Tahap Persiapan Prosedur Penelitian

Tri Suci Handayani, 2013 Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kecakapan Berpikir Siswa Kelas XI Pada Konsep Sistem Pencernaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan terdiri atas empat tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah: a. Pengumpulan informasi studi kepustakaan Pembelajaran Berbasis Masalah PBM, Penguasaan Konsep, Kecakapan Berpikir, dan Konsep Sistem pencernaan manusia. b. Penyusunan proposal penelitian. c. Pelaksanaan seminar proposal penelitian. d. Penyusunan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS. e. Penyusunan instrumen penelitian berupa tes penguasaan konsep, tes kecakapan berpikir dan angket. f. Pelaksanaan judgment instrumen kepada dosen ahli. g. Pelaksanaan revisi instrumen penelitian. h. Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian. Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen harus diuji coba terlebih dahulu di sekolah lain yang telah selesai mempelajari materi sistem pencernaan manusia. Hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis guna mengetahui dan menyeleksi perangkat yang sesuai dan dapat digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan. Karena menurut Arikunto 2008, data yang valid dapat diperoleh apabila instrumen yang digunakan juga valid. Jumlah soal penguasaan konsep yang diujikan sebanyak 30 butir untuk penguasaan konsep dan 13 butir untuk soal kecakapan berpikir. Hasil uji coba kemudian dianalisis dengan menggunakan software Anatest 4.1.0 version yang dikembangkan oleh Karno To, M.Pd dan Yudi Wibisono. Berdasarkan hasil analisis dan pertimbangan, soal penguasaan konsep yang digunakan 25 butir dan soal kecakapan berpikir 7 butir lihat Tabel 3.17 dan 3.18. Jenis uji yang dilakukan untuk menentukan instrumen yang valid meliputi uji berikut: Tri Suci Handayani, 2013 Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kecakapan Berpikir Siswa Kelas XI Pada Konsep Sistem Pencernaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Validitas Tes Menurut Anderson “A test is valid if it measures what it purposes to measure ” Arikunto, 2008. Jadi sebuah tes dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas butir soal dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment di bawah ini: Arikunto, 2008 Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel yang dikorelasikan X = skor siswa pada butir item yang diuji validitasnya Y = skor total yang diperoleh siswa Nilai r

x,y

yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal menggunakan tabel kriteria tingkat validitas di bawah ini: Tabel 3.5 Kriteria Validitas Soal Koefisien Korelasi rx,y Kriteria Validitas 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah Arikunto, 2008 Berikut ini adalah hasil validitas penguasaan konsep dan kecakapan berpikir berdasarkan kriteria validitas menurut Arikunto: Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Butir Soal Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia Kriteria Validitas Nomor Soal Baru Jumlah Soal Sangat Tinggi - - - Tinggi 9,10,23 3 12 Cukup 5,7,8,12,13,18,19,20,22,25 10 40 Rendah 1,2,3,14,21 5 20 Sangat Rendah 4,6,10,15,16,17,24 7 28 Total 25 100 Tri Suci Handayani, 2013 Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kecakapan Berpikir Siswa Kelas XI Pada Konsep Sistem Pencernaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Butir Soal Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia Kriteria Validitas Nomor Soal Baru Jumlah Soal Tinggi 3,4,5,6 4 57 Cukup 1,2,7 3 43 Total 7 100 Berdasarkan hasil analisis, validitas isi instrumen penguasaan konsep diperoleh angka 0,55 yang termasuk ke dalam kategori cukup. Sementara untuk instrumen kecakapan berpikir, yaitu 0,5 yang termasuk cukup juga. 2 Reliabilitas Tes Reliabilitas tes berhubungan dengan hasil ketetapan tes. Artinya apabila tes tersebut diujikan berkali-kali akan memberikan hasil tetap. Atau walaupun berubah, perubahan tersebut tidak berarti Arikunto, 2008. Penghitungan reliabilitas untuk pilihan ganda berbeda dengan tes essay. Untuk pilihan ganda digunakan rumus K-R. 20: Arikunto, 2008 Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item benar q = proporsi subjek yang menjawab item salah q = 1 – p n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes Sedangkan untuk tes essay digunakan rumus alpha sebagai berikut: Arikunto, 2008 Keterangan : = jumlah varians skor tiap item = varians total Nilai r kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel 3.8 untuk menentukan tingkat reliabilitas tes yang digunakan. Tri Suci Handayani, 2013 Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kecakapan Berpikir Siswa Kelas XI Pada Konsep Sistem Pencernaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Tes Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah Arikunto, 2008 Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan, Anatest 4.1.0 version diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,71. Angka ini menunjukkan reliabilitas tes termasuk dalam kategori tinggi. Walaupun demikian ada beberapa butir soal yang mengalami perbaikan berdasarkan analisis daya pembeda, tingkat kesukaran dan efektivitas distraktor. Untuk instrumen kecakapan berpikir diperoleh nilai 0,67 yang termasuk ke dalam kategori tinggi juga. 3 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Jika suatu soal dapat dijawab benar baik oleh siswa yang berkemampuan tinggi maupun oleh siswa yang berkemampuan rendah, maka soal itu tidak bagus Arikunto, 2008. Rumus untuk menentukan daya pembeda yaitu: Nilai indeks yang diperoleh diubah menjadi kategori daya pembeda seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 3.9 Kategori Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kategori 0,70 – 1,00 Baik Sekali 0,40 – 0,70 Baik 0,20 – 0,40 Cukup 0,00 – 0,20 Buruk Negatif Sebaiknya dibuang Keterangan : DP = Indeks daya pembeda SA = jumlah skor kelompok atas SB = jumlah skor kelompok bawah IA = jumlah skor ideal salah satu kelompok Tri Suci Handayani, 2013 Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kecakapan Berpikir Siswa Kelas XI Pada Konsep Sistem Pencernaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil analisis daya pembeda instrumen penguasaan konsep dan kecakapan berpikir dengan menggunakan Anatest 4.1.0 version disajikan pada tabel 3.10 dan tabel 3.11 di bawah ini: Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia Kriteria Daya Pembeda Nomor Soal Baru Jumlah Soal Sangat Baik 2,5,7,8,9,11,12,14,18,20,23,25 12 48 Baik 3,21 2 8 Cukup 1,22 2 8 Buruk 6,17,19 3 12 Sangat Buruk 4,10,13,15,16,24 6 24 Total 25 100 Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Kecakapan Berpikir Sistem Pencernaan Manusia Kriteria Daya Pembeda Nomor Soal Baru Jumlah Soal Sangat Baik 3,4,5,6 4 57 Baik - Cukup 7 1 14 Buruk 2 1 14 Sangat Buruk 1 1 15 Total 7 100 Untuk soal dengan kategori buruk dan sangat buruk seharusnya dibuang, namun untuk keperluan penelitian maka soal tersebut direvisi. 4 Tingkat Kesukaran Dalam bukunya, Arikunto 2008 menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu susah. Tingkat kesukaran dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah siswa yang menjawab betul dengan total seluruh siswa. Tingkat kesukaran soal dapat dicari menggunakan rumus berikut: Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar J x = jumlah seluruh peserta tes Tri Suci Handayani, 2013 Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kecakapan Berpikir Siswa Kelas XI Pada Konsep Sistem Pencernaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tingkat kesukaran butir soal diklasifikasikan menurut tabel 3.12: Tabel 3.12 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Kategori 1,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah Arikunto, 2008 Berikut ini adalah tingkat kesukaran instrumen penguasaan konsep dan kecakapan berpikir berdasarkan hasil Anatest 4.1.0 version: Tabel 3.13 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia Kriteria Tingkat Kesukaran Nomor Soal Baru Jumlah Soal Sangat Sukar - - Sukar 10,13 2 8 Sedang 1,2,5,7,11,14,15,16,17,21,23,25 12 48 Mudah 4,6,8,9,12,18,20,22 8 32 Sangat Mudah 3,19,24 3 12 Total 25 100 Tabel 3.14 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Kecakapan Berpikir Sistem Pencernaan Manusia Kriteria Tingkat Kesukaran Nomor Soal Baru Jumlah Soal Sedang 1,2,3,4,5,6,7 7 100 Rekapitulasi hasil uji instrumen penguasaan konsep dan kecakapan berpikir untuk seluruh butir soal yang diujikan secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran C. i. Menentukan soal yang digunakan dalam pengambilan data berdasarkan hasil uji coba instrumen. j. Penentuan lokasi dan pengurusan surat izin penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia

0 11 158

Pengaruh Metode Eksperimen Dengan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

0 5 303

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kontekstual Terhadap Penguasaan Konsep dan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Interaksi Antara Makhluk Hidup Dengan Lingkungan.

0 4 47

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN KONSEP DAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMK PADA PENANGANAN OLI BEKAS.

0 5 37

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA KONSEP SPESIASI.

0 0 6

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DEMONSTRASI PEMBEDAHAN HEWAN TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN HEWAN.

0 0 37

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI EKOSISTEM.

0 1 34

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM.

0 10 44

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN WEBSITE PADA KONSEP FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI.

0 0 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

0 0 7