commit to user
80
4 Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai sikap percaya diri tinggi dengan siswa yang mempunyai
sikap percaya sedang pada pembelajaran NHT. 5 Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang
mempunyai sikap percaya diri tinggi dengan siswa yang mempunyai sikap percaya rendah pada pembelajaran NHT.
6 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai sikap percaya diri sedang dengan siswa yang mempunyai
sikap percaya rendah pada pembelajaran NHT. 7 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang
mempunyai sikap percaya diri tinggi dengan siswa yang mempunyai sikap percaya diri sedang pada pembelajaran STAD.
8 Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai sikap percaya diri tinggi dengan siswa yang mempunyai
sikap percaya rendah pada pembelajaran STAD. 9 Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang
mempunyai sikap percaya diri sedang dengan siswa yang mempunyai sikap percaya rendah pada pembelajaran STAD.
E. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah: hasil belajar matematika
siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
commit to user
81
Together NHT lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F
a
= 0,5499 3,8870= F
tabel
, sehingga F
a
bukan anggota Daerah Kritik. Karena F
a
bukan anggota Daerah Kritik maka H
0A
tidak ditolak, hal ini berarti tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa ditinjau
dari model pembelajaran pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Karena H
0A
tidak ditolak dan varibel jenis pada model pembelajaran kooperatif hanya terdiri dari dua tipe yaitu tipe Numbered Heads Together
NHT dan tipe Student Teams-Achievement Divisions STAD maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang
diajarkan dengan NHT maupun STAD. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together sama efektifnya dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions terhadap hasil belajar matematika siswa
pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Hal ini mungkin karena kedua model pembelajaran sama-sama merupakan dua tipe model pembelajaran
kooperatif. Kedua model pembelajaran sama-sama lebih banyak melibatkan siswa dalam menyelesaikan soal, siswa dituntut bertanggung jawab secara pribadi
maupun kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. 2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah: hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi lebih baik jika dibandingkan dengan
hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri sedang, hasil
commit to user
82
belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri sedang lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri rendah.
Dari hasil perhitungan anava dua jalan sel tak sama diperoleh F
b
=30,5719 3,0397= F
tabel
, sehingga F
b
anggota Daerah Kritik. Karena F
b
anggota Daerah Kritik maka H
0B
ditolak, hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh sikap percaya diri terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi
pokok sistem persamaan linear dua variabel. Karena H
0B
ditolak maka diperlukan
uji lanjut pasca anava.
Selanjutnya dari uji lanjut pasca anava diperoleh DK= {F │F
6,07944}dan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. F
1-2
= 20,8973 ÎDK Pada uji komparasi ganda antara kolom 1 dan kolom 2 diperoleh bahwa
F
1-2
= 20,8973 dan F
tabel
= 6,0794, ternyata F
1-2
F
tabel
sehingga F
1-2
ÎDK dengan demikian H
ditolak. Hal ini berarti, terdapat perbedaan antara siswa yang mempunyai sikap percaya diri tinggi dengan sikap percaya diri sedang.
Dengan melihat rataan marginal masing-masing pada Tabel 4.9, yaitu rata-rata hasil belajar matematika pada siswa memiliki sikap percaya diri tinggi =
67,9279 dan rata-rata hasil belajar pada siswa memiliki sikap percaya diri sedang = 57,6410. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan sikap
percaya diri tinggi akan mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai sikap percaya diri sedang.
b. F
1-3
= 77,7294Î DK Pada uji komparasi ganda antara kolom 1 dan kolom 3 diperoleh bahwa
commit to user
83
F
1-3
= 77,7294 dan F
tabel
= 6,0794, ternyata F
1-3
F
tabel
sehingga F
1-3
ÎDK dengan demikian H
ditolak. Hal ini berarti, terdapat perbedaan antara siswa yang mempunyai sikap percaya diri tinggi dengan sikap percaya diri rendah.
Dengan melihat rataan marginal masing-masing, yaitu rata-rata hasil belajar matematika pada siswa memiliki sikap percaya diri tinggi = 67,9279 dan rata-
rata hasil belajar pada siswa memiliki sikap percaya diri rendah = 48,6758. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan sikap percaya diri tinggi
akan mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai sikap percaya diri rendah.
c. F
2-3
= 15,7714Î DK Pada uji komparasi ganda antara kolom 2 dan kolom 3 diperoleh bahwa
F
2-3
= 15,7714 dan F
tabel
= 6,0794, ternyata F
2-3
F
tabel
sehingga F
2-3
ÎDK dengan demikian H
ditolak. Hal ini berarti, terdapat perbedaan antara siswa yang mempunyai sikap percaya diri sedang dengan sikap percaya diri rendah.
Dengan melihat rataan marginal masing-masing, yaitu rata-rata hasil belajar matematika pada siswa memiliki sikap percaya diri sedang = 57,6410 dan
rata-rata hasil belajar pada siswa memiliki sikap percaya diri rendah = 48,6758. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan sikap percaya diri
sedang akan mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai sikap percaya diri rendah.
Pada hipotesis kedua ini terdapat perbedaan hasil belajar matematika ditinjau dari sikap percaya diri siswa dalam pelajaran matematika. Dengan melihat
rerata masing-masing diperoleh kenyataan siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi hasil belajar matematikanya lebih baik dari pada hasil belajar matematika
commit to user
84
siswa yang memiliki sikap percaya diri sedang maupun rendah. Hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri sedang lebih baik dari pada
hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya sikap percaya diri seseorang siswa akan memiliki
keyakinan bahwa dirinya mampu melakukan segala aktivitas belajar dan mampu menghadapi masalah didalamnya. Rasa percaya diri yang tinggi bagi siswa
merujuk pada adanya aspek dari kehidupan siswa tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung
oleh pengalaman, potensi, prestasi dan harapan yang realistik terhadap dirinya sendiri. Berkaitan dengan hal ini sikap percaya diri turut serta mempengaruhi hasil
belajar matematika. Bagi siswa dengan sikap percaya diri tinggi lebih baik hasil belajar matematika dari pada hasil belajar matematika siswa dengan sikap percaya
diri sedang dan rendah. 3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah: Hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together NHT lebih
baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, baik untuk siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi,
sedang maupun rendah. Pada masing-masing model pembelajaran hasil belajar matematika siswa dengan sikap percaya diri tinggi lebih baik daripada hasil
belajar matematika siswa dengan sikap percaya diri sedang, maupun rendah, dan hasil belajar matematika siswa dengan sikap percaya diri sedang lebih baik
daripada hasil belajar matemtika siswadengan sikap percaya diri rendah.
commit to user
85
Dari hasil perhitungan anava dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F
ab
=3,9947 3,0397= F
tab
, sehingga F
ab
anggota Daerah Kritik. Karena F
ab
anggota Daerah Kritik maka H
0AB
ditolak berarti terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan sikap percaya diri terhadap hasil belajar matematika siswa
pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Selanjutnya dari uji lanjut pasca anava diperoleh DK = {F|F11,2928}
dan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. H
01
diterima karena F
obs
= 0,0458 11,2928= F
tabel.
Hal ini berarti, tidak terdapat perbedaan rataan antara
11
m dan
21
m . Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada siswa dengan sikap percaya diri tinggi, siswa yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together Eksperimen mempunyai hasil belajar matematika sama baiknya dengan siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions Kontrol
b. H
02
diterima karena F
obs
= 2,0797 11,2928= F
tabel.
Hal ini berarti, tidak terdapat perbedaan rataan antara
12
m dan
22
m . Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada siswa dengan sikap percaya diri sedang, siswa yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together mempunyai hasil belajar matematika sama baiknya dengan siswa yang menggunakan
pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions. c. H
03
diterima karena F
obs
= 6,4700 11,2928= F
tabel.
Hal ini berarti, tidak terdapat perbedaan rataan antara
13
m dan
23
m . Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada siswa dengan sikap percaya diri rendah, ternyata siswa yang
commit to user
86
menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together mempunyai hasil belajar matematika sama baiknya dengan siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions.
d. H
04
ditolak karena F
obs
= 18,3179 11,2928= F
tabel
. Hal ini berarti, terdapat perbedaan rataan antara
11
m dan
12
m
.
Dengan melihat rataan marginal dapat disimpulkan pada siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
Numbered Heads Together eksperimen, siswa dengan sikap percaya diri tinggi mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik dari pada siswa
dengan sikap percaya diri sedang. e. H
05
ditolak karena F
obs
= 19,516211,2928=F
tabel
. Hal ini berarti, terdapat perbedaan rataan antara
11
m dan
13
m . Dengan melihat rataan masing-masing dapat disimpulkan bahwa pada siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif Numbered Heads Together eksperimen, ternyata siswa dengan sikap percaya diri tinggi mempunyai hasil belajar matematika lebih baik
dengan sikap percaya diri rendah. f. H
06
diterima karena F
obs
= 0,113711,2928= F
tabel.
Hal ini berarti, tidak terdapat perbedaan rataan antara
12
m dan
13
m . Sehingga dapat disimpulkan pada siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together Eksperimen, siswa dengan sikap percaya diri sedang mempunyai hasil belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa dengan sikap
percaya diri rendah.
commit to user
87
g. H
07
diterima karena F
obs
= 4,7048 11,2928= F
tabel
. Hal ini berarti, tidak terdapat perbedaan rataan antara
21
m dan
22
m . Sehingga dapat disimpulkan pada siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams-
Achievement Divisions, siswa dengan sikap percaya diri tinggi mempunyai hasil belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa dengan sikap
percaya diri sedang. h. H
08
ditolak karena F
obs
= 43,9435 11,2928= F
tabel
. Hal ini berarti, terdapat perbedaan rataan antara
21
m dan
23
m . Dengan melihat rataan marginal dapat disimpulkan pada siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
Student Teams-Achievement Divisions, siswa dengan sikap percaya diri tinggi mempunyai hasil belajar yang lebih baik daripada siswa dengan sikap percaya
diri rendah. i. H
09
ditolak karena F
obs
= 22,5653 11,2928= F
tabel
. Hal ini berarti, terdapat perbedaan rataan antara antara
22
m dan
23
m . Dengan melihat rataan marginal dapat disimpulkan pada siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif Student Teams-Achievement Divisions, siswa dengan sikap percaya diri sedang mempunyai hasil belajar yang lebih baik daripada siswa dengan
sikap percaya diri rendah. Pada hipotesis ketiga, hasil belajar matematika siswa dengan model
pembelajaran NHT sama baiknya dengan hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran STAD ditinjau dari masing-masing sikap percaya diri tinggi,
sedang dan rendah. Akan tetapi jika hasil belajar matematika dilihat dari penggunaan masing-masing model pembelajaran, maka pada model pembelajaran
commit to user
88
NHT hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri
sedang maupun sikap percaya diri rendah, dan hasil belajar matematika siswa pada sikap percaya diri sedang sama baiknya dengan sikap percaya diri rendah.
Sedangkan pada model pembelajaran STAD hasil belajar matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi sama baiknya dengan sikap percaya diri sedang
dan hasil belajar matematika siswa pada sikap percaya diri sedang lebih baik daripada yang memiliki sikap percaya diri rendah.
commit to user
89
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN