mengkategorikan orangután sebagai critically endangered species atau sebagai satwa yang terancam punah.
Untuk menghitung kepadatan populasi, banyak peneliti yang telah mencoba mengestimasikan kepadatan orangutan melalui perhitungan sarang sepanjang transek
tertentu, karena semua kera besar membuat sarang, salah satu fungsi sarang adalah sebagai tempat beristirahat setelah seharian melakukan aktivitas hariannya Rijksen,
1978. Selain itu sarang juga berfungsi sebagai tempat berlindung dari cuaca yang ekstrim. Perilaku sarang ini ditemukan pada kera besar karena kera besar memiliki
perkembangan otak yang lebih baik. Sehingga kera besar dapat berfikir bahwa ada cara yang paling nyaman untuk beristirahat. Untuk Orangutan sendiri, sarang adalah
sangat mutlak yang dilakukan setiap harinya di akhir aktivitas jelajahnya Meijaard et al, 2001.
Hal ini dimungkinkan karena semua jenis kera besar termasuk orangutan, umumnya membangun sarang ketika akan beristirahat pada siang dan terutama malam
hari. Sarang lebih mudah dihitung dibanding hewannya sendiri dan dapat terlihat dalam jangka waktu yang cukup lama, serta kurang berfluktuasi pada suatu lokasi
tertentu. Setelah melalui proses yang cukup panjang, metode ini semakin memungkinkan untuk diterapkan dengan hasil yang cukup akurat Van Schaik et
al.,1994. Berkaitan dengan uraian di atas maka dilakukanlah penelitian dengan judul ”Estimasi Kepadatan Populasi Orangutan Sumatera Pongo Abelii Berdasarkan
Jumlah Sarang Di Marike Dan Sikundur Kecil Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara”
1.2 Permasalahan
Orangutan Sumatera Pongo abelii lebih terancam dibandingkan dengan Orangutan KalimantanBorneo Pongo pygmaeus.
Rusaknya sebagian ekosistem hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, menyebabkan terganggunya
habitat dan berkurangnya sumber pakan alami bagi orangutan Sumatera, sehubungan
Universitas Sumatera Utara
dengan ini belum di ketahui bagaimana jumlah populasi orangutan sumatera di lihat dari jumlah sarang orangutan Pongo abelii di Marike dan Sikundur Kecil.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1
Mengetahui kepadatan populasi orangutan berdasarkan jumlah sarang di sekitar kawasan Marike dan Sikundur Kecil Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten
Langkat, Sumatera Utara. 2
Mengetahui posisi, kelas, tinggi sarang dan vegetasi dominan sarang di sekitar kawasan Marike dan Sikundur Kecil Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten
Langkat, Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai populasi Orangutan Sumatera Pongo abelii berdasarkan jumlah sarang di Marike
dan Sikundur Kecil Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara kepada instansi terkait sehingga lebih bermanfaat bagi upaya konservasi sumber daya alam hutan
berupa satwa secara optimal dan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan kepada peneliti selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Orangutan
Menurut taksonomi sekarang, ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu anak jenis dari Sumatera dan dari Kalimantan van Bammel 1968; Jones 1969. Kedua anak
jenis ini terisolasi secara geografis paling sedikit sejak 10.000 tahun yang lalu ketika permukaan laut antara Sumatera dan Kalimantan naik Meijaard et al, 2001.
Orangutan termasuk ordo Primata dan famili Homonidae Groves 2001, dengan klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrae
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Homonidae
Subfamili : Pongonidae
Genus : Pongo
Spesies : Pongo abelii Orangutan Sumatera
Pongo pygmaeus Orangutan KalimantanBorneo.
2.2 Morfologi Orangutan