Pengolahan dan Analisis Data Penentuan Lokasi Penelitian

dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti Nasution, 1988.

5. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dilakukan melalui dua tahap. Tahap I, adalah analisis data kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif pengolahan data dilaksanakan dengan melalui tahap pemeriksaan editing, proses pemberian identitas coding, dan proses pembeberan tabulating. Ada dua model pengolahan dan analisis data statistik yaitu pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial Bungin, 2005:171. Dalam penelitian ini pengolahan data yang diperoleh dari kuesioner menggunakan statistik deskriptif dengan dibantu program SPSS, lalu dianalisis dengan menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang. Tahap II, adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan sejak awal pengumpulan data di lapangan hingga diperoleh kesimpulan atas sejumlah fenomena yang telah diamati. Pengolahan dan interpretasi data mengandung pengertian sebagai usaha menyederhanakan sekaligus menjelaskan bagian-bagian dari keseluruhan. Miles and Huberman 1984 mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, datanya sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing. Data kualitatif yang diperoleh dari wawancara mendalam diinterpretasi dan digunakan untuk mendalami data yang diperoleh melalui kuesioner. Data yang berupa catatan lapangan dan data sekunder dikumpulkan untuk kemudian digolong-golongkan berdasarkan tema dan masalah penelitian dengan mengacu kepada rencana outline laporan penelitian. Data yang sudah diklasifikasi tersebut baru kemudian diinterpretasi dan dikaitkan dengan asumsi teoritis dan hipotesis kerja.

6. Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di empat pondokan di Kota Padang Panjang yaitu Pondok Pesantren Modern Thawalib, Pondok Pesantren Nurul Ikhlas di Kabupaten Tanah Datar, Pondok Pesantren Muhammad Natsir di Kabupaten Solok Alahan Panjang dan Pondok Pesantren Modern Sabbihisma di Kota Padang. Pemilihan lokasi penelitian dengan beberapa pertimbangan, yang dianggap mewakili karakteristik budaya dan perkembangan sistem pendidikan yang berkaitan dengan maraknya tindak kekerasan terhadap anak saat ini. Kota Padang Panjang merupakan kota pendidikan yang berbasis Islam yang diasumsikan akan mempunyai pandangan yang berbeda dalam melihat tindak kekerasan terhadap anak. Sementara Kota Padang mewakili daerah Minangkabau perkotaan dimana tingkat 23 perkembangan informasi dan tindak kekerasan terhadap anak relative lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain di propinsi Sumatra Barat. Sedangkan Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar dipilih karena merupakan kabupaten yang secara tradisionil merupakan daerah darek dalam budaya Minangkabau.

7. Definisi Konsep yang Digunakan.