Strategi Regional Branding Bagi Pengembangan Wilayah Kabupaten

Gambar 4.5 Penilaian ekspektasi dan persepsi responden terhadap Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2012 Sumber : Lampiran 13 hasil analisa ekspektasi responden sebelum pemekaran dan persepsi reseponden setelah pemekaran terhadap pembagunan ekonomi daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2012

4.4 Strategi Regional Branding Bagi Pengembangan Wilayah Kabupaten

Padang Lawas Utara Harapan melakukan branding dan komunikasi pemasaran daerah sangat jelas, yakni untuk membangun citra positif, meningkatkan PAD dan memberdayakan masyarakat lokal. Hanya sayangnya, sesuai fakta yang terjadi, masih banyak daerah yang belum menganggap bahwa branding dan komunikasi pemasaran daerah sebagai hal yang sangat penting bagi daerah tersebut. Sehingga wajar terjadi bahwa di banyak daerah PAD mereka kecil, masyarakat tidak diberdayakan, dan citra mereka buruk di mata investor dan wisatawan. Perlu ada paradigma baru dan political will Dengan kata lain, branding adalah gagasan dan proses melakukan identifikasi, membentuk dan mempromosikan citra tertentu dari sebuah kota yang menjadikan kota yang kuat untuk membangun hal ini. Hanya para Kepala Daerah yang concern dan memiliki visi kuat saja yang bersedia melakukannya Penilaian Responden terhadap Pembangunan Ekonomi Daerah Kab. Padang Lawas Utara Tahun 2012 20 40 60 80 1 2 3 4 5 Pilihan Responden P ro sen tase P en il ai an Ekspektasi Responden Persepsi Responden Universitas Sumatera Utara tersebut bagus di mata stakeholders, mudah diingat, berbeda dengan kota lain, dan memiliki keunggulan yang unik. Lebih dari itu, branding adalah gagasan dan proses penanaman “ruh” ke dalam diri kota, yang kemudian “ruh” tersebut menjadi penggerak jasad atau pembangunan fisik kota. Branding daerah meliputi dua sisi, yakni branding ke dalam inward dan branding ke luar outward Dapat terlihat bagaimana manfaat branding bagi sebuah kota. Manfaat tersebut antara lain; . Branding ke dalam adalah untuk memunculkan kesadaran dan rasa memiliki yang tumbuh di diri aparat pemerintah dan masyarakat di kota itu. Sementara branding ke luar adalah untuk membangkitkan minat dan rasa penasaran masyarakat luar daerah untuk mengenal, mengunjungi serta bekerjasama dengan kota tersebut. Pertama, menanamkan pengaruh di dalam mindset target market investor atau wisatawan; Kedua, memunculkan kesadaran dan rasa memiliki secara internal; Ketiga, menjadi pembeda dengan kota atau daerah lain; Keempat, mengeksplore sisi unik unique selling point kota; Kelima, menanamkan identitas yang kuat atas sebuah kota; dan Keenam Dalam penulisan tesis ini peneliti melakukan focus group discussion FGD untuk merancang brand yang tepat bagi Kabupaten Padang Lawas Utara, adapun materi yang ingin digali dalam FGD tersebut adalah : , mengajak atau menawarkan keunggulan kota kepada target market. 7. Pendapat peserta FGD terhadap hasil analisis dari kondisi perkonomian Kabupaten Padang Lawas Utara. 8. Pemahaman peserta FGD terhadap Regional Branding dan manfaatnya bagi pengembangan wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara. 9. Melakukan analisis SWOT bersama seluruh peserta untuk mendapatkan strategi regional branding yang tepat untuk Kabupaten Padang Lawas Utara 10. Segmentasi dan posisioning Kabupaten Padang Lawas Utara untuk TTI dan TDO. Universitas Sumatera Utara 11. Pendapat peserta FGD terhadap strategi brand daerah dengan meminta masukan dari peserta FGD mengenai gambar, tagline dan warna untuk brand Kabupaten Padang Lawas Utara, dan 12. Perencanaan implementasi brand daerah terhadap kegiatan promosi daerah. FGD yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 01 Mei 2012 bertempat di Aula Kantor badan perencanaan pembangunan daerah, dengan mengundang 10 orang yang dianggap sebagai informan kunci karena memiliki keahlian dibidangnya masing-masing lampiran 14. Selanjutnya uraian dari hasil FGD tersebut akan dijelaskan dalam rangkaian pembahasan pembuatan brand daerah Regional Branding.

4.4.1 Perancangan Brand Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara

4.4.1.1 Analisa SWOT Berdasarkan hasil diskusi kelompok kecil atau focus group discussion FGD yang diselenggarakan dengan mengundang peserta FGD yang dianggap memiliki kompetensi pada bidangnya masing-masing maka diperoleh informasi dari pendapat mengenai faktor-faktor strategis pembangunan brand daerah Padang Lawas Utara sebagai berikut : I. Faktor-faktor kekuatan internal seperti: 1 Kualitas Sumber Daya Manusia Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan salah satu pilar yang penting dalam pembangunan wilayah, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu program prioritas pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara dalam Universitas Sumatera Utara pembangunan daerah, bahkan secara tegas program prioritas tersebut dinyatakan dalam visi pembangunan daerah yaitu ”Mewujudkan Padang Lawas Utara yang Beriman, Cerdas, Maju dan Beradat. Ini berarti kebijakan pemerintah terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dari aspek pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya perlu terus dioptimalkan. 2 Kekayaan Sumber Daya Alam Sebagai daerah yang baru dibentuk berdasarkan UU No. 37 Tahun 2007, tentunya Kabupaten Padang Lawas Utara memiliki kekayaan sumber daya alam yang masih banyak yang belum dikelola, baik dari luas lahan yang masih banyak belum dimanfaatkan, potensi yang diatas permukaan lahan maupun dibawah tanah, kondisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk berkunjung dan berinvestasi pada daerah yang masih memiliki kekayaan sumber daya alam yang belum banyak dimanfaatkan secara optimal 3 Partisipasi Masyarakat Penampilan, sikap, dan keramahan untuk memberikan kesan yang baik bagi para target brand daerah merupakan wujud dari partisipasi masyarakat yang sudah dilakukan dalam periode pembangunan sejak tahun 2008 hingga sekarang untuk terlibat dalam pengembangan daerah, seperti pekerjaan pelebaran jalan Lintas Sumatera, pembangunan Mesjid Raya, pembukaan ruas-ruas jalan baru dan banyak pekerjaan lain yang ada di Kabupaten Padang Lawas Utara yang memerlukan pengorbanan dari masyarakat dalam memberikan lahannya untuk dipergunakan dalam pembangunan ini Universitas Sumatera Utara merupakan bahwa partisipasi yang aktif dari masyarakat dalam pembangunan mulai menunjukkan peranannya. 4 Lokasi Kabupaten Padang Lawas Utara Lokasi Kabupaten Padang Lawas Utara yang memiliki akses menuju Provisi Riau dan Sumatera Barat memberikan keuntungan secara geografis karena menjadikan daerah ini menjadi daerah lintas dan dari aktivitas perlintasan tersebut tidak jarang menjadikan daerah ini sebagai daerah transit yang secara tidak langsung memberikan keuntungan secara ekonomis. 1 Kuantitas dan kualitas aparatur pemerintah II. Faktor-Faktor Kelemahan Internal Kuantitas aparatur pemerintah yang proporsional sangat mutlak diperlukan untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan waktu yang cepat dan tepat, selain itu kualitas aparat yang bekerja secara profesional merupakan syarat mutlak dalam melakukan percepatan pembangunan, sebagai daerah yang baru, kondisi dari kuantitas dan kualitas aparatur pemerintah masih kurang dalam melayani masyarakat dan karena itu perlu adanya pemenuhan kuantitas yang proporsional dan peningkatan kualitas aparat untuk menjadi aparatur yang profesional 2 Sarana dan prasarana transportasi belum terbangun seluruhnya Sarana dan prasaran transportasi belum terbangun seluruhnya mulai dari ruas- ruas jalan menuju desa-desa terpelosok dan terminal daerah serta trasnportasi pengangkutan massal belum terbangun sehingga masih menjadi penghambat dalam mendatangkan pengunjung di daerah ini. Universitas Sumatera Utara 3 Belum terbentuk dan tersosialisasikannya peraturan investasi dan peluang – peluang investasi Peraturan Daerah sebagai payung hukum bagi Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara dalam prosedur penanaman modal belum terbentuk dan pemetaan peluang- peluang investasi masih belum terbentuk sehingga belum dapat disosialisasikan secara meluas. 4 Pengelolaan ekonomi masyarakat masih tradisional Peranan tekhnologi dalam pengelolaan ekonomi masyarakat belum meluas sehingga sampai saat ini pengelolaannya masih tradisional, dampaknya kepada kualitas daya saing produk daerah masih kalah dari para daerah pesaing. 1 Peningkatan pendapatan masyarakat melalui jasa dan perdagangan III. Faktor-Faktor Peluang Sebagai daerah baru yang dibentuk tentunya menjadi daya tarik tersendiri dalam melakukan aktivitas perdagangan ini terlihat dari tren peningkatan sektor perdagangan dan jasa dalam PDRB Kabupaten Padng Lawas Utara. 2 Kebutuhan masyarakat Tabagsel terhadap bandara Aek Godang semakin tinggi Kebutuhan masyarakat terhadap sarana transportasi udara sudah cukup meningkat, ini terlihat pada data aktivitas pesawat udara di Bandara Aek Godang Universitas Sumatera Utara 3 Perantau asal Paluta banyak yang berhasil di lembaga negara ataupun sebagai pengusaha Perantau asal Paluta banyak yang memiliki posisi strategis di lembaga negara baik di tingkatan provinsi maupuan sebagai pengusaha, yang tentunya kondisi ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kontribusi pembangunan jika dikelola dengan baik. 4 Potensi investasi di bidang industri pertanan khususnya sub sektor Peternakan dan hasil-hasilnya masih terbuka luas Kabupaten Padang Lawas Utara memiliki sejarah terhadap budidaya peternakan Lembu dan Kerbau, hal ini dibuktikan dalam referensi sejarah Kabupaten Tapanuli Selatan, bahkan di dalam RPJM Provinsi Sumatera Utara 2008-2013 menetapkan dua daerah sentra peternakan Ruminansia di Sumatera Utara yaitu Kabupaten Langkat dan Kabupaten Padang Lawas Utara, salah satu kebijakan dari Departemen Kementerian Pertanian adalah Rencana Strategis dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Nasional Menuju Swasembada Daging 1 Persaingan terhadap daerah lain dan negara-negara di Asia Tenggara semakin meningkat IV. Faktor-Faktor Tantangan ASEAN sebagai komunitas negara-negara di Asia Tenggara telah menyepakati pembentukan ASEAN Economic Community AEC yaitu pembentukan pasar bersama di Asia Tengggara yang akan diterapkan pada tahun 2015, artinya akses pasar dari masing-masing negara hampir tidak memiliki sekat lagi dan jika ini telah Universitas Sumatera Utara terjadi negara kita harus cepat menyiapkan keunggulan daerah masing-masing agar tidak tertinggal dalam melaksanakan persaingan pasar bebas sebagai konsekwensi penandatanganan kesepahaman dalam perdagangan pada berbagai negara. 2 RTRW dan RUTR Kabupaten Padang Lawas Utara masih belum ditetapkan Dalam perencanaan pembangunan daerah peraturan tentang rencana tata ruang wilayah RTRW dan rencana umum tata ruang RUTR sangat diperlukan untuk optimalisasi pemanfaatan lahan dan pengendaliannya, sehingga daerah memiliki pedoman perencanaan dan pengendalian lahan terhadap pembangunan, namun sampai saat ini penyusunan dari RTRW dan RUTR nasih belum dapat disyahkan karena belum dapat diselesaikan dengan segera proses birokrasi pengesahannya sampai kepada pemerintahan pusat. 3 Ancaman dari budidaya tanaman keras yaitu perkebunan Sawit terhadap kelestarian lingkungan daerah Amerika Serikat adalah salah satu negara maju yang peduli terhadap kelestarain lingkungan global bahkan isu Global Warming, Amerika pernah menyatakan Indonesia sebagai negara yang tidak memiiliki isu kepedulian lingkungan dalam perencanaan pembangunannya sebagai konsekwensinya Amerika menolak hasil Perkebunan Sawit dari Indonesia kebijakan ini dikelarkan karenak menurut Amerika Serikat kawasan hutan di Indonesia 60 persennya telah dialih fungsikan menjadi lahan perkebunan Sawit Sawit Watch, 2008. Kabupaten Padang Lawas Utara kontribusi PDRB terbesarnya aalah dari perkebunan sawit ternyata pemilikan lahan perkebunan sawit di Paluta 70 persennya adalah Universitas Sumatera Utara 19 perusahaan swasta, yang telah mengalihfungsikan lahan hutan menjadi lahan perkebunan Sawit, kegiatan industri pekebunan ini telah dimulai sejak tahun 1996 sejak masih bergabung dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, dan kebijakan ini diikuti dengan perkebunan rakyat, yang melakukan alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan Sawit, sehingga dikhawatirkan daerah ini akan mengalami krisis lahan pertanian dan krisis pangan, selaian itu juga saat ini volume debit air dari air permukaan tanah dan air dibawah permukaan tanah sudah mengalami penurunan volume debit air. Keluhan masyarakat saat ini sudah mulai dirasakan yaitu jika diluuar musim penghujan tiba, maka air sumur yang ada di rumah masyarakat akan sulit sekali sehingga membuat masyarakat kadang kala harus mengambil keperluan air ke sungai, bahakan menurut informasi dari peserta FGD juga, volume dari debit air sungai juga sudah megalami pengurangan hal ini diperkirakan para peserta FGD karena pada lingkungan sekitar daerah kawasan daerah aliran sungai sudah ditanami dengan perkebunan Sawit, hal ini menjadi kekhawatiran para peserta FGD. 4 Pembangunan perkantoran Satuan Kerja Pemerintah Daerah dan perkantoran lembaga pendukung kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara masih belum terbangun semuanya Perkantoran SKPD dan lembaga pendukung kinerja Pemerintah Kabupaten padang Lawas Utara belum terbangun seluruhnya, hal ini akan memberi kesan kurang baik kepada para investor yang ingin melakukan investasi dan demikian juga bagi para Talent tenaga ahli yang diharapkan untuk tinggal di Paluta, contohnya saat ini yang diusahakan adalah Rumah Sakit Umum Daerah, Perkantoran Bupati dan Perkantoran Badan Perizinan agar segera di lakukan rekontruksi dari bangunan yang ada saat ini. Universitas Sumatera Utara Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan paired comparison terhadap faktor kekuatan dan kelemahan. Rating kekuatan dan kelemahan diperoleh dari rata-rata rating yang dipilih oleh ke 10 peserta FGD untuk faktor-faktor internal tersebut. Skor faktor internal diperoleh dari perkalian antara bobot dan rating kekuatan dan kelemahan. Hasil selengkapnya seperti pada Tabel 4.17. V. Hasil evaluasi faktor internal Tabel 4.17. Bobot, Rating dan Skor Faktor Internal No Kekuatan Bobot Rating Skor A Kualitas Sumber Daya Manusia 0,18 2 0,36 B Kekayaan Sumber Daya Alam 0,10 3 0,30 C Partisipasi Masyarakat 0,12 2 0,24 D Lokasi Kabupaten Padang Lawas Utara 0,10 4 0,40 Lanjutan Tabel 4.17 No Kelemahan Bobot Rating Skor A Kuantitas dan kualitas aparatur pemerintah 0,12 4 0,48 B Sarana dan Prasarana Transportasi Belum Terbangun Seluruhnya 0,10 2 0,20 C Belum terbentuk dan tersosialisasikannya peraturan investasi dan peluang – peluang investasi 0,10 2 0,20 D Pengelolaan Ekonomi Masyarakat Masih Tradisional 0,18 2 0,36 Total 1,00 2,54 Berdasarkan hasil tersebut diatas, maka total skor faktor internal adalah sebesar 2,54. Angka ini menunjukkan kategori rata-rata karena berada sama dengan nilai rata-rata yaitu 2,50 David, 2000:34. Ini menunjukkan bahwa posisi internal strategi pembangunan brand daerah Padang Lawas Utara dikatakan rata-rata karena belum optimal memanfaatkan faktor-faktor kekuatan yang ada untuk dapat mengatasi faktor-faktor kelemahannya . Universitas Sumatera Utara VI. Hasil evaluasi faktor eksternal Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan Paired comparison terhadap faktor peluang dan ancaman tersebut. Rating peluang dan ancaman diperoleh dari rata-rata rating yang dipilih oleh ke 10 peserta FGD untuk faktor- faktor eksternal. Skor faktor eksternal diperoleh dari perkalian antara bobot dengan rating peluang dan ancaman dalam pembangunan brand daerah Padang Lawas Utara. Hasil selengkapnya seperti pada Tabel 4.18. Tabel 4.18. Bobot, Rating dan Skor Faktor Eksternal No Peluang Bobot Rating Skor A Peningkatan pendapatan masyarakat melalui jasa dan perdagangan 0,12 2 0,24 B Kebutuhan masyarakat Tabagsel terhadap bandara Aek Godang semakin tinggi 0,10 3 0,30 C Perantau asal Paluta banyak yang berhasil di lembaga negara ataupun sebagai pengusaha 0,08 3 0,24 D Potensi investasi di bidang industri pertanan khususnya sub sektor Peternakan dan hasil- hasilnya masih terbuka luas 0,20 4 0,80 Tantangan A Persaingan terhadap daerah lain dan negara- negara di Asia Tenggara semakin meningkat 0,12 4 0,48 B RTRW dan RUTR Kabupaten Padang Lawas Utara masih belum ditetapkan 0,10 4 0,40 C Ancaman dari budidaya tanaman keras yaitu perkebunan Sawit terhadap kelestarian lingkungan daerah 0,10 3 0,30 D Pembangunan perkantoran SKPD dan perkantoran lembaga pendukung kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara masih belum terbangun semuanya 0,18 2 0,36 Total 1,00 3,12 Universitas Sumatera Utara Total skor faktor eksternal sebesar 3,12. Menurut kriteria David 2000:35, total skor faktor eksternal tergolong kuat karena berada diatas rata-rata 2,50. Ini menunjukkan bahwa faktor eksternal mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. VII. Strategi Pembangunan Brand Kabupaten Padang Lawas Utara VII.1 Strategi umum Strategi umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi dan arah pembangunan brand Kabupaten Padang Lawas Utara, dilakukan analisis matriks IE dengan menggunakan dua dimensi yaitu nilai total skor faktor lingkungan internal dan nilai total skor faktor lingkungan eksternal. Matriks IE dapat menentukan strategi-strategi utama Grand Strategy yang merupakan strategi yang lebih detail atau lebih operasional, merupakan tindak lanjut dari strategi generik. Berdasarkan hasil analisis faktor strategis lingkungan internal dan analisis faktor strategis lingkungan eksternal diperoleh nilai total skor faktor lingkungan internal sebesar 2,54 yaitu diatas nilai rata-rata 2,50 yang berarti posisi internalnya kuat dan nilai total skor faktor eksternal sebesar 3,12 yaitu diatas nilai rata-rata 2,50 yang berarti posisi faktor eksternalnya kuat. Gambar 4.6 menunjukkan matriks posisi brand Paluta. Matriks internal-eksternal pada Gambar 4.6 menunjukkan posisi strategi pembangunan brand daerah Paluta berada pada sel II. Karena itu, berdasarkan teori dari David 2006: 302 maka strategi yang seharusnya diterapkan oleh Kabupaten Padang Lawas Utara dalam upaya membangun brand daerah adalah strategi Tumbuh dan Kembangkan Growth and Build yang terdiri dari strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk, strategi ini diterapkan untuk memasuki pasar, dikarenakan Universitas Sumatera Utara daerah Paluta adalah pendatang baru maka sudah tentu akan menjadi pesaing baru pada daerah-daerah yang memiliki target pasar yang sama. Gambar 4.6 Matriks Internal-Eksternal Matriks Posisi Strategi Pembangunan Brand Paluta VII.2 Strategi dan Program Alternatif Strategi alternatif diperoleh melalui analisis SWOT dan QSPM. Analisis SWOT merumuskan strategi alternatif dan analisis matriks QSPM bertujuan untuk menetapkan kemenarikan relatif relative attractiveness dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, dan untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. I II III IV V VI VII VIII IX TOTAL NILAI RERATA TERTIMBANG EFE 2,0 RENDAH 1,00– 1,99 3,0 MENENGAH 2,0 – 2,99 4,0 TINGGI 3,0 – 4,0 1,0 TOTAL NILAI RERATA TERTIMBANG IFE KUAT 3,0 – 4,0 RATA-RATA 2,0– 2,99 3,0 LEMAH 1,,0– 1,99 2,0 1,0 2,54 : 3,12 Universitas Sumatera Utara Dari matrik SWOT akan didapatkan empat macam strategi seperti terlihat pada Tabel 4.19. matrik ini berguna untuk menggambarkan secara jelas kekuatan dan kelemahan yang dimiliki disesuaikan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi dalam membangun brand daerah Padang Lawas Utara . VII.2.1 Strategi strength-opportunities SO Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada terdiri dari: 1.Meningkatkan kualitas SDM untuk meningkatkan pertumbuhan sektor jasa dan perdagangan S1,O1 2.Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan bahkan para perantau yang berasal dari Paluta untuk berinvestasi di Paluta terutama dalam investasi industri Peternakan S3,O3,O4 3.Mengoptimalkan perananan Kab.Paluta di Tabagsel sebagai daerah lintas dan merevitalisasi Bandara Aek Godang sebagai trasnportasi udara satu-satunya di Tabagsel S4, O4 VII.2.2 Strategi strength-threats ST Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman terdiri dari: 1.Meningkatkan kualitas SDM dengan tujuan meningkatkan daya saing daerah dalam menghadapi saingan antar daerah dan Negara-negara di ASEAN S1,T1, 2.Meningkatkan promosi potensi SDA daerah Paluta dan peran strategis Paluta melalui RTRW dan RUTR yang sedang dibahas untuk menjadi PERDA S2,S4, T2 Universitas Sumatera Utara 3.Melibatkan partisipasi masyarakat dalam membangun lahan pertanian yang ramah terhadap lingkungan demi masa depan S3, T3 Tabel 4.19 Matrik SWOT Strategi Pembangunan Brand Kabupaten Padang Lawas Utara Kekuatan Strength S

1. Kualitas Sumber Daya