1. National share NS
N
S i, t
= E
r, i, t-n
E
N, t
E
N, t-n
2. Proportional shift
P
– E r, i, t-n
P
r, i, t
={E
N, i, t
E
N, i, t-n
– E
N,t
E
N, t-n
} x E
3.Differential shift D
r, i, t-n
D
r, i, t
= {E
r, i, t
– E
N, i, t
E
N, i, t-n
E
r, i, t-n
Perubahan pertumbuhan nilai tambah bruto sektor tertentu i dalam PDRB Kabupaten Padang Lawas Utara merupakan penjumlahan Provincial Share PS,
Proportional Shift P, dan Differential Shift D sebagai berikut:
}
Δ E
r, i, t
= P
S i
+ P
r, i
+ D
r, i
Diketahui bahwa : Δ
= Pertambahan, angka akhir tahun t dikurangi dengan angka awal tahun t – n
N = National atau wilayah nasionalwilayah yang lebih tinggi jenjangnya
r = Region atau wilayah analisis
E = Employment atau banyaknya lapangan kerja
i = Sektor industri
t = Tahun
t – n = Tahun awal
t + m = Tahun proyeksi N
S =
P = Proportional shift
National share D
= Differential shift
Kriteria pengambilan keputusan yang bisa didapatkan dari pendekatan analisis ini sebagai berikut :
a Apabila nilai Ns = positif, menyatakan bahwa pada daerah tersebut pertumbuhan terspesialisasi pada sektor-sektor yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan pada tingkat nasional
Universitas Sumatera Utara
b Apabila nilai Ns = negatif, menyatakan bahwa pada daerah tersebut pertumbuhan terspesialisasi pada sektor-sektor yang tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan pada tingkat nasional c Apabila nilai Ds = positif, menyatakan bahwa sektor-sektor di daerah tersebut
tumbuh lebih cepat dari pertumbuhan nasional secara keseluruhan atau pertumbuhan nasional secara agregat
d Apabila nilai Ds = negatif, menyatakan bahwa sektor-sektor di daerah tersebut tumbuh lebih lambat dari pertumbuhan nasional secara keseluruhan atau
pertumbuhan nasional secara agregat
3.7.1.4 Analisa Tipologi Klassen Sektor Perekonomian Tipologi Klassen merupakan salah satu alat analisis ekonomi regional yang dapat
digunakan untuk mengetahui klasifikasi sektor perekonomian wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara. Analisis Tipologi Klassen digunakan dengan tujuan mengidentifikasi posisi
sektor perekonomian Kabupaten Padang Lawas Utara dengan memperhatikan sektor perekonomian Provinsi Sumatera Utara sebagai daerah referensi.
Analisis Tipologi Klassen menghasilkan empat klasifikasi sektor dengan karakteristik yang berbeda sebagai berikut Sjafrizal, 2008:
1. Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat developed sector Kuadran I. Kuadran ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB si yang
lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang
Universitas Sumatera Utara
menjadi referensi s dan memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB ski yang lebih besar dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang
menjadi referensi sk. Klasifikasi ini dilambangkan dengan si s dan ski sk. 2. Sektor maju tapi tertekan stagnant sector Kuadran II. Kuadran ini merupakan
kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB si yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi
referensi s, tetapi memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB ski yang lebih besar dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi
referensi sk. Klasifikasi ini dilambangkan dengan si s dan ski sk. 3. Sektor potensial atau masih dapat berkembang developing sector Kuadran III.
Kuadran ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB si yang lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB
daerah yang menjadi referensi s, tetapi memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB ski yang lebih kecil dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB
daerah yang menjadi referensi sk. Klasifikasi ini dilambangkan dengan si s dan ski sk.
4. Sektor relatif tertinggal underdeveloped sector Kuadran IV. Kuadran ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB si yang
lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi s dan sekaligus memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB
ski yang lebih kecil dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi referensi sk. Klasifikasi ini dilambangkan dengan si s dan ski sk.
Universitas Sumatera Utara
Klasifikasi sektor PDRB menurut Tipologi Klassen sebagaimana tercantum pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Klasifikasi Sektor PDRB menurut Tipologi Klassen
Kuadran I
Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat developed sector
si s dan ski sk Kuadran II
Sektor maju tapi tertekan stagnant sector
si s dan ski sk
Kuadran III
Sektor potensial atau masih dapat berkembang developing sector
si s dan ski sk Kuadran IV
Sektor relatif tertinggal underdeveloped sector
si s dan ski sk
Sumber: Sjafrizal, 2008:180
3.7.2. Analisis Ekspektasi dan Persepsi Analisis ekspektasi dan persepsi digunakan untuk mengetahui penilaian sampel
terhadap kondisi Kabupaten Padang Lawas Utara, sebelum dan sesudah menjadi daerah otonomi, sehingga dapat diperoleh gambaran kondisi saat ini dari persepsi responden.
Analisis ini diawali dengan merumuskan jumlah responden yang akan diambil, dari sejumlah responden yang telah didapati kemudian dilakukan wawasncara dengan
menggunakan daftar pertanyaankuesioner terlampir untuk dianalisis secara deskriptif Daftar pertanyaan yang disiapkan akan mengetahui harapan ekspektasi
responden pada saat daerah Padang Lawas Utara akan dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Selatan, persepsi responden terhadap Kabupaten padang Lawas Utara saat ini
setelah dimekarkan, dan komoditas unggulan daerah yang dapat dijadikan komoditas yang memiliki nilai kompetitif dan komperatif serta mendapatkan gambaran brand
daerah yang dikehendaki oleh responden.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menganalisis ekspektasi dan persepsi sampel, menggunakan skala likert terhadap pilihan jawaban yang diberikan dalam kuesioner, sedangkan untuk
mendapatkan usulan branding daerah digunakan pertanyaan terbuka yang akan dideskripsikan dalam pembahasan.
3.7.3 Focus Group DiscussionDiskusi Fokus Dalam Kelompok Kecil FGD
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membangun Regional Branding Kabupaten Padang Lawas Utara, peserta FGD adalah respoden ahli dan memiliki posisi
strategis dalam peranannya sebagai pelaku utama pemasaran daerah, FGD dimoderasi oleh peneliti.
Penentuan responden ahli didasarkan pada kriteria sebagai berikut : 1. Kalangan dunia usaha Kabupaten Padang Lawas Utara berjumlah 2 orang
2. Kalangan masyarakat berjumlah 1 orang 3. Kalangan Birokrat berjumlah 6 orang
4. Kalangan Ahli Grafis berjumlah 1 orang Adapun daftar responden ahli terdapat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.4. Daftar Responden Ahli
No Expert
Mewakili Keterangan
1 Expert 1
PengusahaInvestor Sektor Pertanian
2 Expert 2
PengusahaInvestor Sektor Perdagangan
3 Expert 3
BAPPEDA Kabid. Penanaman
Modal
Universitas Sumatera Utara
4 Expert 4
Dinas Pertanian Sekretaris Dinas
5 Expert 5
Dinas Pemuda Olahraga Praiwisata dan Budaya
Kabid Pariwisata 6
Expert 6 Dinas Peternakan
Perikanan Kabid Peternakan
7 Expert 7
Dinas Kehutanan Perkebunan
Kabid Perkebunan 8
Expert 8 Badan Pusat Statistik
Kabid Neraca 9
Expert 9 Ahli Grafis
Pakar Grafika 10
EXPERT 10 Masyarakat
Masyarakat
Tahapan-tahapan FGD yang akan dilaksanakan adalah : 1.
Pemaparan hasil analisis dari kondisi perkonomian Kabupaten Padang Lawas Utara kepada peserta FGD
2. Pemaparan pengertian dan manfaat branding daerah terhadap pengembangan
wilayah 3.
Melakukan analisa SWOT bersama seluruh peserta untuk mendapatkan strategi regional branding yang tepat untuk Kabupaten Padang Lawas Utara
4. Penetapan segmentasi dan posisioning Kabupaten Padang Lawas Utara
5. Pembahasan strategi brand daerah dengan meminta masukan dari peserta FGD
mengenai gambar, tagline dan warna untuk brand Kabupaten Padang Lawas Utara dan
6. Perencanaan implementasi brand daerah terhadap kegiatan promosi daerah.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Definisi Operasional Variabel