2.2.2.3. Proses laktasi dan menyusui
Proses ini timbul setelah plasenta atau ari-ari lepas. Plasenta mengandung hormon penghambat prolaktin hormon plasenta yang menghambat pembentukan
ASI. Setelah plasenta lepas, hormon plasenta itu tidak dihasilkan lagi, sehingga terjadi produksi ASI. ASI keluar 2-3 hari setelah melahirkan. Namun, hal yang
luar biasa adalah sebelumnyadi payudara sudah terbentuk kolostrum yang sangat baik untuk bayi, karena mengandung zat kaya gizi dan anti bodi pembunuh kuman
Farrer, 2001.
2.3. ASI Air Susu Ibu 2.3.1. Definisi
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan
utama bagi bayi Kristiyanasari, 2009.
2.3.2. Proses Terbentuknya ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak, serta berkembangnya kelenjar-
kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Segera setelah terjadi kehamilan, maka korpus luteum berkembang terus dan mengeluarkan estrogen
dan progesteron untuk mempersiapkan payudara agar pada waktunya dapat memberikanASI Saleha, 2009.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI dinamakan laktasi. Dalam fisiologi laktasi, prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi oleh glandula
pituitary. Hormon ini memiliki peranan penting untuk memproduksi ASI, kadar hormon ini meningkat selama kehamilan. Kerja hormon ini dihambat oleh hormon
plasenta. Dengan lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur- angsur menurun sampai tingkat
dapat dilepaskan dan diaktifkannya prolaktin. Peningkatan kadar prolaktin akan menghambat ovulasi, dan dengan demikian juga mempunyai fungsi kontrasepsi.
Namun, ibu perlu memberikan air susu 2 sampai 3 kali setiap jam agar pengaruhnya benar- benar efektif. Kadar prolaktin paling tinggi adalah pada
malam hari, dan penghentian pertama pemberian air susu dilakukan pada malam hari. Hal ini cukup efektif digunakan sebagai metode kontrasepsi yang lebih
reliable untuk diterapkan apabila ingin menghindari kehamilan. Ada dua refleks yang dikenal dalam pembentukan ASI yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran
Saleha, 2009. Refleks prolaktin adalah sewaktu bayi menyusu, ujung saraf peraba yang
terdapat pada puting susu terangsang. Rangsangan tersebut oleh serabut afferent dibawa ke hipotalamus di dasar otak, lalu memacu hipofise anterior untuk
mengeluarkan hormon prolaktin ke dalam darah. Melalui sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar alveoli untuk memproduksi air susu. Jumlah prolaktin yang
di sekresi dan jumlah susu yang di produksi berkaitan dengan stimulus isapan, yaitu frekuensi, intensitas, dan lamanya bayi menghisap.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Refleks aliran adalah rangsangan yang ditimbulkan oleh bayi saat menyusu selain mempengaruhi hipofise anterior mengeluarkan hormon prolaktin juga
mempengaruhi hipofise posterior mengeluarkan hormon oksitoksin. Di mana setelah oksitoksin lepas ke dalam darah akan mengacu otot- otot polos yang
mengelilingi alveoli dan duktulus berkontraksi sehingga memeras air susu dari alveoli, duktulus, dan sinus menuju putting susu Kristiyanasari, 2009.
2.3.3 Komposisi Gizi yang Terdapat Dalam ASI