Masalah Pokok Dalam Memahami Minat Baca Hal-hal yang Berperan Dalam Menumbuhkan Minat Baca

a. Tidak pernah ada dua pembaca atau lebih yang memiliki minat baca yang sama mutlak karena masing-masing memiliki kemampuan alami yang berbeda-beda, baik Dawson dan Bamman yang menyatakan bahwa bahan bacaan dinyatakan bermanfaat jika sesuai dengan kenyataan individunya. Oleh dawson dan Bamman dijelaskan bahwa perbedaan dan kenyataan setiap individu itu disesbabkan oleh intensitas faktor pendorong, baik secara eksternal maupun internal yang dimiliki oleh masing-masing individu. b. Keragaman dan corak pengalaman yang diperoleh sejak kecil merupakan faktor pendorong yang dapat menyebabkan perbedaan pilihan bacaan dan minat baca seseorang. Prinsip ini juga menegaskan bahwa setiap individu memiliki kenyataan minat baca masing-masing disebabkan oleh faktor internal ataupun eksternalnya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip minat baca memiliki kemampuan alami yang bermanfaat jika sesuai dengan kenyataan individu dan corak pengalaman yang diperoleh dari sejak kecil merupakan pendorong perwujudan pemilahan bahan bacaan.

2.4.4 Masalah Pokok Dalam Memahami Minat Baca

Menurut Henry Gage, Ed., 1963: 992 bahwa pada dasarnya dalam memahami minat baca ada beberapa masalah pokok yaitu : a. Buku atau bacaan yang dibaca b. Alasan yang mendorong seseorang memilih atau membaca buku atau bahan bacaan tertentu Sedangkan menurut Racman 1996: 10 ada beberapa masalah pokok dalam minat baca, yaitu : a. Jumlah buku atau bahan bacaan yang telah dibaca seseorang. b. Buku atau bahan bacaan yang disenangi seseorang. c. Faktor-faktor yang mendorong terhadap terwujudnya jumlah buku bacaan yang dibaca seseorang. d. Faktor-faktor yang mendorong terhadap terwujudnya pilihan buku bacaan yang disenangi seseorang. Kemudian Rankin 1963: 993 menyatakan bahwa masalah pokok dalam minat baca adalah adanya perubahan dan upaya pengadaan buku-buku bacaan baru oleh berbgai pihak, ternyata berpengaruh terhadap pihak dan kesenangan membaca dikalangan masyarakat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masalah pokok dalam minat baca adalah bahan bacaan yang disenangi masyarakat. Bahan bacaan yang mendorong masyarakat untuk menumbuhkan minat baca dalam diri seseorang tersebut.

2.4.5 Hal-hal yang Berperan Dalam Menumbuhkan Minat Baca

a. Orang Tua Untuk mensiasati supaya masyarakat kita gemar membaca dan membaca adalah suatu kebutuhan sehari-hari, maka tidak ada jalan lain peranan orang tua sangat dibutuhkan dengan cara membiasakan anak-anak usia dini untuk mengenal apa yang dinamakan buku dan membiasakan untuk membaca.dan bercerita terhadap buku yang dibacanya. Hal ini harus dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan akan terbentuk kepribadian yang kuat dalam diri si anak sampai dewasa, sehingga membaca adalah suatu kebutuhan bukan sekedar hobi melulu. b. Pemerintah Peranan pemerintah daerah dibantu oleh kalangan dunia pendidikan, media masa, gerakan masyarakat cinta buku untuk bersama-sama merangkul pihak-pihak swasta yang mempunyai kepentingan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mensponsori pendirian perpustakaan-perpustakaan kecil dilingkungan masyarakat seperti desakampung dengan bantuan berupa sarana dan prasarana dan koleksi perpustakaan yang pengelolaannya diserahkan kepada Ibu-Ibu PKK atau Karang Taruna. Supaya gebyarnya lebih meluas perlu diadakan lomba yang bisa di ekspos oleh media massa lokal maupun nasional dengan iming-iming berupa hadiah yang menarik sebagaimana lomba green and clean di Surabaya, dan ini harus dilakukan secara continue setiap tahunnya. c. Lembaga Pendidikan Peranan kepala sekolah sangat penting sebagai ujung tombak terhadap pendirian perpustakan dan fungsi guru dan pustakawan sebagai pengembangan perpustakaan harus selalu mendapat perhatian serius dari pihak pemerintah daerah, karena banyak sekolah dasar sampai menengah belum memiliki perpustakaan dan kalaupun ada sifatnya stagnasi dan tidak berkembang karena kesulitan dana. Pemerintah Daerah yang sebenarnya harus memfasilitasi perpustakaan sekolah dengan cara menggandeng pihak-pihak swasta sebagai sponsor atau sebagai mitra. Perpustakaan keliling yang sudah ada sekarang ini perlu ditingkatnya dan diperluas jangkauannya dengan penambahan armada dan koleksi setiap tahunnya dan bukan malah sebaliknya semakin tahun semakin menurun dan akhirnya tidak beroperasi lagi dan ini harus mendapat perhatian serius dari kita semua kalau menginginkan bangsa kita cerdas dan pandai sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju. Kalau kita cermati secara seksama sebenarnya untuk menciptakan dan mengembangkan minat baca masyarakat akan bisa terwujud kalau semua pihak dari mulai pemerintah, kalangan swasta, pustakawan, dunia pendidikan, Orang tua, pecinta buku maupun elemen masyarakat mau duduk bersama-sama satu meja dan sama-sama berusaha untuk saling melengkapi dari apa yang kurang dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencerdaskan masyarakat melalui pemasyarakatan perpustakaan. Kalau semua sekolahperguruan tinggi maupun dalam lingkungan kampungdesa tersedia perpustakaan maka tentu banyak buku yang diperlukan untuk mengisi perpustakaan tersebut. Dengan demikian betapa banyak penulis buku, penerbit, dan toko buku yang memproduksi dan mengedarkan buku serta mengisi perpustakaan di seluruh negeri. Dengan demikian lapangan kerja terbuka luas dan berpotensi besar dan inilah yang diharapkan oleh pengarang maupun penerbit supaya dunia buku tidak lesu dan gulung tikar.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterprestasikan kondisi–kondisi yang sedang terjadi atau yang ada Mardalis, 1995: 26 Menurut Sugiyono 2002: 6, menyatakan bahwa : “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. Maka, sesuai dengan pendapat tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan yang dihadapi oleh suatu instansi.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Taman Bacaan Masyarakat Plus Mas Raden yang berada di Jl. Karya Jaya No. 192 Medan Johor Sumatera Utara. Penulis tertarik melakukan riset di lokasi ini karena, TBM Plus Mas Raden adalah salah satu TBM terbaik tingkat nasional. 3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi Untuk memudahkan penelitian ini, maka penulis menetapkan populasi penelitian. “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sugiono, 1999: 57. Berdasarkan pendapat diatas penulis menentukan populasi sesuai dengan judul penelitian yaitu pengguna Taman Bacaan Masyarakat Plus Mas Raden yang terdaftar sebagai anggota TBM. Adapun jumlah anggotanya yang terdaftar sebagai anggota di TBM Plus Mas Raden sebanyak 1.920 orang dan aktif sampai tahun 2011.

3.3.2 Sampel

Tidak semua populasi dapat dijadikan sebagai objek penelitian, terkadang hanya sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian, sebagian dari populasi tersebut biasa dikatakan sebagai sampel penelitian.