2.2 Perencanaan Wilayah
Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah dan perencanaan kegiatan pada ruang wilayah tersebut. Perencanaan penggunaan ruang
wilayah diatur dalam bentuk perencanaan tata ruang wilayah, sedangkan perencanaan kegiatan dalam wilayah diatur dalam perencanaan pembangunan wilayah. Misalnya,
dalam bentuk perencanaan pembangunan jangka panjang 25 tahun sampai dengan 30 tahun, perencanaan jangka menengah 5 tahun sampai dengan 6 tahun, dan
perencanaan jangka pendek 1 sampai dengan 2 tahun. Kedua bentuk perencanaan ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan bersifat saling mengisi antara satu dengan
lainnya. Tata ruang wilayah merupakan landasan dan sekaligus juga sasaran dari perencanaan pembangunan wilayah.
Perencanaan pembangunan wilayah tidak terlepas dari apa yang sudah ada saat ini di wilayah tersebut. Pelaku aktor pencipta kegiatan wilayah adalah seluruh
masyarakat yang ada di wilayah tersebut dan pihak luar yang ingin melakukan kegiatan di wilayah itu. Dalam kelompok aktor, termasuk di dalamnya pemerintah pusat,
pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupatenkota, investor asing, pengusaha swasta dalam negeri, BUMN, BUMD, koperasi, dan masyarakat umum.
Dalam membuat perencanaan pembangunan wilayah, pemerintah harus memperhatikan apa yang ingin atau akan dilakukan oleh pihak swasta dan masyarakat umum Tarigan,
2004. Menurut Archibugi Joni, 2010 berdasarkan penerapan teori perencanaan
wilayah dapat dibagi atas empat komponen, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Perencanaan Fisik Physical Planning. Perencanaan yang perlu dilakukan untuk merencanakan secara fisik pengembangan wilayah. Muatan perencanaan ini lebih
diarahkan kepada pengaturan tentang bentuk fisik kota dan jaringan infrastruktur kota menghubungkan antara beberapa titik simpul aktivitas. Teori perencanaan ini
telah membahas tentang kota dan sub bagian kota secara komprehensif. Dalam perkembangannya teori ini telah memasukkan kajian tentang aspek lingkungan.
2 Perencanaan Ekonomi Makro Macro-Economic Planning. Dalam perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan ekonomi wilayah. Mengingat ekonomi wilayah
menggunakan teori yang digunakan sama dengan teori yang digunakan ekonomi makro yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi,
pendapatan, distribusi pendapatan, tenaga kerja, produktivitas, perdagangan, konsumsi dan investasi. Perencanaan ekonomi makro wilayah adalah dengan
membuat kebijakan ekonomi wilayah guna merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah.
3 Perencanaan Sosial Social Planning. Perencanaan sosial membahas tentang pendidikan, kesehatan, integritas sosial, kondisi tempat tinggal dan tempat kerja,
wanita, anak-anak dan masalah kriminal. Perencanaan sosial diarahkan untuk membuat perencanaan yang menjadi dasar program pembangunan sosial di
daerah. Bentuk produk dari perencanaan ini adalah kebijakan demografis.
4 Perencanaan Pembangunan Development Planning. Perencanaan ini berkaitan
Universitas Sumatera Utara
dengan perencanaan program pembangunan secara komprehensif guna mencapai pengembangan wilayah.
Perencanaan Wilayah merupakan satu-satunya jalan yang terbuka untuk menaikkan pendapatan per kapita, mengurangi ketimpangan pendapatan dan
meningkatkan kesempatan kerja Jhingan, 1996.
2.3 Pengembangan Ekonomi Lokal