43 merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja individu, sedangkan
demografi mempunyai hubungan tidak langsung pada perilaku dan kinerja.
2. variabel organisasi, yakni sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan
3. variabel psikologis, yakni persepsi, sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja dan motivasi. Persepsi, sikap, kepribadian dan belajar
merupakan hal yang komplek dan sulit diukur. Serta kesempatan tentang pengertiannya sukar dicapai, karena seseorang individu masuk dan
bergabung ke dalam suatu organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang, budaya dan ketrampilan yang berbeda satu sama lainnya.
d. Pengukuran Kinerja
Secara teoritis berbagai metode dan teknik mempunyai sasaran yang sama, yaitu menilai prestasi kerja para karyawan secara obyektif untuk suatu kurun
waktu tertentu dimasa lalu yang hasilnya bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan, seperti untuk kepentingan mutasi pegawai maupun bagi pegawai yang
bersangkutan sendiri dalam rangka pengembangan karirnya. Untuk mencapai kedua sasaran tersebut maka digunakanlah metode MBO Management By
Objective sebagai pengukuran kinerja karyawan.
MBO adalah suatu pendekatan yang terorganisir dan sistematis yang menjadikan manajemen fokus kepada sasaran kerja dan pencapaian hasil terbaik
yang mungkin tercapai dari sumber daya yang tersedia Drucker, 2002. MBO bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan merumuskan tujuan
organisasi dan sasaran kerja karyawan yang berada di dalamnya. Idealnya,
44 karyawan akan mendapatkan masukan yang kuat untuk mengidentifikasikan
sasaran kerja, target, dan perkiraan output target. Penilaian yang dilakukan mengacu pada SKI setiap divisi yang telah
disahkan di awal periode kerja. Dimana pada SKI tersebut dijabarkan program kerja yang tingkat kepentingannya dinyatakan dengan bobot dalam prosentase.
Pembobotan untuk setiap program dan sub program, pada awalnya ditentukan oleh General Manager GM berdasarkan sasaran kerja unit yang hendak dicapai.
Pada Tabel.1 diperlihatkan contoh form sasaran kerja individu Access Staff. Bobot yang terdapat pada SKI merepresentasikan prioritas sasaran kerja individu Access
Staff .
Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Individu Access Staff
NO. Rencana Kerja
Bobot Nilai
Jumlah BobotNilai
1. Pengelolaan Internal
Business Process 30
70 21
2. Komunikasi Kebijakan
Sistem 20
75 15
3. Pelaksanaan Program
Pengembangan Kompetensi
35 80
28
4. Corporate Customer
Acquisition 15
60 9
Total Nilai 73
45
2.13 Peramalan
Forecasting
Peramalan Forecasting adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan kinerja SDM Sumber Daya
Manusia adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai asumsi yang berhubungan dengan tindakan-tindakan yang perlu diambil serta variabel-variabel lain yang
mempengaruhi permasalahan SDM yang diperkirakan terjadi. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara keadaan akan dibutuhkan dan
dibutuhkannya suatu kebijakan baru. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka para peran peramalan menjadi penting, terutama dalam penentuan kapan
terjadi suatu peristiwa sehingga dapat dipersiapkan tindakan-tindakan pencegahan. Kegunaan dari suatu peramalan dapat dilihat pada saat pengambilan
keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan oleh pertimbangan apa yang akan terjadi saat keputusan tersebut dilakukan. Apabila
keputusan yang diambil kurang tepat sebaiknya keputusan tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena masalah pengambilan keputusan merupakan masalah
yang dihadapi maka peramalan juga merupakan masalah yang harus dihadapi, karena peramalan berkaitan erat dengan pengambilan suatu keputusan.
a. Jenis Peramalan