Tinggi Sarang Posisi Sarang

Berdasarkan dari Tabel 4.2 dapat dilihat hasil yang lebih besar pada proporsi jarak sarang dari transek, yakni pada jarak 5-10 m, dimana di lokasi Marike di hasilkan sebanyak 42 sarang dan di Sikundur Kecil di hasilkan sebanyak 12 sarang pada jarak 0-5 m dari jalur transek. Sedangkan yang paling sedikit di hasilkan yakni pada jarak 40-45 m dan pada jarak 45-50 m, dimana di lokasi Marike di hasilkan sebanyak 1 sarang pada masing-masing jarak sarang dari transek dan di lokasi Sikundur Kecil tidak ada di hasilkan sarang Orangutan pada masing-masing jarak sarang dari transek. Lebar trail diterapkan atas dasar keyakinan bahwa jarak pandang mata masih dapat menjangkau sasaran target dengan baik untuk mendeteksi keberadaan sebuah sarang orangutan. Pengukuran terhadap lebar jalur jarak sarang dari trail tidak diperlukan apabila sarang diyakini masih kelihatan dari jalur transek dan dapat di ukur. Pada penelitian yang dilakukan pada masing-masing lokasi dihasilkan bahwa jarak antara jalur ke sarang orangutan lebih besar pada jarak 5-10 m di Marike, sedangkan di Sikundur Kecil jarak antara jalur ke sarang orangutan lebih besar pada jarak 0-5 m, seperti terlihat pada Tabel 4.2.

4.3 Aktivitas Bersarang Orangutan

Parameter yang diamati untuk aktivitas bersarang orangutan meliputi ketinggian sarang, posisi sarang, serta kelas sarang,. Aktivitas bersarang merupakan aktivitas yang jarang dilakukan oleh jenis primata lain, kecuali Gorilla dan Simpanse yang juga melakukan aktivitas bersarang secara regular Egenter, 1990.

4.3.1 Tinggi Sarang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dihasilkan jumlah sarang berdasarkan ketinggian sarang orangutan pada setiap tingkat ketinggian cukup bervariasi, seperti terlihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Proporsi Tinggi Sarang Orangutan Sumatera Pongo abelii dari Tanah di Marike dan Sikundur Kecil Taman Nasional Gunung Leuser. No. Ketinggian m Marike Sikundur Kecil 1 0-5 2 5-10 11 3 10-15 58 6 4 15-20 55 10 5 20-25 29 10 6 25-30 19 4 7 30-35 13 Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, terlihat bahwa pemilihan sarang berdasarkan ketinggian yang paling banyak ditemukan adalah sarang pada ketinggian 10-15 m yakni 58 sarang di ikuti pada ketinggian 15-20 m yakni 55 sarang di lokasi Marike dan sarang pada ketinggian 15-20 m dan 20-25 m yakni 10 sarang di ikuti pada ketinggian 10-15 m yakni 6 sarang di lokasi Sikundur Kecil. Ketinggian 10 sampai k`urang dari 25 meter dari permukaan tanah, sangat ideal bagi Orangutan dalam menghadapi kemungkinan buruk. Posisi ini lebih disukai letaknya dan sering berada di dalam rimbunan daun pohon tempat Orangutan bersarang yang dapat melindunginya dari predator dan cuaca buruk Rijksen, 1978. Predator Orangutan terdidri dari Harimau dan Macan Dahan yang dapat memanjat pohon dan memangsa Orangutan. Sarang-sarang yang dibuat pada ketinggian yang rendah menyebabkan predator dengan mudah menangkap Orangutan Mac Kinnon, 1974. Selanjutnya menurut Rijksen 1978, orangutan dalam membangun sarang, posisi dan lokasi sarang sangat menentukan. Banyak sarang dibangun di posisi dan lokasi yang menguntungkan baik dari segi keamanan maupun kenyamanan. Ketinggian juga memiliki jangkauan pandangan yang luas serta tidak terhalang untuk menjangkau sebagian besar penjuru hutan. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Posisi Sarang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, jumlah dari sarang orangutan berdasarkan posisi sarang dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut Tabel 4.4 Proporsi Posisi Sarang Orangutan Sumatera Pongo abelii di Marike dan Sikundur Kecil Taman Nasional Gunung Leuser. No. Posisi Sarang Marike Sikundur Kecil 1 I 44 6 2 II 81 16 3 III 44 5 4 IV 16 3 Keterangan : Posisi I : posisi sarang yang terletak dekat batang utama Posisi II : sarang berada di pertengahan atau di pinggir percabangan tanpa menggunakan pohon atau percabangan dari pohon lainnya. Posisi III : posisi sarang terdapat di puncak pohon Posisi IV : posisi sarang yang terletak diantara dua pohon yang berbeda Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, posisi II banyak ditemukan pada lokasi Marike 81 sarang dan Sikundur Kecil 16 sarang, di ikuti pada posisi I dan III yang ditemukan di lokasi Marike 44 sarang dan Sikundur Kecil di ikuti pada posisi I yang di temukan sebanyak 6 sarang Gambar 4.3. Hal ini disebabkan oleh kerapatan vegetasi hutan pada tiap lokasi yang berbeda dan berdasarkan kenyamanan bagi tiap orangutan yang membuat sarangnya. Pada saat membuat sarang orangutan memilih pohon yang sesuai dengan seleranya, umumnya pada pohon yang rimbun daunnya. Namun demikian kebanyakan disesuaikan dengan strategi dan pohon pakan terakhir yang dikunjunginya. Sarang dibuat dari ranting yang daunnya masih segar, dengan ketinggian 5 sampai lebih 35 meter dari permukaan tanah. Strategi membuat sarang pada orangutan di stasiun penelitian Ketambe memiliki perbedaan antara orangutan jantan dewasa dan betina dewasa tanpa anak dengan orangutan remaja adolescent dan betina dewasa dengan anak kecil dalam hal pemilihan tempat bersarang. Universitas Sumatera Utara Orangutan jantan dewasa kadang memilih membuat sarang dekat dengan pohon pakan atau bahkan dipohon pakan yang terakhir dikunjunginya dan sarang biasanya agak rendah bisa mencapai 5 meter di atas permukaan tanah, sedangkan orangutan remaja dan betina dengan anak kecil lebih banyak membuat sarang pada pohon lain dan agak jauh dari pohon pakan terakhir. Hal ini merupakan strategi orangutan untuk menghindari dari predator atau hewan-hewan lain yang memakan buah yang sama pada malam hari yang dapat mengganggu tidur orangutan, serta tingginnya bisa mencapai lebih dari 35 meter di atas permukaan tanah Nuzuar., 2004. Menurut Schaik Idrusman 1996, dalam suatu pohon ada beberapa posisi sarang yang biasa digunakan oleh orangutan, yaitu posisi sarang yang terletak di dekat batang utama, posisi sarang yang terletak di tengah atau pinggir cabang utama, dan posisi sarang yang terletak di puncak pohon atau di antara dua tepi pohon atau lebih yang saling bersinggungan yang dijalin menjadi satu. Menurut Mac Kinnon 1974, orangutan lebih sering membangun sarangnya di dekat batang utama dari pada di posisi lain. Namun, pemilihan posisi sarang ini sepertinya juga ditentukan oleh banyak faktor, seperti keuntungan dari tidak terhalangnya pandangan mata yang dapat menjangkau sebagian besar dari penjuru hutan. Posisi sarang yang biasanya digunakan Orangutan pada suatu pohon antara lain : posisi sarang yang terletak di dekat batang utama, posisi sarang yang terletak di tengah atau dipinggir cabang utama dan posisi sarang yang terletak di puncak pohon atau diantara dua tepi pohon atau lebih yang saling bersinggungan yang dijalin menjadi satu. Kadang-kadang orangutan lebih sering membangun sarangnya didekat batang utama dari pada posisi lain. Namun pemilihan posisi sarang ini sepertinya juga ditentukan oleh banyak faktor, seperti keuntungan dari tidak terhalangnya pandangan mata yang dapat menjangkau sebagian besar dari penjuru hutan. Sarang orangutan sifatnya tidak permanen , orangutan seringkali membuat sarang baru di lokasi yang berbeda atau dengan memperbaiki sebuah sarang lama serta dipakai untuk dua malam. Sedangkan ketahanan sarang orangutan dapat bervariasi dari dua minggu sampai lebih dari tiga bulan Nuzuar, 2004. Universitas Sumatera Utara 4.3.3 Kelas Sarang Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, jumlah dari sarang orangutan berdasarkan kelas sarang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Proporsi Kelas Sarang Orangutan Sumatera Pongo abelii dari Transek di Marike dan Sikundur Kecil Taman Nasional Gunung Leuser. No. Kelas Marike Sikundur Kecil 1 A 53 3 2 B 30 2 3 C 32 11 4 D 70 14 Keterangan : Kelas A : Sarang baru dan masih hijau Kelas B : Sarang masih utuh, tapi warna berubah coklat Kelas C : Sarang berwarna coklat dan sudah terdapat lubang Kelas D : Sarang sudah tinggal kerangka Berdasarkan dari data pada Tabel 4.5 di atas, Kelas D lebih banyak ditemukan pada masing-masing lokasi, yakni 70 sarang di lokasi Marike dan 14 sarang di lokasi Sikundur Kecil, kemudian di ikuti dengan Kelas A di lokasi Marike, yakni 53 sarang, sedangkan di lokasi Sikundur Kecil di ikuti dengan Kelas C yakni 11 sarang. Pada masing-masing lokasi yang paling sedikit di temukan pada Kelas B, yakni 30 sarang di lokasi Marike dan 2 sarang di lokasi Sikundur Kecil. Hancur dan hilangnya sarang orangutan ditentukan oleh faktor ketinggian tempat di atas permukaan laut dpl, tipe hutanhabitat, begitu juga faktor-faktor lain yang juga mempengaruhinya seperti temperatur. Selama penelitian ada beberapa sarang teramati yang bertahan lama pada kelas 3 dan kelas 4 selama 3 bulan, dimana posisi letak sarang tersebut terlindung dengan dedaunan dari tetesan air hujan serta terhindar dari gangguan orangutan lainnya Schaik et al., 1994. Menurut Nuzuar 2008, lamanya ketahanan sarang setiap kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : a. Pengaruh dari alam seperti angin, hujan dan kelembaban Universitas Sumatera Utara b. Kerusakan yang ditimbulkan oleh Orangutan seperti mencari serangga dan lainnya, sehingga menyebabkan sarang menjadi rusak c. Kualitas pohon sarang, karena ada pohon yang mempunyai tipe pohon keras dan tipe pohon mudah lapuk. Salah satu komponen penting dalam memperkirakan populasi orangutan dengan metode penghitungan sarang orangutan dalam transek adalah diketahuinya berapa lama sebuah sarang orangutan hancur dengan pengikuti penurunan kelas sarang. Marshall, 2002 menyatakan lamanya sebuah sarang hancur ditentukan oleh beberapa faktor antara lain; jenis pohon sarang, temperatur, kelembaban, keasaman pH tanah, ketinggian dari permukaan laut dll. Menurut Schaik et al., 1994, hancur dan hilangnya sarang Orangutan ditentukan oleh faktor ketinggian tempat diatas permukaan laut dpl, tipe hutanhabitat, begitu juga faktor-faktor lain yang juga mempengaruhinya seperti temperatur. Selama penelitian ada beberapa sarang teramati yang bertahan lama pada kelas 3 dan kelas 4 selama 3 bulan, dimana posisi letak sarang tersebut terlindung dengan dedaunan dari tetesan air hujan serta terhindar dari gangguan Orangutan lainnya. 4.4 Pemilihan Pohon Sarang 4.4.1 Pemilihan Pohon Sarang Orangutan di Lokasi Marike