UU No 27 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang Keppres RI No 88 tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Perdagangan
Perempuan dan Anak. FPAS
= Forum Perlindungan Anak Sekolah TKPABH
= Tim Koordinasi Penanganan Anak Bermasalah Hukum
BAB II. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan pendekatan kuantitatif dengan tipe deskriptif. Penggabungan dua pendekatan tersebut
dimungkinkan menurut beberapa faktor. Faktor pertama menyangkut arti penting yang diberikan pada masing-masing pendekatan dalam keseluruhan proyek. Faktor kedua
menyangkut urutan waktu, jangka waktu untuk mana kedua metode ditempuh secara simultan. Faktor ketiga, terkait dengan urutan waktu dan menyangkut tahapan dalam proses penelitian
saat kedua metode digunakan atau dihentikan. Faktor keempat menyangkut pembagian ketrampilan dalam tim Brannen, 2005:37. Dalam penelitian ini, kedua pendekatan
digunakan secara simultan, mengingat tujuan penelitianya maka penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini lebih dominan.
Pendekatan kuantitatif deskripitif digunakan untuk mendeskripsikan kondisi, bentuk dan aktor yang menjadi pelaku tindak kekerasan terhadap anak. Penelitian kuantitatif
deskriptif bertujuan hanya menggambarkan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan- hubungan yang ada Bungin, 2005:171. Sementara menurut Singarimbun 1995 penelitian
survai dapat digunakan untuk maksud 1 eksploratif, 2 deskriptif, 3 explanatory, 4 evaluasi, 5 prediksi, 6 penelitian operasional, dan 7 pengembangan indikator-indikator
sosial. Sedangkan tujuan penggunaan pendekatan kualitatif agar dapat mengungkap dan
memahami secara cermat proses dan kondisi yang mendorong terjadinya trindak kekerasan terhadap anak dan merumuskan solusi untuk mengatasi meningkatnya jumlah tindak
kekerasan terhadap anak. Penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan tentang manusia
dalam ruang lingkupnya dan peneliti berhubungan dengan orang tersebut dalam bahasa mereka. Kirk and Miller, 1989. Menurut Mulyana 2001 tujuan pendekatan kualitatif adalah
untuk memperoleh pemahaman yang otentik mengenai pengalaman orang-orang sebagaimana dirasakan oleh yang bersangkutan.
2. Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data
20
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapat dengan menggunakan daftar pertanyaan, wawancara
mendalam, dan pengamatan langsung di lapangan. Daftar pertanyaan diberikan kepada responden, wawancara mendalam dilakukan terhadap para informan, pengamatan langsung
dilakukan terhadap anak ketika berinteraksi dengan teman dan guru. Pengumpulan data dilaksanakan dua tahap, pertama dengan menggunakan kuesioner.
Kuesioner disebarkan di empat lokasi penelitian dengan sistem sampling. Untuk lancarnya pengisian kuesioner akan dibantu oleh beberapa orang tenaga surveyor. Kedua dengan
wawancara mendalam. Agar pelaksanaan wawancara lebih terfokus sesuai masalah penelitian, maka informasi yang digali berdasarkan informasi awal yang dijaring lewat kuesioner.
Wawancara diharapkan dapat memberikan data yang saling melengkapi sehingga dalam menyimpulkan hasil penelitian lebih terfokus.
Jenis data yang dikumpulkan bersifat etic dan emic. Data etic adalah data yang dikumpulkan berdasarkan pandangan peneliti yang diperoleh berdasarkan kajian pustaka,
sedangkan data emic adalah data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pandangan informan. Oleh karena itu teknik pengumpulan data yang digunakan juga berdasarkan sifat
datanya. Data etic dikumpulkan dengan menggunakan teknik survai dan menggunakan alat wawancara berstruktur atau kuesioner. Sedangkan data emic dikumpulkan dengan observasi,
wawancara mendalam in-depth interview. Sementara data sekunder atau bahan dokumen dikumpulkan dengan cara mencatat atau menfotocopy bahan-bahan yang relevan dengan
masalah penelitian. Kegunaan data atau informasi yang diperoleh dari masing-masing teknik pengumpulan data yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Survai dilakukan kepada responden yang telah ditetapkan sesuai kriteria dengan
menggunakan kuesioner. Survai dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum kondisi anak, bentuk dan aktor pelaku tindak kekerasan, jenis-jenis hukuman.
b. Observasi berguna untuk melakukan pengamatan terhadap perilaku anak, guru, orang
tua dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Data hasil pengamatan lebih berfungsi sebagai triangulasi terhadap data dan informasi yang diperoleh melalui wawancara
mendalam. Pengamatan diharapkan dapat mengungkap fenomena yang dilakukan secara spontan oleh subyek penelitian.
c. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan untuk mengungkap proses dan
kondisi yang mendorong terjadinya tindak kekerasan terhadap anak. Wawancara
21
dilakukan tidak mesti sekali, kalau belum ditemukan informasi yang dibutuhkan bisa saja wawancara dilakukan berulang kali.
Data sekunder yang dikumpulkan digunakan untuk mendukung dan memperkuat argumentasi yang diperoleh dari data primer lapangan.
3. Responden dan Informan