggunakan javascript biasa, setiap elemen yang akan memiliki event, akan secara eksplisit terlihat ada event yang dilekatkan pada elemen tersebut.

JQuery dikembangkan pertama kali oleh John Resig, yang dibuat lebih ramping dari librari prototype yang menjadi inspirasi dari librari JQuery ini. Secara pemrograman, JQuery memiliki kemiripan seperti prototype. JQuery, merupakan librari yang sangat ramping, core dari librari ini dalam keadaan terkompres hanya berukuran sekitar 19KB.

2.10 Sistem Informasi Eksekutif

Menurut McLeod (2006), Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Berikut ini merupakan gambar model SIE:


(62)

39 2.10.1 Karakteristik SIE

Sistem informasi eksekutif mempunyai beberapa karakteristik khusus. Menurut Turban (2001), karakteristik sistem informasi adalah sebagai berikut: 1. Drill Down

Salah satu kemampuan dari sistem informasi eksekutif yang paling berguna adalah menyediakan detil dari informasi yang telah diringkas. Dengan drill down para eksekutif dapat menilai dari gambaran sekilas dan kondisinya. 2. CSF (Critical Succes Factor)

Menyajikan informasi untuk factor yang paling kritis dan apakah tujuan perusahaan sesuai dengan target yang direncanakan sebelumnya.

3. Status Access

Data atau laporan terakhir dapat diakses setiap saat dengan menggunakan jaringan, informasi yang penting adalah keterhubungan antara informasi tersebut.

4. Analysis

Pada sistem informasi eksekutif, kemampuan menganalisis informasi diperlukan. Eksekutif tidak harus mengambil data secara terus menerus tetapi cukup hanya sekali saja, kemudian menganalisisnya sesuai dengan apa yang diinginkan.

5. Exception Reporting

Digunakan untuk membantu eksekutif dalam mengarahkan masalah dan penyimpangan. Jadi, eksekutif tidak perlu menelusuri setiap detail laporan untuk mengetahui adanya penyimpangan. Exception Reporting juga dapat digunakan agar eksekutif memberikan perhatian kepada kinerja paling buruk.


(63)

40 6. Use of Colors

Pemberitahuan mengenai hal-hal yang kritis bukan hanya menggunakan angka tetapi juga menggunakan warna, dengan menggunakan warna dapat memberitahu eksekutif atau pengguna mengenai masalah-masalah potensial atau masalah-masalah yang harus mendapatkan perhatian. Contohnya hijau untuk ok, kuning untuk peringatan dan merah untuk bahaya.

7. Navigation of Information

Navigation of Information adalah sebuah kemampuan yang memungkinkan data yang besar dapat dieksplorasi atau dijelajahi dengan cepat dan mudah. 8. Communication

Eksekutif dapat berkomunikasi dengan pihak lain melalui email, chatting atau message service lainnya yang dialamatkan untuk orang-orang tertentu yang diinginkan oleh eksekutif.

2.11 Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci keberhasilan perusahaan, karena pada dasarnya Sumber Daya Manusia yang merancang, memasang, mengoperasikan dan memelihara dari sistem integral dari perusahaan (Sembiring, 2010). Untuk membangun perusahaan diperlukan input yang terdiri dari, material, informasi, energi, yang diproses melalui mesin, peralatan, software sehingga menghasilkan output berupa, produk fisik maupun jasa. Kepentingan Sumber Daya Manusia terhadap organisasi tidak dapat diabaikan, mutlak diperlukan karena manusialah yang mengelola Sumber Daya yang ada di dalam


(64)

41 organisasi sebagaimana dalam konsep Matsushita Electric yang menyatakan membuat orang dulu, baru membuat barang.

Agar daur hidup organisasi dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, maka salah satu fokus utama di dalam organisasi adalah bagaimana kita mengolah SDM mulai dari tahapan rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, sampai dengan tahapan pensiun ataupun Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sistem pengelolaan SDM yang baik di dalam perusahaan akan memberikan kepuasan kerja bagi karyawan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja organisasi. Dapat diasumsikan pengelolaan SDM di dalam organisasi tak ubahnya seperti mengelola industri di mana bahan baku diterima, kemudian diproses melalui beberapa tahapan sampai kepada produk di tangan konsumen. Agar kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar maka setiap tahapan proses harus direncanakan dan dikendalikan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Demikian juga di dalam pengelolaan SDM harus disesuaikan dengan standard yang telah ditetapkan dari setiap jabatan mulai dari tahapan rekuretmen, seleksi, penempatan, pengembangan karier dan pemutusan hubungan kerja.

2.12 Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Menurut Yaslis Ilyas (2001) kinerja adalah penampilan hasil kerja personal baik kualitas maupun kuantitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personal. Penampilan hasil kerja terbatas kepada personal yang memangku jabatan


(65)

42 struktur, tetapi juga kepada kesehatan jajaran personal di dalam organisasi. Sedangkan, dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kinerja dapat diartikan sebagai sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Selanjutnya, Gibson yang dikutip dalam Ilyas (2004) menyatakan setiap karyawan mempunyai hasil kerja yang berbeda.

b. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (Performance Apraisal) adalah sebuah evaluasi terhadap kinerja dari pekerjaan karyawan dengan membandingkan hasil aktual dengan hasil yang diinginkan (Boone dan Kurtz, 2007). Pada dasarnya, penilaian kinerja merupakan proses penilaian hasil karya personal dalam organisasi melalui instrumen penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja personal dalam usaha menampilkan kerja personal dalam organisasi.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Darma (2005) , faktor-faktor tingkat kinerja staf meliputi: mutu pekerjaan, jumlah pekerjaan, efektifitas biaya dan inisiatif. Sementara karakteristik individu yang mempengaruhi kinerja meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, penempatan kerja dan lingkungan kerja (rekan kerja, atasan, organisasi, penghargaan dan imbalan).

Menurut Gibson yang dikutip dalam Ilyas (2004) menyatakan terdapat tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu:

1. variabel individu, yang meliputi kemampuan, ketrampilan, fisik maupun mental, latar belakang, pengalaman dan demografi, umur dan jenis kelamin, asal usul dan sebagainya. Kemampuan dan ketrampilan


(66)

43 merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja individu, sedangkan demografi mempunyai hubungan tidak langsung pada perilaku dan kinerja.

2. variabel organisasi, yakni sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan

3. variabel psikologis, yakni persepsi, sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja dan motivasi. Persepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal yang komplek dan sulit diukur. Serta kesempatan tentang pengertiannya sukar dicapai, karena seseorang individu masuk dan bergabung ke dalam suatu organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang, budaya dan ketrampilan yang berbeda satu sama lainnya. d. Pengukuran Kinerja

Secara teoritis berbagai metode dan teknik mempunyai sasaran yang sama, yaitu menilai prestasi kerja para karyawan secara obyektif untuk suatu kurun waktu tertentu dimasa lalu yang hasilnya bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan, seperti untuk kepentingan mutasi pegawai maupun bagi pegawai yang bersangkutan sendiri dalam rangka pengembangan karirnya. Untuk mencapai kedua sasaran tersebut maka digunakanlah metode MBO (Management By Objective) sebagai pengukuran kinerja karyawan.

MBO adalah suatu pendekatan yang terorganisir dan sistematis yang menjadikan manajemen fokus kepada sasaran kerja dan pencapaian hasil terbaik yang mungkin tercapai dari sumber daya yang tersedia (Drucker, 2002). MBO bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan merumuskan tujuan organisasi dan sasaran kerja karyawan yang berada di dalamnya. Idealnya,


(67)

44 karyawan akan mendapatkan masukan yang kuat untuk mengidentifikasikan sasaran kerja, target, dan perkiraan output target.

Penilaian yang dilakukan mengacu pada SKI setiap divisi yang telah disahkan di awal periode kerja. Dimana pada SKI tersebut dijabarkan program kerja yang tingkat kepentingannya dinyatakan dengan bobot dalam prosentase. Pembobotan untuk setiap program dan sub program, pada awalnya ditentukan oleh General Manager (GM) berdasarkan sasaran kerja unit yang hendak dicapai. Pada Tabel.1 diperlihatkan contoh form sasaran kerja individu Access Staff. Bobot yang terdapat pada SKI merepresentasikan prioritas sasaran kerja individu Access Staff.

Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Individu Access Staff

NO. Rencana Kerja Bobot Nilai

Jumlah (Bobot*Nilai) 1. Pengelolaan Internal

Business Process

30% 70 21

2. Komunikasi Kebijakan Sistem

20 % 75 15

3. Pelaksanaan Program Pengembangan Kompetensi

35% 80 28

4. Corporate Customer Acquisition

15% 60 9


(68)

45 2.13 Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan kinerja SDM (Sumber Daya Manusia) adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai asumsi yang berhubungan dengan tindakan-tindakan yang perlu diambil serta variabel-variabel lain yang mempengaruhi permasalahan SDM yang diperkirakan terjadi. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara keadaan akan dibutuhkan dan dibutuhkannya suatu kebijakan baru. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka para peran peramalan menjadi penting, terutama dalam penentuan kapan terjadi suatu peristiwa sehingga dapat dipersiapkan tindakan-tindakan pencegahan. Kegunaan dari suatu peramalan dapat dilihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan oleh pertimbangan apa yang akan terjadi saat keputusan tersebut dilakukan. Apabila keputusan yang diambil kurang tepat sebaiknya keputusan tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena masalah pengambilan keputusan merupakan masalah yang dihadapi maka peramalan juga merupakan masalah yang harus dihadapi, karena peramalan berkaitan erat dengan pengambilan suatu keputusan.

a. Jenis Peramalan

Berdasarkan sifat peramalan dibedakan atas 2 jenis yaitu: 1. Peramalan Kualitatif

Peramalan Kualitatif adalah peramalan yang berdasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil paramalan ini sangat bergantung pada orang yang menyusunnya, kareana berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi. Pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari orang-orang yang menyusunnya.


(69)

46 2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut, karena dengan metode yang berbeda akan diperoleh suatu hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti berarti metode yang dipergunakan semakin baik. Peramalan yang baik adalah dilakukan dengan mengikuti prosedur penyusunan yang baik. Ada beberapa metode untuk peramalan kuantitatif. Salah satunya adalah metode moving average.

b. Metode Rata-rata Bergerak Sederhana (Simple Moving Average)

Rata-rata bergerak sederhana (Simple Moving Average) untuk periode T adalah nilai rata-rata untuk X jumlah data terbaru. Nilai rata-rata yang baru dapat dihitung dengan menghilangkan data terlama dan menambahkan data terbaru. Rata-rata yang baru ini kemudian dipakai sebagai prakiraan untuk periode yang akan datang, dan seterusnya. Metode ini cocok untuk data stasioner, tetapi tidak dapat menyelesaikan data yang mengandung unsur trend atau musiman.

Secara matematika, rumus prakiraan dengan metode rata-rata bergerak sederhana sebagai berikut.


(1)

while($row5=mysql_fetch_array($data5))

{

$tahun_now=date('Y');

$data50=mysql_query("SELECT MIN(reality) AS min_r FROM pf_tahun WHERE tp<$tahun_now ");

$row50=mysql_fetch_array($data50);

if( $row5[reality] == $row50[min_r])

{$FC->addChartData("$row5[reality]","color=ff 0000");}

else

{

$FC->addChartData("$row5[reality]");

}

}

# Add a new dataset with dataset parameters

$FC->addDataset("Forecast","parentYAxis=S;s howNames=1;showValues=1");

# Add chart data for the above dataset

$data6=mysql_query("SELECT * FROM pf_tahun GROUP BY tp DESC");

while($row6=mysql_fetch_array($data6))

{

$FC->addChartData("$row6[forecast]");

}

$FC->addTrendLine("startValue=50;color=ff00 00;displayvalue=Kurang

Baik;showOnTop=1");

$FC->addTrendLine("startValue=60;color=ff99 00;displayvalue=Cukup

Baik;showOnTop=1");

$FC->addTrendLine("startValue=70;color=008 800;displayvalue=Baik;showOnTop=1");

$FC->addTrendLine("startValue=90;endValue= 100;color=0000ff;alpha=20;displayvalue= Sangat

Baik;showOnTop=1;isTrendZone=1");


(2)

?>

</td>

<td align="center"> <br/><br/><br/><br/><br/> <font class="fontr"

color="#BB0000">Penanggung Jawab:</font><br/>

<font class="fontr"><strong>ADI SUBROTO

(021-4525224)</strong></font> <a

href="form_input_pesan.php?id_user=4" title="Pesan" class="Message"

onMouseOver="roll_over('but88', 'images/m-hover.png')"

onMouseOut="roll_over('but88', 'images/m.png')"><img height="30" src="images/m.png" class="pesan" name="but88"/>

</a> </td>

</tr>

<tr align="center">

<td colspan="2">Ket: <img src="images/red.png">

Nilai Terendah</td>

</tr>

<tr>

<td align="left">

<a

href="cc_performance.php" class="chart" title="Performance"

onMouseOver="roll_over('but2', 'images/cc-hover.png')"

onMouseOut="roll_over('but2', 'images/cc.png')"> <img

src="images/cc.png" name="but2"/></a>

</td>

<td align="right">

<a

href="tabel_performance.php" class="table" title="Performance" onMouseOver="roll_over('but1', 'images/md-hover.png')"

onMouseOut="roll_over('but1', 'images/md.png')"> <img

src="images/md.png" name="but1"/></a>

</td></tr>

</table>

</div>

</div>

</li>

<li id="page_7">

<div class="text">Validation</div>

<div class="cont">

<div id="validation">


(3)

<table> <tr>

<td align="center" colspan="2">

<?php

mysql_connect("localhost","root", "");

mysql_select_db("ehrd");

# Create a pie 3d chart object $FC = new

FusionCharts("Pie3D","500","400");

# Set Relative Path of chart swf file. $FC->setSWFPath("fusion/Charts3/");

#Store chart attributes in a variable

$strParam="caption=Validation;decimalPr ecision=0;showNames=1;pieSliceDepth=2 0";

# Set chart attributes

$FC->setChartParams($strParam);

# Fetch all factory records creating SQL query

$query_valid = mysql_query ("SELECT * FROM placement WHERE

valid_placement='DISETUJUI'");

$query1_valid = mysql_query ("SELECT * FROM letter WHERE

valid_letter='DISETUJUI'");

$query2_valid= mysql_query ("SELECT * FROM placement WHERE

valid_placement='BELUM DISETUJUI'"); $query3_valid= mysql_query ("SELECT * FROM letter WHERE

valid_letter='BELUM DISETUJUI'");

$row_valid =

mysql_num_rows($query_valid); $row1_valid =

mysql_num_rows($query1_valid); $row2_valid =

mysql_num_rows($query2_valid); $row3_valid =

mysql_num_rows($query3_valid);

$setuju = $row_valid + $row1_valid; $belumsetuju = $row2_valid + $row3_valid;

$FC->addChartData("$setuju","name=Disetujui ");

$FC->addChartData("$belumsetuju","name=Be lum Disetujui");

#Create the chart $FC->renderChart();


(4)

?> </td>

<td align="center">

<br/><br/><br/><br/><br/> <font class="fontr"

color="#BB0000">Penanggung Jawab:</font><br/>

<font class="fontr"><strong>ADI SUBROTO

(021-4525224)</strong></font> <a

href="form_input_pesan.php?id_user=4" title="Pesan" class="Message"

onMouseOver="roll_over('but88', 'images/m-hover.png')"

onMouseOut="roll_over('but88', 'images/m.png')"><img height="30" src="images/m.png" class="pesan" name="but88"/>

</a> </td>

</tr> <tr>

<td align="left">

<a

href="tabel_validation.php" class="table" title="Validation"

onMouseOver="roll_over('but17', 'images/vp-hover.png')"

onMouseOut="roll_over('but17', 'images/vp.png')"> <img

src="images/vp.png" name="but17"/></a>

</td>

<td align="right">

<a

class="table" title="Validation" onMouseOver="roll_over('but18', 'images/vs-hover.png')"

onMouseOut="roll_over('but18', 'images/vs.png')"> <img

src="images/vs.png" name="but18"/></a>

</td></tr> </table>

</div>

</div>

</li>

<li id="page_8">

<div class="text">News</div>

<div id="news">

<table>

<tr height="420" >

<td >

<div id="news_new" align="center">

<?php

mysql_connect("localhost","root", "");


(5)

mysql_select_db("ehrd");

$news_query=mysql_query("SEL ECT * FROM news ORDER BY id_news DESC LIMIT 5");

$no=1;

while($row_news=mysql_fetch_ar ray($news_query)){

echo"<table id='table_news'>

<tr><td><font

size='13'><strong>$no.</strong></font></ td><td colspan='2'>

$row_news[judul_news]</td></tr>

<tr><td></td><td><a

href='news_detailed2.php?id_news=$row_ news[id_news]' class='news_window' title='news' >Selengkapnya</a></td><td align='right'>($row_news[tgl_news])</td> </tr>

</table>

</li>";

$no++;

}

?>

</div>

</td>

<td style="padding-left:15" bgcolor="#FFCC66">

<p><center><strong>Link terkait HR</strong></center></p>

<a href="http://www.ristinet.com"

class="news_window">Telkom R&amp;D Center </a><br/><br/>

<a

href="http://www.informasi-training.com/category/human-resources" class="news_window">Informasi Training</a><br/><br/>

<a href="http://indosdm.com"

class="news_window">IndoSDM</a><br/ ><br/>

<a href="http://www.portalhr.com" class="news_window">Portal HR</a><br/><br/>

</td>

</tr>

<tr>

<td colspan="2" bgcolor="#FFCC66">

<center><a href="news.php" class="indeks" title="Indeks Berita">Indeks Berita</a></center>


(6)

</tr>

</table>

</div>

</li>

</ul>

</div>

</div> </section> <!-- / content -->

<!-- footer -->

<footer> <div class="wrapper">

<table align="right">

<td> <a

href="inbox_msg.php" title="inbox" class="inbox_msg"

onMouseOver="roll_over('but100', 'images/i-hover.png')"

onMouseOut="roll_over('but100',

'images/i.png')"><img src="images/i.png" class="inbox" name="but100"/>

</a> </td> <td> <a

href="ymsgr:sendim?comes_onweb" title="chat" class="chat"

'images/chat-hover.png')" onMouseOut="roll_over('but20', 'images/chat.png')"><img

src="images/chat.png" class="chat" name="but20"/>

</a> </td> <td> <a

href="../admin/logout.php" title="Logout" class="logout"

onMouseOver="roll_over('but99',

'../admin/images/icon/logout-hover.png')" onMouseOut="roll_over('but99',

'../admin/images/icon/logout.png')"><img src="../admin/images/icon/logout.png" class="logout" name="but99"/>

</a> </td> </tr>

</table>

</div> </footer> <!-- / footer -->

</div> </div>

</div>

</body> </html>