commit to user
47
2 Sikap percaya diri a Definisi operasional: Sikap percaya diri siswa terhadap pelajaran matematika
adalah kemampuan seseorang siswa dalam mengatasi permasalahan berkaitan dengan belajar matematika dengan langkah yang tepat, kreatif,
agresif meliputi kemampuan mengingat kembali fakta dan informasi, kesungguhan menjelaskan kembali materi ke dalam pola baruberbeda,
kemampuan untuk mengemukakan pengetahuan baru. Data diperoleh dari skor siswa setelah menjawab angket sikap percaya diri.
b Skala pengukuran: Skala interval yang diubah ke dalam skala ordinal yang terdiri dari 3 kategori yaitu sikap percaya diri tinggi, sedang dan rendah.
Tabel 3.4 Kategori Angket Sikap Percaya Diri
No. Interval
Kategori 1.
Skor
X
+ 0,5 SD Tinggi
2.
X
- 0,5 SD ≤ skor ≤
X
+ 0,5 SD Sedang
3. Skor
X
- 0,5 SD Rendah
c Indikator: skor angket sikap percaya diri siswa. d Simbol: b
j,
dengan j = 1, 2, 3 b
1
= Sikap percaya diri tinggi. b
2
= Sikap percaya diri sedang. b
3
= Sikap percaya diri rendah.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode angket dan metode tes.
commit to user
48
a. Metode Dokumentasi Menurut Budiyono 2003:54 metode dokumentasi adalah “cara pengumpulan
data dengan mengambil dokumen yang telah ada. Dokumen-dokumen tersebut biasanya merupakan dokumen-dokumen resmi yang telah terjamin keakuratannya”.
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan awal berupa nilai leger raport mata pelajaran matematika pada saat
siswa kelas VII semester II tahun pelajaran 20092010 dari sampel. Data tersebut digunakan untuk uji keseimbangan antara kelas eksprimen dan kelas kontrol.
b. Metode Angket Menurut Budiyono 2003:47, metode angket adalah “cara pengumpulan data
melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subyek penelitian, responden, atau sumber data dan jawaban diberikan pula secara tertulis.” Metode
angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap percaya diri siswa terhadap pelajaran matematika.
3 Metode Tes Menurut Budiyono 2003:54, metode tes adalah “cara pengumpulan data
yang mengahadapkan sejumlah pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subyek penelitian”. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data
tentang hasil belajar matematika pada kompetensi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
commit to user
49
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar matematika siswa dan angket yang
digunakan untuk memperoleh data sikap percaya diri yang dimiliki siswa. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tes dan angket terlebih dahulu
dilakukan validasi isi oleh pakar atau validator. Selanjutnya tes dan angket yang sudah divalidasi diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Uji
coba instrumen tes dan angket dilaksanakan di SMP Negeri 2 Palangka Raya berdasarkan kesamaan karakteristik antara subyek uji coba dan sampel penelitian.
Setelah dilaksanakan uji coba, dilakukan analisis butir soal tes dan angket. a. Tes Hasil Belajar Matematika
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes obyektif berbentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Setiap jawaban benar
mendapat skor 1 sedangkan setiap jawaban salah mendapat skor 0. Jenis tes yang digunakan adalah tertulis sebanyak 30 butir soal. Penyusunan
butir soal tes dilakukan dengan langkah-langkah: a Membuat kisi-kisi tes berdasarkan indikator pada kompetensi dasar sistem
persamaan linear dua variabel meliputi aspek pengetahuan, aspek pemahaman, dan aspek penerapan.
b Membuat butir soal tes
commit to user
50
c Validasi butir soal tes. d Melaksanakan uji coba.
e Menganalisis butir soal. f Menetapkan butir soal yang dapat digunakan.
1 Uji validitas isi Uji validitas isi dilakukan sebelum instrumen tes diuji cobakan. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan tes agar memenuhi validitas isi Budiyono, 2003:58 adalah sebagai berikut:
i Tes harus dapat mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.
ii Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan
materi yang diajarkan. iii Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan
dapat dipahami oleh tester. Untuk menilai apakah instrumen tes mempunyai validitas isi, penilaian
dilakukan oleh pakar atau validator expert judgement. Pada peneltian ini validasi butir tes dilakukan oleh 3 orang validator. Instrumen tes dapat digunakan jika
paling sedikit 2 validator menyatakan Valid. 2 Tingkat kesukaran
Sebuah soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran sebuah soal dapat ditentukan dengan rumus:
P = N
B
Dengan: B = banyaknya siswa yang menjawab benar
N = banyak siswa yang ikut tes
commit to user
51
Sebuah soal dikatakan mempunyai tingkat kesukaran yang baik jika 0,30 ≤ P ≤ 0,70. Pada penelitian ini kriteria tingkat kesukaran yang dipakai adalah 0,30
≤ P ≤ 0,70. 3 Daya Beda
Butir soal dikatakan mempunyai daya beda yang baik jika banyak anak yang berasal dari kelompok anak pandai lebih banyak menjawab dengan benar daripada
anak yang berasal dari kelompok yang tidak pandai. Perhitungan indeks daya pembeda tidak perlu menggunakan seluruh hasil dari kelompok pandai dan
kelompok tidak pandai. Menurut Kalley dalam Mohamad Nur 1987:139, indeks diskriminasi yang lebih sensitif dan stabil dapat diperoleh dengan penggunaan
27 kelompok atas dan 27 kelompok bawah. Setelah kelompok atas dan kelompok bawah ditentukan, indeks daya beda D dapat dihitung dengan rumus:
D =
Nb Bb
Na Ba -
Dengan: D = indeks daya beda butir soal
Ba= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Na = Banyaknya peserta kelompok atas Nb = Banyaknya peserta kelompok bawah
commit to user
52
Untuk membedakan siswa yang pandai dan yang tidak pandai, dengan menggunakan skor total. Nilai daya beda yang diperoleh dari rumus adalah
antara -1,0 ≤ D ≤ 1,0. Butir soal dikatakan mempunyai daya beda
yang baik jika D ≥ 0,30. Butir soal tes yang digunakan dalam penelitian ini jika
memenuhi D ≥ 0,30.
4 Uji Reliabilitas Tes hasil belajar matematika yang digunakan dalam penelitian adalah tes
obyektif dengan 4 empat alternatif pilihan. Reliabilitas tes hasil belajar matematika dalam penelitian ini diuji dengan Kuder-Richardson KR-20 yaitu:
r
11
= ÷
÷ ø
ö ç
ç è
æ -
÷ ø
ö ç
è æ
-
å
2 2
1
s s
t i
i t
q p
n n
Dengan: r
11
= indeks reliabilitas instrumen. n
= banyaknya butir instrumen. s
t 2
= variansi total. p
i
= proporsi subyek yang menjawab benar pada butir ke-i. q
i
= 1 – p
i
, i= 1, 2, …, n. soal dikatakan reliabel jika r
11
0,70 Budiyono, 2003:70
b. Angket Angket dalam penelitian ini terdiri dari 40 item memuat pernyataan-
pernyataan yang merupakan indikator dari sikap percaya diri. Terdapat lima pilihan
commit to user
53
untuk setiap pernyataan yakni SS sangat sesuai, S sesuai, TB Tidak Bisa menentukan dengan pasti, TS tidak sesuai, dan STS sangat tidak sesuai. Subyek
penelitian hanya memberi tanda cek untuk setiap pernyataan sesuai dengan keadaan dirinya. Skor untuk setiap pernyataan adalah 5 untuk jawaban SS, 4 untuk jawaban S,
3 untuk jawaban TB, 2 untuk jawaban TS, dan 1 untuk jawaban STS. Kemudian skor dari setiap indikator untuk sikap percaya diri dijumlahkan, dan didapat skor untuk
suatu sikap percaya diri. 1. Validitas Isi.
Validitas dari suatu instrumen biasanya dinilai oleh para pakar Budiyono,2003:65. Sehingga validitas isi dari instrumen angket penelitian ini
dilakukan oleh pakar. Pada peneltian ini instrumen angket divalidasi oleh 3 tiga orang validator. Penelaah angket dilakukan oleh KonselorDosen, Guru Bimbingan
Konseling. Instrumen angket dapat digunakan jika paling sedikit 2 dua validator menyatakan valid atau memadai.
2 Konsistensi Internal Butir-butir dalam sebuah angket haruslah mengukur hal yang sama pula.
Konsistensi internal masing-masing butir dapat dilihat dari korelasi antar skor masing-masing butir angket tersebut dengan skor totalnya. Artinya butir-butir
tersebut harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Untuk menghitung konsistensi internal butir ke-i, digunakan rumus
korelasi produk momen dari Karl-Pearson, yaitu:
commit to user
54
r
xy
=
å å
å å
å å
å
- -
-
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
Dengan: r
xy
= indeks konsistensi internal untuk butir ke-i
n =
cacah subyek yang diberi angket dikenai tes X =
skor untuk butir ke-i Y
= total skor
Butir angket digunakan jika mempunyai indeks konsistensi internal r
xy
≥ 0,30. Budiyono, 2003:65
3 Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini digunakan rumus alpha untuk melakukan uji reliabilitas, yaitu:
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
- -
=
å
2 2
11
1 1
t i
s s
n n
r
Dengan:
11
r = indeks reliabilitas instrument. n= banyaknya butir instrument.
2 i
s = variansi butir ke-i, i = 1, 2, ..., n
2 t
s = variansi skor total yang diperoleh subjek uji coba. Adapun suatu instrumen dikatakan baik jika indeks
11
r ≥ 0,70.
Budiyono, 2003: 70
commit to user
55
E. Teknik Analisis Data