Latar Belakang Mekanisme Koping Pasien Kanker Payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat penyakit kanker diperkirakan juga akan bertambah, karena kecenderungan pasien memulai pengobatan ketika penyakit kankernya sudah pada stadium lanjut Luwina, 2006. Kanker payudara terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Penyebab kanker payudara belum diketahui secara spesifik, namun terdapat beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan kanker payudara antara lain riwayat keluarga, faktor genetik, radiasi, faktor reproduksi serta konsumsi lemak. Faktor resiko ini penting dalam membantu pencegahan terjadinya kanker payudara, oleh karena itu penting bagi wanita melakukan deteksi dini terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan SADARI periksa payudara sendiri. Manusia memiliki sifat yang holistik, fisik dan psikologis yang saling mempengaruhi, sehingga yang terjadi pada fisik akan berpengaruh pada psikologis Lubis, 2009. Payudara memiliki arti yang penting bagi seorang wanita, sebagai simbol kewanitaan dan daya tarik, selain itu, payudara juga memiliki fungsi sebagai pemberi ASI Air Susu Ibu pada keturunannya. Kehilangan atau kelainan pada payudara wanita menyebabkan masalah psikologis. Dampak kanker payudara dan pengobatannya terhadap aspek bio-psiko-sosio- spiritual yang telah diteliti Nurachmah pada penderita kanker payudara di dua rumah sakit besar di Jakarta menunjukkan bahwa penderita kanker payudara mengekspresikan ketidakberdayaan, merasa tidak sempurna, merasa malu dengan bentuk payudara, ketidak- bahagiaan, merasa tidak menarik lagi, perasaan kurang diterima oleh orang lain, merasa Universitas Sumatera Utara terisolasi, takut, berduka, berlama-lama di tempat tidur, ketidakmampuan fungsional, gagal memenuhi kebutuhan keluarga, kurang tidur, sulit berkonsentrasi, kecemasan dan depresi Nurachmah, 1999 dalam Arika, 2008. Herawati 2005 dalam Arika 2008 mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa body image berubah hampir pada semua penderita kanker payudara dan jika perubahan ini tidak terintegrasi dengan konsep diri maka kualitas hidup akan menurun secara drastis dan wanita yang mengalami kanker payudara akan mengalami gangguan body image yaitu merasa menjadi wanita yang kurang sempurna karena sebagai seorang ibu dan merasa kekurangan secara fungsi, sehingga individu mengalami kecemasan, ketakutan, depresi, berat badan turun drastis. Hadjam 2000 meneliti bahwa respon pasien pertama kali ketika didiagnosa kanker payudara memperlihatkan adanya stress, sedih, putus asa, psimis, merasa gagal, tidak puas, merasa buruk, tidak berdaya, dan penilaian rendah terhadap tubuhnya. Stres yang dialami individu dapat dimanifestasikan dalam bentuk stres fisik, psikologis dan perilaku yang ditimbulkan karena masalah yang dihadapi. Cara yang digunakan individu untuk mengurangi stress disebut dengan koping. Koping diartikan sebagai upaya atau cara yang dilakukan individu dalam mengatasi stressor yang berasal dari dirinya maupun lingkungan, menyesuaikan diri dengan perubahan dan respon terhadap situasi yang mengancam Stuart, 1998. Cara berespons bawaan atau dapatan terhadap perubahan lingkungan atau masalah atau situasi tertentu disebut mekanisme koping Kozier, 2010. Menurut WHO tahun 2008 dalam Fact Sheet, 2012 menyebutkan bahwa pada tahun 2008 dari 7,6 juta kematian di dunia yang terjadi akibat penyakit, 13 kematian tersebut disebabkan oleh penyakit kanker dan 458 ribu kasus kanker payudara. Tahun 2008 – 2011 terdata 581 kasus kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan analisadaily.com, Universitas Sumatera Utara 2013. Di ruang Rindu A RSUP Haji Adam Malik tercatat terdapat 110 orang pasien kanker payudara per tanggal 1 Oktober sampai 20 November 2013. Insiden kanker belum dapat diidentifikasi secara nasional karena belum terdapat registrasi kanker yang mencakup secara nasional, tetapi dari beberapa pusat registrasi kanker di Indonesia terdapat sebanyak 23.310 kejadian kanker dan kanker payudara sebanyak 2.734 pasien Haryono, 2012. Kanker tertinggi yang di derita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 per 100.000 perempuan Riskesdas, 2009. Data terbaru dari American Cancer Society telah menghitung bahwa di tahun 2013, terdapat 64.640 kasus kanker payudara. Sekitar 39.620 wanita meninggal dunia setiap tahunnya karena kanker payudara Ratnasari, 2013. Data Global Burden of Cancer menyatakan, angka kejadian kanker payudara di Indonesia sebanyak 26 per 100.000 perempuan Bambang, 2010. Sutjipto 2013 menyatakan saat ini penderita kanker payudara di Indonesia mencapai 100 dari 100.000 penduduk. Sekitar 60-70 dari penderita tersebut datang pada stadium tiga, yang kondisinya terlihat semakin parah Depkes, 2013. Koping dapat adaptif dan maladaptif. Koping adaptif membantu individu menghadapi kejadian yang menimbulkan stress dan meminimalkan distress yang diakibatkannya secara efektif. Koping maladaptif dapat mengakibatkan distress yang tidak seharusnya bagi individu dan orang lain yang berhubungan dengan individu tersebut atau kejadian yang menimbulkan stress Kozier, 2010. Teknik penggunaan mekanisme koping ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, apabila kehilangan satu atau lebih dari faktor-faktor pendukung tersebut bisa menimbulkan kegagalan dalam menggunakan mekanisme koping dan dampaknya adalah stress yang berkepanjangan dan kemungkinan juga bisa memunculkan perilaku-perilaku maladaptif sehingga mengganggu interaksi sosial masyarakat Hulwaturro, 2005. Universitas Sumatera Utara Koping yang adaptif dapat menghasilkan adaptasi yang menetap, yang merupakan kebiasaan baru dan perbaikan dari situasi yang lama sedangkan koping yang maladaptif yaitu perilaku individu yang menyimpang dari keinginan normatif dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan. Koping yang adaptif masih dapat mengontrol emosi, kewaspadaan tinggi, lebih perhatian pada masalah, memiliki persepsi yang luas, dan dapat menerima masukan atau dukungan orang lain. Koping yang maladaptif tidak mampu menyelesaikan masalah dan cenderung merusak Devikurnia, 2008. Mekanisme koping seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya lingkungan, konsep diri, rasa aman nyaman, pengalaman masa lalu dan tingkat pengetahuan individu Keliat,1990. Fenomena diatas menunjukkan bahwa manajemen koping yang baik pada pasien kanker payudara dapat sangat mempengaruhi kehidupan mereka dan mengurangi berbagai stressor yang mengancam dan dapat memperparah penyakitnya. Manajemen koping yang buruk dapat menimbulkan respon negatif dengan munculnya reaksi mekanisme pertahanan tubuh dan respon verbal. Perilaku yang dapat dilakukan adalah menggunakan alkohol atau obat-obatan, melamun dan fantasi, depresi, banyak tidur, menangis, menyerang, mengasingkan dirinya dari lingkungan dan juga orang lain, apatis, pendiam, beralih pada aktifitas lain agar dapat melupakan masalah. Manajemen koping yang buruk juga dapat mengakibatkan individu mengalami stress yang berkepanjangan yang dapat membuat pasien merusak atau melukai diri sendiri. Untuk itulah perlu adanya pengembangan mekanisme koping sebagai pertahanan melawan stressor. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah