37
2.8.6 Fungsi dalam PHP
Supriyanto 2008 menggambarkan bahwa fungsi adalah sekumpulan baris program yang terdiri atas serangkaian perintah program disusun sedemikian rupa
sehingga menjadi satu modul saja. Ada pun manfaat dari penggunaan fungsi adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi penulisan program yang sama. b. Kemudahan untuk melacak dan memperbaiki program.
c. Bisa dipanggil dimana saja, termasuk fungsi yang lain. Dalam segi pembuatan, fungsi dalam PHP dibagi menjadi 2 dua antara
lain: 1. Fungsi built-in yang disediakan PHP, fungsi ini tinggal dilakukan
pemanggilan saja. 2. Fungsi buatan sendiri, fungsi yang dibuat oleh pembuat program
sendiri jika fungsi yang dibutuhkan tidak disediakan dalam PHP.
2.9 JQuery
Menurut Hakim 2010, JQuery adalah Javascript Library yang merupakan kumpulan kodefungsi javascript siap pakai, sehingga mempermudah
dan mempercepat kita dalam membuat kode javascript. Dengan JQuery, suatu halaman web yang menjadi aplikasi web, jika dilihat sumbernya, akan terlihat
seperti dokumen HTML biasa; tidak ada kode javascript yang terlihat langsung. Teknik pemrograman web seperti ini disebut sebagai unobstrusive javascript
programming .
38 JQuery merupakan salah satu librari yang membuat program web di sisi
klien, tidak terlihat sebagai program javascript biasa, yang harus secara eksplisit disisipkan pada dokumen web. Pada teknik pemrograman sisi klien dengan
menggunakan javascript biasa, setiap elemen yang akan memiliki event, akan secara eksplisit terlihat ada event yang dilekatkan pada elemen tersebut.
JQuery dikembangkan pertama kali oleh John Resig, yang dibuat lebih ramping dari librari prototype yang menjadi inspirasi dari librari JQuery ini.
Secara pemrograman, JQuery memiliki kemiripan seperti prototype. JQuery, merupakan librari yang sangat ramping, core dari librari ini dalam keadaan
terkompres hanya berukuran sekitar 19KB.
2.10 Sistem Informasi Eksekutif
Menurut McLeod 2006, Sistem Informasi Eksekutif SIE adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada manajer di tingkat yang lebih tinggi
atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Berikut ini merupakan gambar model
SIE:
Gambar 2.9 Model SIE
39
2.10.1 Karakteristik SIE
Sistem informasi eksekutif mempunyai beberapa karakteristik khusus. Menurut Turban 2001, karakteristik sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Drill Down Salah satu kemampuan dari sistem informasi eksekutif yang paling berguna
adalah menyediakan detil dari informasi yang telah diringkas. Dengan drill down
para eksekutif dapat menilai dari gambaran sekilas dan kondisinya. 2. CSF Critical Succes Factor
Menyajikan informasi untuk factor yang paling kritis dan apakah tujuan perusahaan sesuai dengan target yang direncanakan sebelumnya.
3. Status Access Data atau laporan terakhir dapat diakses setiap saat dengan menggunakan
jaringan, informasi yang penting adalah keterhubungan antara informasi tersebut.
4. Analysis Pada sistem informasi eksekutif, kemampuan menganalisis informasi
diperlukan. Eksekutif tidak harus mengambil data secara terus menerus tetapi cukup hanya sekali saja, kemudian menganalisisnya sesuai dengan apa yang
diinginkan. 5. Exception Reporting
Digunakan untuk membantu eksekutif dalam mengarahkan masalah dan penyimpangan. Jadi, eksekutif tidak perlu menelusuri setiap detail laporan
untuk mengetahui adanya penyimpangan. Exception Reporting juga dapat digunakan agar eksekutif memberikan perhatian kepada kinerja paling buruk.
40 6. Use of Colors
Pemberitahuan mengenai hal-hal yang kritis bukan hanya menggunakan angka tetapi juga menggunakan warna, dengan menggunakan warna dapat
memberitahu eksekutif atau pengguna mengenai masalah-masalah potensial atau masalah-masalah yang harus mendapatkan perhatian. Contohnya hijau
untuk ok, kuning untuk peringatan dan merah untuk bahaya. 7. Navigation of Information
Navigation of Information adalah sebuah kemampuan yang memungkinkan
data yang besar dapat dieksplorasi atau dijelajahi dengan cepat dan mudah. 8. Communication
Eksekutif dapat berkomunikasi dengan pihak lain melalui email, chatting atau message service
lainnya yang dialamatkan untuk orang-orang tertentu yang diinginkan oleh eksekutif.
2.11 Sumber Daya Manusia SDM
SDM di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci keberhasilan perusahaan, karena pada dasarnya Sumber Daya Manusia yang merancang,
memasang, mengoperasikan dan memelihara dari sistem integral dari perusahaan Sembiring, 2010. Untuk membangun perusahaan diperlukan input yang terdiri
dari, material, informasi, energi, yang diproses melalui mesin, peralatan, software sehingga menghasilkan output berupa, produk fisik maupun jasa. Kepentingan
Sumber Daya Manusia terhadap organisasi tidak dapat diabaikan, mutlak diperlukan karena manusialah yang mengelola Sumber Daya yang ada di dalam
41 organisasi sebagaimana dalam konsep Matsushita Electric yang menyatakan
membuat orang dulu, baru membuat barang. Agar daur hidup organisasi dapat tumbuh dan berkembang secara
berkelanjutan, maka salah satu fokus utama di dalam organisasi adalah bagaimana kita mengolah SDM mulai dari tahapan rekrutmen, seleksi, penempatan,
pengembangan, sampai dengan tahapan pensiun ataupun Pemutusan Hubungan Kerja PHK. Sistem pengelolaan SDM yang baik di dalam perusahaan akan
memberikan kepuasan kerja bagi karyawan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja organisasi. Dapat diasumsikan pengelolaan SDM di dalam
organisasi tak ubahnya seperti mengelola industri di mana bahan baku diterima, kemudian diproses melalui beberapa tahapan sampai kepada produk di tangan
konsumen. Agar kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar maka setiap tahapan proses harus direncanakan dan dikendalikan sesuai dengan standar dan
spesifikasi yang telah ditetapkan. Demikian juga di dalam pengelolaan SDM harus disesuaikan dengan standard yang telah ditetapkan dari setiap jabatan mulai dari
tahapan rekuretmen, seleksi, penempatan, pengembangan karier dan pemutusan hubungan kerja.
2.12 Kinerja a. Pengertian Kinerja