BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang cepat dan menginfiltrasikan
jaringan limfe dan pembuluh darah di dalam payudara Carpenito, 1999. Kanker payudara merupakan salah satu terbanyak ditemukan di Indonesia, biasanya kanker ini
ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas
Mansjoer, 2000.
Penyebaran kanker terjadi melalui pembuluh getah bening, deposit dan tumbuh di kelenjar aksila ataupun supraklavikula. Kemudian melalui pembuluh darah
kanker menyebar ke organ lain seperti paru, hati, tulang dan otak Luwia, 2003.
2.1.2 Penyebab Kanker Payudara
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kanker payudara, tetapi beberapa kemungkinan penyebabnya sebagai berikut Tim
CancerHelps, 2010 :
1. Faktor Usia
Kejadian kanker payudara akan semakin meningkat setelah usia remaja. 2.
Faktor Genetik Ada dua jenis gen yaitu BRCA1 dan BRCA2 yang sangat mungkin menjadi factor
resiko kanker payudara. jika ibu atau saudara wanita mengidap penyakit kanker
Universitas Sumatera Utara
payudara, maka kemungkinan akan memiliki resiko untuk terkena penyakit payudara dua kali lipat.
3. Pemakaian Obat-obatan
Sebagai contoh, seorang wanita yang menggunakan terapi obat hormon pengganti hormone replacement therapy atau HRT seperti hormone ekstrogen akan
menyebabkan peningkatan resiko menderita penyakit kanker payudara. 4.
Diet Faktor diet dapat juga sebagai kemungkinan terjadinya kanker payudara. hal ini
berhubungan dengan tingginya diet asam lemak jenuh dan kurang mengkonsumsi vitamin C. tingginya intake alcohol mungkin juga berhubungan dengan
meningkatnya perkembangan kanker payudara http:digilib.unimus.ac.id, 2007. 5.
Trauma Penggunaan BH yang terbuat dari bahan kawat, akibat terjadi benturan dari bahan
tumpul, penggunaan bahan karsinogen http:digilib.unimus.ac.id, 2007.
2.1.3 Gambaran Klinis Kanker Payudara
Gambaran klinis yang dapat ditemukan NJ Ye, 2011 dalam Churchill,
1990, yaitu:
1. Benjolan pada payudara, keras atau lembut.
2. Nyeri, yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3. Perubahan pada kulit payudara:
a. Skin dimpling
b. Skin ulcer
c. Peau dorange
4. Gangguan putting :
Universitas Sumatera Utara
a. Puting tertarik ke dalam
b. Eksim ruam yang melibatkan puting atau areola, atau keduanya
c. Putting discharge
2.1.4 Jenis-Jenis Kanker Payudara
Jenis-jenis kanker payudara sebagai berikut Tim CancerHelps, 2010: 1.
Duktal Karsinoma In Situ DCIS Jenis ini merupakan tipe kanker payudara non invasif paling umum. DCIS
berarti sel-sel kanker berada di dalam duktus dan belum menyebar keluar dinding duktus ke jaringan payudara di sekitarnya. Sekitar satu hingga lima
kasus baru kanker payudara adalah DCIS. Hampir semua wanita dengan kanker tahap ini dapat disembuhkan. Mammografi merupakan cara terbaik
untuk mendeteksinya. 2.
Lobular Karsinoma In Situ LCIS LCIS bukan kanker, tetapi LCIS terkadang digolongkan sebagai tipe kanker
payudara non invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulus. Mammografi rutin sangat
disarankan pada tipe kanker payudara ini. 3.
Invasif atau Infiltrating Duktal Karsinoma IDC IDC merupakan jenis kanker payudara yang paling umum dijumpai.
Timbulnya sel kanker bermula dari duktus, menerobos dinding duktus, dan berkembang ke dalam jaringan lemak payudara. Kanker akan menyebar ke
organ tubuh lainnya melaui sistem getah bening dan aliran darah. Sekitar 8- 10 kasus kanker payudara invasif merupakan jenis ini.
4. Invasif atau Infiltrating Lobular karsinoma ILC
Universitas Sumatera Utara
Kanker jenis ini dimulai dari lobulus. Seperti IDC, ILC dapat menyebar atau bermetastasis ke bagian lain di dalam tubuh.
5. Kanker payudara terinflamasi IBC
IBC merupakan jenis kanker payudara invasif yang jarang terjadi. Hanya sekitar 1-3 dari semua kasus kanker payudara adalah jenis IBC. Jenis IBC
biasanya tidak terjadi benjolan tunggal atau tumor pada payudara. sebaliknya, kanker jenis ini membuat kulit payudara terlihat merah dan terasa
hangat. Kulit payudara juga tampak tebal dan mengerut seperti kulit jeruk.
2.1.5 Stadium Kanker Payudara